Prediksi aset kripto teratas untuk bulan Januari 2023 menunjukkan bahwa performa harga Ethereum (ETH) bakal lebih unggul daripada Bitcoin (BTC), Bitcoin Dominance Rate (BTCD) akan terjun bebas, dan Solana (SOL) akan menjadi salah satu aset dengan performa terburuk.
Performa Harga Ethereum Bakal Ungguli Bitcoin
Pasangan koin ETH/BTC telah menjebol garis descending resistance (putih) pada 27 Juli dan mencapai titik tertinggi US$0,086 pada 7 September. Setelah itu, pasangan ini kembali memvalidasi garis tersebut sebagai titik support pada 22 September (ikon hijau).
Sejak validasi tersebut, harga Ethereum telah diperdagangkan di dalam pola symmetrical triangle yang dianggap sebagai pola yang netral. Namun, karena ia terbentuk setelah adanya aksi kenaikan harga, kemungkinan besar harga Ethereum mampu menjebol pola tersebut. Sementara itu, adanya breakout yang melintasi ketinggian dari seluruh titik pola segitiga tersebut akan mengantarkan harganya ke puncak tertinggi yang berada di dekat US$0,094.
Selain itu, ada dua pembacaan lainnya yang bisa mendukung potensi terjadinya aksi breakout.
Pertama, harga ETH yang memantul di level support retracement Fib 0,5 pada US$0,067. Di mana aksi ini menciptakan sumbu panjang yang lebih rendah dalam prosesnya (lingkaran hijau). Selama diperdagangkan di atas level support retracement Fib 0,5, trennya dapat dianggap sebagai bullish.
Kedua, aksi harga di dalam pola segitiga tersebut menyerupai pola koreksi W-X-Y yang kompleks dan lengkap (hitam). Jika demikian, aksi breakout dari pola segitiga itu akan menjadi skenario yang paling mungkin terjadi.
Namun, indikator RSI hariannya masih tampak bearish akibat gagal menjebol garis descending resistance dan menerima penolakan dari garis 50.
Dengan begitu, hal yang menjadi faktor penentu prediksi kripto ETH untuk bulan Januari mendatang ialah apakah nantinya harga ETH bisa menjebol pola segitiga ataukah justru bergerak mendekati area bawah dari level US$0,057.
Bitcoin Dominance Rate Bersiap Terjun Payung
Faktanya, Bitcoin Dominance Rate (BTCD) sangat dipengaruhi oleh aksi harga ETH. Hal ini lantaran ETH adalah altcoin dengan kapitalisasi pasar terbesar. Namun tidak hanya itu, BTCD juga bergerak sejalan dengan perubahan di pasar kripto secara keseluruhan.
Sementara itu, aksi harga BTCD saat ini berada di dalam ascending parallel channel. Channel yang seperti itu biasanya berisi aksi harga yang korektif. Artinya, skenario yang paling mungkin terjadi yaitu aksi penembusan dari channel tersebut.
Selanjutnya, garis resistance dari channel tersebut juga berimpit dengan level resistance retracement Fib 0,382. Dan kondisi ini mampu meningkatkan validitasnya. Kemudian, aksi harga di dalam channel tersebut juga menyerupai struktur korektif A-B-C.
Lalu terakhir, indikator RSI hariannya overbought (lingkaran merah). Sebelumnya, ketika hal ini terjadi, terjadi aksi turun tajam yang mengikutinya.
Jika BTCD berhasil menembus channel tersebut, aset itu bisa ambruk ke level terendahnya sepanjang masa (ATL) sebanyak 36%. Sebaliknya, bila ternyata terjadi aksi breakout di atas garis resistance channel tersebut, maka aksi itu akan menunjukkan bahwa trennya adalah bullish.
Oleh karena itu, jika aksi harga itu benar-benar terjadi, prediksi kripto ini akan menjadi bullish untuk sebagian besar pasar kripto, kecuali Bitcoin. Karena harga Bitcoin anjlok selama bear market, harga BTC juga bisa jadi ikut mengalami penurunan ketika altcoin turun dengan persentase yang lebih kecil.
- Baca juga: Dua Proyek NFT Ini Angkat Kaki, Harga Solana (SOL) Diprediksi Bakal Terjun Bebas Lagi sampai 60%
Prediksi Harga Token Kripto Solana di 2023: Berpotensi Anjlok Drastis
Harga token Solana (SOL) telah mengalami penurunan sejak mencapai level tertingginya sepanjang masa (ATH) di titik US$259,90 pada bulan November 2021. Aksi penurunan harga ini membuatnya mencatatkan level terendah US$9,65 pada 28 Desember. Selama downtrend ini berlangsung, harga Solana terpantau telah turun di bawah titik support jangka panjang US$29 dan support jangka pendek US$12. Parahnya lagi, aksi turun tersebut terjadi semakin cepat selama 24 jam terakhir ini.
Tanda bearish pertama yang menentukan aksi harga selanjutnya adalah area support terdekat di titik US$4,30, turun 58,6% dari tandanya saat ini. Karena tidak ada titik support sama sekali di antara harga saat ini sampai area support US$4,30, harga SOL prediksinya baru bisa mencapai titik tersebut pada akhir Januari mendatang.
Kemudian, tanda bearish kedua, yakni indikator RSI mingguannya yang turun di bawah garis 30 dan terus menurun tanpa menghasilkan jejak bullish divergence.
Oleh karena itu, prediksi aset kripto SOL yang paling mungkin terjadi yaitu aksi harga yang turun menuju area ini. Selain itu, agar tren jangka panjangnya menjadi bullish, harga Solana harus dapat merebut kembali area resistance US$29 terlebih dulu.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi terhadap tiga aset kripto ini untuk tahun 2023 nanti? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.