Artificial intelligence (AI) tetap menjadi salah satu narasi paling menarik di pasar crypto, mendorong minat pada proyek-proyek berfokus AI. Meskipun mengalami koreksi akibat hype DeepSeek, beberapa token AI menunjukkan potensi bullish untuk Februari 2025.
Bittensor (TAO) berhasil mempertahankan dominasinya, sementara GRIFFAIN dan ARC tetap erat kaitannya dengan tren crypto AI Agent. Berdasarkan level support utama, faktor ekonomi makro, dan resistance yang ada, 5 token crypto AI ini layak untuk masuk watchlist dalam beberapa pekan ke depan.
Bittensor (TAO)
TAO merupakan crypto artificial intelligence terbesar ketiga, dengan market cap sekitar US$3,5 miliar. Bittensor adalah protokol open-source yang bertujuan membangun jaringan machine learning terdesentralisasi berbasis blockchain.
TAO terpantau turun 18% dalam 30 hari terakhir, mencapai titik terendah di US$362 pada 23 Januari—harga terendahnya sejak September 2024. Namun, pemantulan ini menunjukkan minat investor yang kembali meningkat seiring dengan pulihnya momentum sektor crypto AI.
Jika momentum positif berlanjut, TAO bisa menguji resistance di US$459 dan US$495. Jika antusiasme pada AI semakin kuat, harga berpotensi reli lebih jauh menuju US$522.
Sebaliknya, jika terjadi koreksi tajam, support krusial di US$420 harus bertahan untuk mencegah drop lebih dalam ke US$382 atau US$362.
GRIFFAIN (GRIFFAIN)
GRIFFAIN meluncur dengan momentum perkasa pada Desember lalu, terdorong oleh hype crypto AI Agent di akhir 2024. Sebagai salah satu tren paling panas di sektor ini, proyek ini dengan cepat menarik perhatian, memicu spekulasi dan optimisme seputar potensinya.
Harga dan market cap GRIFFAIN melejit, mencapai puncak hampir US$600 juta pada 22 Januari. Namun, seperti halnya crypto AI lainnya, GRIFFAIN mengalami koreksi tajam, ambruk hampir 55% dalam sepekan terakhir. Market cap-nya kini berkisar di US$197 juta. Adapun penurunan drastis ini mencerminkan meredupnya antusiasme jangka pendek.
Jika hype crypto AI Agent kembali menguat, GRIFFAIN berpeluang rebound ke resistance di US$0,218 dan US$0,31, dengan potensi apresiasi harga lebih lanjut menuju US$0,4 atau US$0,45.
Sebaliknya, jika tekanan bearish berlanjut, harga bisa menguji level US$0,17 dan US$0,149, dengan risiko terperosok lebih dalam ke bawah US$0,1.
AI Rig Complex (ARC)
Seperti halnya GRIFFAIN, ARC adalah platform berbasis Solana yang berfokus pada AI Agent. Proyek ini menyediakan kerangka kerja bagi pengembang untuk menciptakan agen ringan dengan teknologi modular. Sehingga, ini memungkinkan pengembangan AI Agent yang lebih scalable. Inovasi ini menjadikannya salah satu pemain kunci dalam tren crypto berbasis artificial intelligence, menarik perhatian pasar secara signifikan.
ARC sempat mengalami reli kuat, mencapai market cap tertinggi di US$622 juta pada 22 Januari sebelum kemudian memasuki fase koreksi tajam. Dalam seminggu terakhir, harga token ini sudah tergerus 38%, dan market cap-nya kini menyusut menjadi US$221 juta.
Formasi death cross pada EMA lines ARC turut mendorong penurunan 23% hanya dalam 24 jam terakhir. Jika tren bearish tetap utuh, harga berisiko menguji support di US$0,18 dan US$0,10.
Sebaliknya, jika tren berbalik arah, ARC berpotensi menargetkan resistance di US$0,279 dan US$0,348, dengan kemungkinan reli lebih lanjut ke US$0,46.
Reploy (RAI)
Reploy adalah platform berbasis Ethereum yang berfokus pada pengembangan LLM untuk berbagai aplikasi, termasuk personal chat, image generation, dan asisten digital. Dengan integrasi ke lebih dari 40 protokol, proyek ini meluncurkan native tokennya, RAI, pada akhir Desember 2024.
RAI sempat mengalami lonjakan harga hingga mencapai puncak di US$13,2, tetapi sejak itu mengalami tekanan jual yang substansial. Dalam 30 hari terakhir, token ini telah merosot 42%, dengan market cap kini berada di US$36 juta, menjadikannya salah satu crypto AI yang paling tertekan saat ini.
Untuk memulai pemulihan, RAI perlu mendapatkan momentum bullish yang kuat guna menguji resistance di US$6,2 dan berpotensi naik ke US$8. Namun, tanpa hadirnya tren naik yang berkelanjutan, token ini masih berisiko terjebak di level harga saat ini.
Cookie DAO (COOKIE)
COOKIE mengalami tekanan besar akibat koreksi yang dipicu oleh hype DeepSeek. Dalam 30 hari terakhir, harga token ini telah anjlok 53% dan kini diperdagangkan di level terendah sepanjang sejarahnya (all-time low / ATL), kesulitan untuk mendapatkan kembali momentum.
Berbeda dengan GRIFFAIN dan ARC yang berfokus pada pengembangan AI Agent, COOKIE mengembangkan platform analitik untuk koin AI dengan 1.378 agen yang dilacak.
Proyek ini menyediakan indeks AI Agent yang memantau market cap, atensi, sentimen, dan berbagai metrik utama lainnya, menjadikannya pemain berbasis data di sektor crypto AI.
Jika COOKIE mampu membalikkan tren turun, harga dapat menguji resistance di US$0,33 dan US$0,39. Breakout di atas level tersebut dapat mendorongnya menuju US$0,46, harga tertinggi sejak 22 Januari.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek kelima aset crypto AI ini di Februari 2025? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.