Lihat lebih banyak

73% Jumlah Jutawan Bitcoin telah Hilang selama 2022

2 mins
Oleh Josh Adams
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Menurut sebuah laporan dari CoinJournal.net, 2022 telah menyisakan 73% lebih sedikit jutawan Bitcoin dibandingkan tahun sebelumnya.
  • Tahun 2022 juga berakhir dengan meruginya sebagian besar pasokan BTC.
  • Namun, menurut laporan tersebut, sekarang ada lebih banyak "whole coiner" daripada sebelumnya.
  • promo

Siapa yang bermimpi menjadi jutawan Bitcoin? Kami yakin sebagian besar dari Anda ingin menjadi salah satunya. Namun, pastinya jumlah mereka kini semakin sedikit. Alhasil, menjadi salah satu jutawan bitcoin juga menjadi hal yang semakin mudah untuk dicapai di tahun 2022.

Menurut sebuah laporan dari CoinJournal.net, di tahun 2022, jumlah jutawan Bitcoin sekarang 73% lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Pada awal tahun, tercatat ada 90.000 alamat yang berisi Bitcoin senilai lebih dari satu juta dolar. Sedangkan hari ini, totalnya hanya tersisa 24.000.

Fenomena anjloknya jumlah jutawan bitcoin ini terjadi akibat perubahan dramatis pada harga bitcoin sepanjang tahun 2022 lalu. Padahal sebelumnya, BTC menutup harga perdagangan di tahun 2021 pada harga US$47.686,81. Namun, pada tahun lalu, ia menutupnya dengan harga yang hanya mencapai US$16.547,50. Volatilitas tahun lalu mencerminkan adanya penurunan sebanyak lebih dari 65%.

Max Coupland, salah seorang Direktur di CoinJournal mengungkapkan, “data on-chain merangkum hal yang sangat jelas dari mengamati grafik harga Bitcoin, yaitu bahwa pesta telah berakhir, dan investor tidak lagi bermimpi untuk pensiun dari kepemilikan Bitcoin mereka, setidaknya tidak dalam waktu dekat! [Fakta] bahwa hampir tiga perempat jutawan Bitcoin kehilangan status itu mungkin merupakan data terbaik dari semua data untuk menyimpulkan betapa buruknya tahun 2022 bagi investor.” 

Sebagian Besar Pemilik Bitcoin Merugi di Akhir Tahun

Sebelum crash menghantam pasar, sebagian besar pasokan BTC masih bisa menghasilkan profit, dan tercatat hanya ada 25% pasokan yang merugi pada awal tahun 2022. Menurut CryptoQuant, pada akhir tahun lalu, jumlah pasokan yang mengalami kerugian telah meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 55%.

Apalagi, kondisi ini sangat berbeda dengan hampir dua tahun yang lalu, ketika BTC meroket tajam menembus harga US$60.000 pada Maret 2021. Saat itu, sejumlah data juga menunjukkan bahwa harga tertinggi tersebut berhasil memberi investor return tahunan sebesar 230%, atau 10x lebih tinggi dari Nasdaq 100 yang berada di posisi kedua dengan capaian return 20%. Untuk periode yang sama, kapitalisasi besar (large cap) AS membukukan return sebesar 14%, obligasi dengan yield tinggi mencatatkan 5,4%, dan emas mencatatkan 1,5%.

Ada Lebih Banyak “Whole Coiner” dari Sebelumnya

Number of Addresses with More than 1 bitcoin
Sumber: CoinJournal

Fenomena rontoknya harga Bitcoin ini juga menandakan bahwa ada lebih banyak “whole coiner”, atau alamat yang memiliki setidaknya 1 BTC, daripada sebelumnya. Di awal tahun lalu saja, terdata ada lebih dari 814.000 alamat dengan kepemilikan 1 BTC atau lebih. Sedangkan pada akhir tahunnya, jumlah itu sudah tumbuh sebesar 20% menjadi 978.000. Angka ini juga mencerminkan kenaikan jumlah kepemilikan BTC secara umum.

Anda dapat membaca laporan lengkap CoinJournal di sini.

Bagaimana pendapat Anda tentang berkurangnya jumlah jutawan bitcoin ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori