“Siapa pemilik Bitcoin terbanyak?”
Kebanyakan dari kita mungkin pernah menemukan pertanyaan seperti itu, dan sebenarnya itu juga pertanyaan yang umum ditanyakan orang-orang. Mungkinkah Satoshi Nakamoto, sang pencipta Bitcoin yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya? Atau, mungkinkah investor institusional, seperti MicroStrategy atau Tesla? Bagaimana dengan pemerintah? Lagi pula, bukankah masuk akal juga apabila ada beberapa pemerintah dunia punya simpanan Bitcoin yang besar?
Tapi sayangnya, tidak ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan ini, dan masih belum ada juga yang tahu siapakah pemilik Bitcoin terbanyak saat ini. Namun, sudah ada beberapa tebakan — meskipun, tebakan terpelajar. Hal itulah yang akan kita bahas dalam artikel ini.
Dalam Artikel Ini:
Apakah yang Memengaruhi Nilai Bitcoin?

Seperti yang mungkin kamu ketahui, Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin dengan visi bahwa aset tersebut suatu hari nanti akan menjadi alternatif yang lebih transparan, demokratis, dan banyak digunakan untuk mata uang fiat.
Sementara mata uang fiat sendiri didesain untuk memberi bank sentral kendali atas ekonomi, Bitcoin justru melakukan hal yang sebaliknya. Aset ini menantang tatanan keuangan yang ada dengan memungkinkan siapa saja yang memiliki perangkat digital, seperti smartphone, untuk melakukan transaksi keuangan dengan orang atau bisnis tertentu. Mereka pun dapat melakukannya dari mana saja di dunia secara satu per satu, tanpa biaya yang besar, penundaan, atau intervensi yang tidak beralasan dari sistem perbankan atau lembaga penyelesaian transaksi keuangan lainnya.
Memang benar bahwa Bitcoin masih harus berproses cukup lama untuk mencapai tujuan mereka guna menggantikan fiat menjadi mata uang global secara de-facto. Namun, Bitcoin juga telah mendapatkan prestasi yang besar menempati posisi sebagai aset terkemuka dunia. Faktanya, aset tersebut bahkan telah berulang kali membuktikan dirinya sebagai aset dengan kinerja terbaik dalam beberapa tahun terakhir; melampaui aset seperti emas, minyak, dan saham.
Beberapa faktor secara kolektif dapat mempengaruhi nilai tambahan pada Bitcoin, termasuk:
- Kelangkaan: Pasokan maksimum Bitcoin telah dibatasi pada 21 juta, dan jumlah itu menjadikannya aset deflasi yang inheren.
- Daya Tahan: Sebagai aset digital terdesentralisasi, Bitcoin jauh lebih tahan lama daripada aset fisik konvensional seperti minyak atau bahkan logam mulia.
- Pembagian: Kamu dapat membagi Bitcoin menjadi hingga delapan desimal, sehingga membuatnya jauh lebih memungkinkan untuk dibagi daripada mata uang fiat.
- Keaslian: Tidak seperti kebanyakan aset lainnya, seperti emas atau fiat, sangat sulit (atau hampir tidak mungkin) untuk memalsukan Bitcoin.
- Portabilitas: Bitcoin (dan mata uang digital lainnya) bisa jadi merupakan aset paling portabel di dunia. Jadi, selama kamu memiliki akses ke private key dan public key milikmu, maka kamu dapat membawa simpanan bitcoin milikmu kemanapun kamu pergi.
Siapakah yang Memiliki Bitcoin Paling Banyak?

Wallet Bitcoin Terbesar
Salah satu cara untuk melacak siapa yang memiliki Bitcoin paling banyak pada tahun 2022 adalah dengan menemukan wallet dengan saldo BTC tertinggi. Pada saat penulisan artikel ini, hanya ada lima wallet Bitcoin dengan saldo antara 100.000 hingga 1 juta BTC. Kelima wallet ini secara kolektif menyumbang 4,08% dari total koin yang beredar.
Seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini, tiga dari 5 wallet teratas dengan saldo tertinggi adalah milik Binance. Namun, bukan berarti bahwa Binance memiliki Bitcoin paling banyak, karena sebagian besar koin yang mereka miliki sebenarnya adalah dana pengguna yang tersimpan di bursanya.
Sementara itu, 92 wallet berikutnya dalam daftar tersebut masing-masing berisikan jumlah antara 10.000 hingga 100.000 BTC. Dengan total 2.119.438 BTC, mereka secara kolektif menyumbang 11,11% dari total pasokan Bitcoin yang beredar.
Pada saat penulisan artikel ini, ada lebih dari 19 juta bitcoin (dari pasokan maksimum 21 juta) yang telah ditambang. Adapun distribusi koinnya secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
Meskipun demikian, perlu kita perhatikan juga bahwa walaupun pasokan Bitcoin yang beredar tercatat ada lebih dari 19 juta, jumlah sebenarnya dari koin yang beredar bisa jauh lebih sedikit. Pasalnya, diestimasi bahwa hampir 4 juta BTC telah hilang selamanya.
Selain itu, perlu juga digarisbawahi di sini bahwa alamat wallet hanya sekedar memberi kita gambaran umum tentang distribusi Bitcoin secara keseluruhan. Karena anonimitas yang dijamin oleh jaringan Bitcoin, mengacu pada alamat wallet saja belum tentu cukup untuk untuk merelasikan suatu wallet dengan orang atau entitas tertentu.
Individu yang merupakan Pemilik Bitcoin Terbanyak
Urutan yang ada pada daftar ini tergantung pada apakah kamu menganggap Satoshi Nakamoto sebagai individu. Sebab, seperti yang sudah kamu ketahui, kreator Bitcoin tersebut menggunakan nama samaran, dan tidak pernah mengungkapkan identitas aslinya, sehingga banyak orang yang masih berspekulasi tentang sosoknya. Beberapa orang percaya bahwa itu adalah nama seseorang, sementara yang lainya mengatakan bahwa mungkin nama samaran itu sebenarnya mewakili tim ahli yang menggabungkan keahlian mereka untuk menciptakan cryptocurrency pertama di dunia. Hingga kini, masih belum ada yang tahu pasti kebenarannya.
Berapa Banyak Bitcoin yang Satoshi Nakamoto Miliki?

Sebagai kreator dan mungkin penambang pertama di jaringan Bitcoin, Satoshi Nakamoto telah menambang lebih dari 22.000 block sebelum menghilang pada tahun 2011. Berdasarkan reward penambangan pada saat itu, Nakamoto diyakini memiliki lebih dari 1 juta BTC yang tersimpan di banyak wallet. Namun, yang menarik adalah bahwa Nakamoto tidak pernah menggunakan Bitcoin ini, kecuali untuk transaksi uji coba.
Oleh karena itu, Satoshi Nakamoto merupakan miliarder Bitcoin dengan kepemilikan kurang lebih mencapai 21 miliar BTC pada saat artikel ini diterbitkan. Namun, angka itu jauh lebih tinggi (kurang lebih US$66 miliar) kala BTC mencapai titik puncaknya di harga US$68.789 pada November 2021.
Terlepas dari itu, kami juga punya beberapa nama lainnya dalam daftar berikut ini (tidak disebutkan dengan urutan tertentu):
Cameron dan Tyler Winklevoss

Tidak lama setelah perselisihan mereka terkait pendirian Facebook yang dipublikasikan secara luas, si kembar Winklevoss tidak ragu-ragu untuk mencurahkan dana mereka di sektor crypto dan berinvestasi dalam beberapa cryptocurrency, maupun bisnis blockchain/kripto. Pada tahun 2014, mereka mendirikan Gemini, yaitu bursa dan kustodian kripto yang diregulasikan oleh Departemen Layanan Keuangan Negara Bagian New York.
Menurut Forbes, si kembar Winklevoss tersebut termasuk yang pertama mencapai status “Miliarder Bitcoin.” Mereka memiliki sekitar 70.000 BTC, di antara mata uang digital lain yang mereka punya.
Michael J. Saylor
Michael Saylor adalah co-founder dan CEO MicroStrategy, yaitu sebuah perusahaan intelijen bisnis. Meskipun memang benar bahwa MicroStrategy sudah sering menjadi topik berita utama kripto akhir-akhir ini, perusahaan itu sendiri sudah beberapa dekade didirikan terlebih dulu daripada blockchain dan cryptocurrency.
Sebagai perusahaan yang mulai berdiri pada tahun 1989, MicroStrategy menawarkan berbagai software dan layanan berbasis cloud sebelum akhirnya terjun ke dunia kripto. Saylor sendiri mulai “bertaruh” dalam jumlah besar pada Bitcoin pada tahun 2019, dan semua pengeluaran itu pun terbayarkan. Dengan jumlah kepemilikan Bitcoinnya saat ini yang berjumlah sekitar 17.700 BTC dan perusahaan MicroStrategy memiliki sekitar 130.000 BTC, maka membuat Michael Saylor pun masuk ke dalam jajaran pemilik Bitcoin terbanyak.
Barry Silbert
Meskipun saat ini masih belum diketahui berapa banyak bitcoin yang Barry Silbert miliki secara pribadi, tapi perkiraan angkanya kemungkinan juga sangat besar. Sebab, bagaimanapun juga, pendiri dan CEO Digital Currency Group itu sudah dikaitkan dengan beberapa bisnis crypto dan blockchain terkemuka, termasuk perusahaan seperti Coinbase. Salah satu perusahaannya, yaitu Galaxy Digital, bahkan memiliki lebih dari 16.400 BTC.
Tim Draper
Sebagai investor dengan pengalaman yang sudah mencapai lebih dari tiga dekade dan memiliki banyak investasi sukses yang bisa ia tunjukkan, Tim Draper adalah nama yang akrab di Wall Street. Selain investasi awal lainnya yang ada di perusahaan seperti Tesla dan Skype, Draper juga merupakan pengadopsi awal Bitcoin.
Pada tahun 2014, U.S. Marshals Service mengadakan lelang untuk menjual sejumlah besar Bitcoin yang disita dari Silk Road, pasar web gelap yang terkenal. Saat itu, Draper pun mengambil kesempatan ini untuk membeli 30.000 BTC seharga US$19 juta. Kemungkinan besar, itu hanyalah salah satu dari sekian banyak investasi awalnya dalam aset tersebut, karena ia juga banyak melakukan investasi lainnya di tahun-tahun berikutnya.
Pemerintah dengan Simpanan Bitcoin yang Besar

Menurut estimasi konvensionalnya, pemerintah di seluruh dunia secara kolektif memiliki sekitar 260.000 BTC. Jumlah itu menyumbang hampir 1,24% dari total pasokan aset Bitcoin yang beredar.
Meskipun beberapa negara seperti El Salvador sudah mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah dan bahkan secara aktif mengumpulkannya, tetapi negara lainnya juga ada yang lebih tertutup dalam mengumpulkan aset tersebut. Misalnya, seperti Korea selatan yang dilaporkan telah secara teratur menggunakan peretas dan cara ilegal lainnya untuk memperoleh kripto.
Ada juga laporan yang mengungkapkan bahwa Bulgaria saat ini memiliki lebih dari 210.000 BTC. Sementara anggota tertentu dari pemerintah Ukraina juga diyakini memegang sekitar 46.000 BTC secara pribadi, meskipun BeInCrypto tidak dapat memverifikasinya sendiri.
Kemungkinan, pemerintah AS dan berbagai lembaganya juga telah menahan puluhan ribu bitcoin yang disita dari para pelaku kejahatan. Meskipun detailnya masih belum jelas, beberapa pihak telah menunjukkan bahwa jumlah tersebut dapat mencapai jumlah sekitar 70.000 BTC.
Sementara itu, pemerintah Finlandia juga memegang sejumlah Bitcoin yang telah disita selama investigasi kasus kriminal. Meskipun tidak sebesar simpanan pemerintah AS, pemerintah Finlandia diyakini telah memegang 1.981 BTC. Pada April 2022, pemerintah negara tersebut juga menyewa dua broker untuk menjual sebagian besar Bitcoin yang dimilikinya.
Perusahaan Publik dan Swasta dengan Bitcoin Terbanyak

Sekarang ini, sudah semakin umum bagi perusahaan-perusahaan besar untuk menginvestasikan sebagian dari tabungan perusahaan mereka dalam Bitcoin dan cryptocurrency lainnya. Tujuan dari strategi diversifikasi ini adalah untuk menjadikannya hedge terhadap inflasi dan yield bond yang negatif.
Terlepas dari itu, mari kita bahas beberapa perusahaan publik dan swasta yang termasuk ke dalam pemilik Bitcoin terbanyak:
Perusahaan Publik
- MicroStrategy: MicroStrategy adalah perusahaan yang memegang jumlah bitcoin terbesar dengan jarak yang cukup jauh. Menurut data dari CoinGecko, kreator software intelijen bisnis yang berbasis di Virginia itu saat ini memiliki 129.699 BTC dalam perbendaharaannya. Perlu disebutkan juga bahwa MicroStrategy dipimpin oleh co-founder dan CEO Michael Saylor, yang merupakan pesaing utama untuk gelar individu yang memiliki bitcoin paling banyak.
- Marathon Digital Holdings: Posisi kedua dalam daftar ini adalah Marathon Digital Holdings. Berdasarkan data CoinGecko, perusahaan crypto mining itu tercatat memiliki 10.054 BTC dengan entry value senilai US$150 juta.
- Coinbase: Crypto exchange asal Amerika Serikat ini menempati urutan ketiga perusahaan publik pemilik Bitcoin terbanyak. Coinbase tercatat menyimpan 9.000 BTC pada saat artikel ini ditulis.
Sebenarnya, Tesla sempat tercatat sebagai salah satu perusahaan pemilik Bitcoin terbanyak. Akan tetapi, pada kuartal 2 tahun ini, perusahaan otomotif itu dilaporkan telah melego 75% dari simpanan Bitcoin miliknya. Padahal, sebelumnya Tesla diketahui pernah menyimpan sekitar 48.000 BTC.
Private companies
- Block.one: China-based Block.one, the firm behind the open-source blockchain platform EOSIO, tops this chart with 140,000 BTC.
- Tezos Foundation: Switzerland-based Tezos Foundation, which promotes the Tezos protocol via grants and other capital deployment means, has the second-largest bitcoin holding for a private company. It currently owns somewhere around 17,500 BTC.
- Stone Ridge Holdings Group: Third on this list is Stone Ridge Holdings Group, a financial services company from New York, with its 10,000 BTC.
Perusahaan Swasta
- Block.one: Block.one adalah perusahaan berbasis di China yang ada di belakang platform blockchain open-source EOSIO. Dalam kategori perusahaan swasta pemilik Bitcoin terbanyak, mereka menduduki posisi puncak dengan memiliki 140.000 BTC.
- Tezos Foundation: Tezos Foundation adalah perusahaan yang berbasis di Swiss dan mempromosikan protokol Tezos melalui grants dan sarana penyebaran modal lainnya. Mereka memiliki jumlah kepemilikan bitcoin terbesar kedua untuk perusahaan swasta dan saat ini mempunyai sekitar 17.500 BTC.
- Stone Ridge Holdings Group: Sebagai posisi ketiga dalam daftar ini, Stone Ridge Holdings Group yang merupakan sebuah perusahaan jasa keuangan dari New York memiliki 10.000 BTC.
Masih Belum Ada Jawaban yang Pasti
Jadi, seperti yang sudah kamu lihat, sekarang ini masih cukup sulit untuk menarik kesimpulan tentang siapakah pemilik Bitcoin terbanyak di dunia ini. Jika Satoshi Nakamoto masih memiliki akses ke banyak wallet mereka yang memiliki total lebih dari 1 juta BTC, maka kita bisa menyimpulkan bahwa memang ialah yang memiliki simpanan Bitcoin terbesar di dunia.
Sepertinya, kita baru akan tahu kalau ada seseorang yang akhirnya bisa memecahkan misteri identitas asli pencipta Bitcoin itu.
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Siapakah pemilik Bitcoin terkaya?
Negara mana yang memiliki Bitcoin paling banyak?
Apakah Elon Musk memiliki Bitcoin?
Berapakah jumlah Bitcoin terbanyak yang dimiliki oleh satu orang?
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.
