Andreessen Horowitz (a16z) telah meluncurkan putaran investasi baru di India. Langkah ini terjadi setahun setelah a16z menjadi salah satu pemimpin dalam pendanaan crypto exchange CoinSwitch Kuber senilai US$260 juta.
TechCrunch melaporkan bahwa perusahaan modal ventura ternama ini sedang berencana untuk menginvestasikan sekitar US$500 juta pada berbagai start-up di India. Saat ini, a16z berfokus pada perusahan start-up di bidang teknologi, mulai dari pendanaan tahap awal sampai dengan tahap akhir.
Start-up Web3 di India Dibanjiri Pendanaan
India diketahui memiliki dua perusahaan kripto berskala unicorn, yaitu CoinDCX dan CoinSwitch Kuber. Baru-baru ini, crypto exchange asal Amerika Serikat, Coinbase, juga berekspansi ke Negeri Anak Benua dengan rencana untuk berinvestasi lebih jauh.
CEO Coinbase, Brian Armstrong, mengatakan, “Coinbase Ventures telah berinvestasi US$150 juta di perusahaan teknologi yang tumbuh di India dalam ranah kripto dan Web3, dan secara konstan menemukan peluang baru untuk membantu pendiri [perusahaan] di India mendaki.”
Bulan lalu, Ethereum Push Notification Service (EPNS) di India menerima kucuran dana sebesar US$10 juta. Putaran pendanaan tersebut dipimpin oleh Jump Crypto dan diikuti pula oleh perusahaan lain, seperti Tiger Global, Polygon Studios, dan Sino Global Capital.
Selain itu, Hashed dan FTX Ventures juga dilaporkan mendanai beberapa perusahaan start-up di India baru-baru ini.
Sejauh ini, di tahun 2022, investasi dari perusahaan modal ventura kepada proyek-proyek kripto secara global diperkirakan telah mencapai US$10 miliar.
Secara khusus di India, angka pendanaan dari perusahaan modal ventura sempat menyentuh angka US$38,5 miliar di tahun 2021, menurut laporan dari Bain & Co. Angka tersebut 3,8 kali lipat lebih besar daripada tahun sebelumnya.
Kurangnya Kejelasan Regulasi Bisa Jadi Ancaman
Sayangnya, kejelasan peraturan yang masih kurang dapat mengancam proyeksi pertumbuhan industri kripto di India di tahun ini. T. V. Mohandas Pai, co-founder dan Chairman Aarin Capital, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan inc42, bahwa India sebenarnya bisa menumbuhkan lebih banyak perusahaan kripto unicorn, jika mereka menyelesaikan masalah struktural di negaranya.
Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa sikap pemerintah India seperti saat ini mendorong para ahli kripto berpindah ke negara lain. Contohnya seperti tindakan salah satu pendiri WazirX yang dilaporkan telah berpindah ke Dubai. Sebelumnya, co-founder Polygon, Sandeep Nailwal, bersama dengan timnya juga berpindah ke Dubai, karena alasan halangan perkembangan Web3 di India.
Kendati demikian, pemerintah India saat ini mengaku tengah membutuhkan waktu untuk menggodok kerangka regulasi agar bisnis kripto bisa berjalan di negaranya. Menteri keuangan India mengatakan bahwa negaranya akan melakukan pendekatan yang hati-hati dan “tidak bisa diburu-burui” mengenai hal ini.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.