Aave Companies, entitas teknologi blockchain, baru saja memutuskan untuk mengganti mereknya menjadi Avara. Aksi itu merupakan salah satu strategi perusahaan untuk menunjukkan fokus bisnisnya yang bakal merambah ke ranah Web3.
Pendiri Aave Companies, Stani Kulechov, dalam keterangan resminya, mengungkapkan Avara akan menjadi induk usaha dari Aave, Lens, stablecoin GHO, dan lainnya.
Menurut Kulechov, perubahan merek yang dilakukan tidak hanya berarti sederhana. Hal tersebut sekaligus menjadi langkah signifikan untuk mendorong internet terbuka dan terdesentrasi yang adil, namun tetap mengedepankan inovasi.
“Di bawah payung Avara, masing-masing merek yang ada di bawahnya akan mematuhi prinsip inti perusahaan. Di era Web3, kepemilikan, kontrol dan portabilitas individu mengubah cara untk berinteraksi secara onine, menjadikan masyarakat sebagai warga internet yang likuid.”
Akuisisi Crypto Wallet Family
Di saat yang sama, untuk menjadi motor dalam penggerak ekosistem Web3 tahap awalnya, Avara juga sudah mengakuisisi startup pengembang perangkat lunak crypto wallet Family, yaitu Los Feliz Engineering (LFE).
Meskipun masih dalam tahap beta, pengguna yang ingin mencoba menggunakan crypto wallet tersebut sudah bisa mengunduh dan mencobanya.
Akuisisi Family merupakan langkah anorganik kedua yang dilakukan Avara untuk memasuki pasar Web3. Sebelumnya pada Desember tahun lalu, perusahaan juga sudah mengambil alih platform metaverse berbasis seluler bernama Sonar.
Meskipun tidak menyebutkan besaran nilai dana yang sudah dikeluarkan, tetapi Avara bermaksud untuk meningkatkan basis pengguna, khususnya generasi muda, melalui aksi tersebut.
Kulechov mengatakan setelah akuisisi ini, Sonar bakal diintegrasikan dengan Lens Protocol. Tujuan dari integrasi itu adalah agar bisa memberikan penalaman lebih pada pengguna.
Sonar, yang diluncurkan oleh kelompok Y-Combinator pada 2020 lalu, merupakan aplikasi game yang menggunakan sistem operasi iOS. Di Sonar, setiap pengguna bisa menemukan ruang digital, mendengarkan musik, bermain game, dan berinteraksi dengan orang lain melalui NFT “Moji”.
“Aplikasi ini memiliki basis pengguna Gen-Z yang aktif. Akuisisi ini diharapkan bisa mempercepat strategi media sosial dan aplikasi seluler kami,” tutur Kulechov.
Avara Bakal Getol Garap Web3
Menurut Kulechov, ketika seluruh kemampuan Web3 makin terintegrasi ke dalam struktur internet generasi berikutnya, maka akan melahirkan bisnis baru dan menawarkan lapangan bermain yang adil dan menguntungkan bagi seluruh pengguna—baik itu aplikasi, protokol maupun DAO.
“Avara akan tetap berkomitmen memajukan sektor DeFi melalui Aave Labs. Dedikasi kami terhadap segmen ini tetap teguh dan kami bersyukur atas dukungan keberlanjutan dari komunitas.”
Kuat dugaan, Avara juga berniat untuk menggabungkan seluruh bisnis miliknya, seperti decentralized finance (DeFi) hingga media sosial terdesentralisasi yang dibangun oleh Lens Protocol, ke dalam ekosistem Web3.
Bagaimana pendapat Anda tentang langkah Aave untuk rebranding menjadi Avara? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
