Trusted

Abracadabra Finance Alami Serangan Siber, Kerugian Ditaksir Mencapai US$13 Juta

2 menit
Diperbarui oleh Adi Wiratno
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Abracadabra Finance menjadi sasaran serangan siber, nilai kerugian ditaksir mencapai US$13 juta dalam bentuk Ether (ETH).
  • Perusahaan mengeklaim telah berhasil memulihkan 50% dana dalam waktu kurang dari 36 jam, menargetkan dapat melakukan pemulihan secara penuh di pertengahan 2025.
  • promo

Platform pinjaman terdesentralisasi, Abracadabra Finance melalui utas X (Twitter) mengatakan bahwa pihaknya baru saja mengalami serangan siber. Perusahaan mengatakan bahwa terdapat eksploitasi yang berkaitan dengan smart contract gmCauldrons miliknya.

Sebelumnya kabar tersebut pertama kali terungkap oleh entitas keamanan blockchain, PeckShield yang pada sore kemarin menyebut bahwa kontrak terkait GMX dan Abracadabra mengalami peretasan.

Insiden tersebut menurut PeckShield mengakibatkan kerugian sekitar 6.260 Ether (ETH) atau sekitar US$13 juta.

Beberapa jam kemudian, pihak Abracadabra mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi kejadian tersebut. Menurut Abracadabra eksploitasi tersebut baru terdeteksi setelah penyerang melakukan beberapa transaksi.

“Tim Zeroshadow (infrastruktur keamanan gmCauldrons) menginformasikan hal tersebut dan kami segera mematikan seluruh pinjaman ke pool,” jelas laporan.

Dalam catatan perusahaan, gmCauldrons telah menjalani audit oleh Guardian Audits sebelum berjalan dan terintegrasi ke dalam beberapa sistem keamanan, termasuk pelacakan Zeroshadow dan juga Hexagate.

Sampai saat ini perusahaan masih belum bisa memastikan efek kerusakan akibat insiden tersebut. Namun yang jelas, perusahaan menyebut bahwa tidak ada jaminan pengguna yang terpengaruh dan eksploitasi ini hanya berdampak pada gmCauldron.

Tawarkan Hadiah 20%

Perusahaan menggandeng firma analitik blockchain, Chainalysis untuk melacak dana tersebut. Abracadabra menawarkan hadiah bug sebesar 20% dari total kepada peretas jika mereka mengembalikan dana tersebut.

Sementara itu, GMX melalui keterangan resminya menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi menyeluruh atas insiden tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan, perusahaan memastikan bahwa smart contract GMX tetap aman dan tidak terpengaruh.

“Pengguna bisa terus merasa aman dalam bertransaksi, mendapatkan penghasilan dan menyediakan likuiditas di GMX,” jelas GMX.

Sebagai catatan, serangan siber yang dialami protokol DeFi di jaringan Ethereum ini bukanlah kali pertama terjadi. Sebelumnya pada akhir Januari 2024, Abracadabra juga sempat mengalami serangan siber dengan nilai kerugian ditaksir mencapai US$6,5 juta hingga US$10 juta.

Peristiwa tersebut membuat stablecoin Magic Internet Money (MIM) mengalami depeg sesaat ke bawah US$0,76, sebelum akhirnya pulih ke kisaran US$0,96.

50% Dana Berhasil Kembali Kurang dari 36 Jam

Nah mengacu pada pernyataan terbaru Abracadabra, pihaknya akhirnya mengakui besaran nilai eksploitasi dalam serangan tersebut yang sebesar US$13 juta. Namun perusahaan mengeklaim telah berhasil mendapatkan 50% dana tersebut lantaran sudah dibayarkan kembali dalam waktu kurang dari 36 jam.

“Tidak ada dana pengguna yang hilang…Emisi SPELL pada pool tidak terputus, dengan jalan baru yang bermunculan. Pemulihan penuh pada pertengahan 2025,” pungkas laporan.

Bagaimana pendapat Anda tentang insiden peretasan di Abracadabra yang menyebabkan kerugian US$13 juta ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

adi-wiratno.jpeg
Adi Wiratno
Adi adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 9 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
BACA BIO LENGKAP
Disponsori
Disponsori