Trusted

Ada 80 Perusahaan Kripto yang Berniat Ekspansi ke Hong Kong

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Menurut pemerintah Hong Kong, sampai dengan Februari kemarin terdapat lebih dari 80 perusahaan kripto yang menyatakan minat untuk membangun bisnisnya di sana.
  • Sekretaris Layanan Keuangan dan Perbendaharaan Hong Kong, Christopher Hui, mengungkapkan wilayahnya berada dalam posisi yang sangat baik untuk menjadi hub bagi industri Web3 di Asia dan sekitarnya.
  • Hui mengatakan bahwa ada sejumlah perusahaan kripto asal Cina Daratan, Kanada, Inggris, Singapura, Uni Eropa, dan Amerika Serikat (AS) yang sudah menyatakan minatnya untuk berekspansi ke Hong Kong.
  • promo

Saat banyak negara mulai memperketat perizinan kripto di wilayahnya, Hong Kong berupaya memanfaatkan momentum tersebut untuk mengakselerasi ekosistem aset digitalnya. Pemerintah setempat bahkan menyebutkan bahwa sampai dengan Februari kemarin, terdapat lebih dari 80 perusahaan kripto yang menyatakan minat untuk membangun bisnisnya di wilayahnya.

Sekretaris Layanan Keuangan dan Perbendaharaan Hong Kong, Christopher Hui, mengungkapkan wilayahnya berada dalam posisi yang sangat baik untuk menjadi hub bagi industri Web3 di Asia dan sekitarnya. Terlebih lagi, pemerintah juga sudah memiliki komitmen tinggi untuk mengembangkan sektor aset virtual.

Kemudian, Hui menjelaskan lebih lanjut bahwa Web3 bukan hanya sekedar hype, melainkan transformasi paradigma yang mampu mengubah pola interaksi informasi, nilai, dan kepercayaan di internet atau metaverse pada masa depan. Hal tersebut berpotensi mengaktifkan layanan yang terdesentralisasi, efisien, dan inklusif bagi pengguna dan pengembang. 

“Kami juga memiliki ekosistem teknologi finansial (fintech) yang dinamis. Dengan lebih dari 800 perusahaan fintech yang menawarkan layanan keuangan inovatif,” jelas Hui pada hari ini (20/3).

Hui memaparkan bahwa minat perusahaan kripto yang ingin mendirikan bisnis di Hong Kong sangat tinggi. Lebih dari 80 platform kripto yang berasal dari Cina Daratan maupun negara lain tengah menggali informasi terkait persyaratan, detail kebijakan, aturan, dan langkah lain yang harus dilakukan dalam membangun bisnis aset virtual.

Perusahaan-perusahaan itu termasuk crypto exchange, entitas infrastruktur blockchain, perusahaan keamanan jaringan blockchain, virtual currency wallet, perusahaan pembayaran, serta perusahaan yang menggarap proyek lain untuk membangun ekosistem Web3.

Ada 23 Perusahaan yang sudah Beri Sinyal 

Hui mengakui dari total perusahaan kripto yang sudah menyatakan minat, 23 di antaranya memperlihatkan keseriusan untuk membangun kantor cabangnya di Hong Kong. Meskipun tidak mengelaborasi lebih jauh, tetapi perusahaan-perusahaan itu disebut berasal dari Cina Daratan, Kanada, Inggris, Singapura, Uni Eropa, dan Amerika Serikat (AS).

Untuk itu, pemerintah tengah mengebut penerapan aturan yang mewajibkan penyedia layanan aset virtual mendapatkan lisensi dari otoritas terkait. Hal itu dimaksudkan untuk bisa menarik lebih banyak lagi perusahaan aset virtual untuk mengembangkan bisnis di wilayahnya.

Di samping itu, Hong Kong juga sedang menyiapkan aturan terkait stablecoin. Jika tidak ada aral melintang, Hong Kong akan menerapkannya di tahun 2024 mendatang. Dengan begitu, maka aturan terkait aset digital akan bertambah lengkap dan menyeluruh. 

“Kami juga telah mengembangkan aturan kripto untuk sekuritas, dimana perusahaan perantara dimungkinkan untuk menawarkan ETF berjangka berbasis aset virtual pada investor retail,” tambah Hui.

Lembaga Keuangan Tradisional Siap Ikut Serta

Salah satu entitas keuangan yang dikabarkan siap mengibarkan bendera di Hong Kong adalah DBS. Grup perbankan asal Singapura itu tengah berupaya mendapatkan lisensi perdagangan kripto untuk bisa menjalankan bisnis aset digitalnya secara legal di sana.

Chief Executive Officer (CEO) DBS Hong Kong, Sebastian Paredes, mengatakan izin tersebut dimaksudkan untuk bisa melayani kebutuhan aset digital bagi masyarakat setempat. 

“Perusahaan menyambut baik kebijakan pemerintah yang sangat sensitif terhadap risiko aset digital,” tambahnya.

Sebagai catatan, jika rencana tersebut berjalan lancar, tidak menutup kemungkinan wilayahnya akan menjadi destinasi utama bagi perusahaan kripto asal Cina yang memang mendapatkan larangan keras menjalankan usaha di negeri asalnya.

Eksodus besar-besaran bisa terjadi, karena dikabarkan pemerintah Cina memberikan dukungan secara tidak langsung terhadap perkembangan industri kripto di Hong Kong. Rencananya, pada Juni mendatang, Hong Kong akan mulai memperkenalkan aturan yang mewajibkan platform crypto trading mendapatkan lisensi dari Securities and Futures Commission (SFC) untuk memulai operasionalnya.

CEO Hashkey Capital, Deng Chao, menambahkan legalisasi kripto di Hong Kong bisa menjadi petunjuk arah bagi Cina.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori