Otoritas Amerika Serikat (AS) dan Bahama telah mendiskusikan kemungkinan membawa founder & eks-CEO FTX, Sam Bankman-Fried (SBF), ke Negeri Paman Sam untuk diinterogasi.
Dalam laporan Bloomberg pada hari Rabu (16/11) mengutip sumber yang mengetahui persoalan ini, percakapan antara pejabat penegak hukum di kedua negara telah meningkat dalam beberapa hari terakhir saat menyelidiki peran mereka dalam kehancuran ‘dahsyat’ salah satu crypto exchange terbesar di dunia itu.
Sejak krisis FTX semakin parah, regulator AS dan Bahama telah membuka penyelidikan. SBF dilaporkan telah bekerja sama dengan otoritas Bahama. Polisi Bahama disebut telah mewawancarai SBF pada hari Sabtu (12/11).
Menurut kabar yang ada, SBF telah berbicara dengan otoritas Bahama, tetapi ia mengklaim belum mengetahui rencana apa pun dengan pejabat AS.
SBF Buat Klarifikasi Terbaru
SBF diketahui telah berulang kali meminta maaf kepada pelanggan FTX. Dalam serangkaian cuitan baru yang dimulai sejak hari Selasa (14/11) dan diperbarui secara berkala hingga hari Rabu (16/11), SBF memulai cuitan dengan menulis ‘apa yang telah terjadi’.
“Sejauh pengetahuan saya, pada pasca 7 November 2022, dengan potensi kesalahan: 1. Alameda memiliki lebih banyak aset daripada kewajiban mark to market (M2M), tetapi tidak likuid; 2. Alameda Research memiliki posisi margin di FTX Internasional; 3. FTX US cukup untuk membayar semua pelanggan,” jelas SBF sambil menyatakan bahwa tidak semua orang harus setuju dengan apa yang dia sampaikan.
SBF mengklaim bahwa tujuannya, satu-satunya tujuannya, adalah melakukan hal yang benar bagi pelanggan. Dia berusaha untuk berkontribusi pada apa yang bisa dia lakukan.
“Saya bertemu langsung dengan regulator dan bekerja dengan tim untuk melakukan apa yang kami bisa bagi pelanggan. Lalu setelah itu, investor. Namun, yang pertama-tama adalah pelanggan,” tulis SBF.
Tokoh utama di balik FTX yang akhirnya mengundurkan diri dari kursi CEO ini mengatakan bahwa tujuannya adalah membersihkan dan fokus pada transparansi, serta membuat pelanggan utuh.
Dia mengaku bahwa FTX beberapa minggu yang lalu menangani volume sekitar US$10 miliar per hari dan miliaran transfer. Namun, dia menilai ada terlalu banyak pengaruh, lebih dari yang dia sadari.
“Bank run dan kehancuran market menghabisi likuiditas. Jadi, apa yang bisa saya coba lakukan? Tingkatkan likuiditas, jadikan pelanggan utuh, dan mulai kembali,” imbuh SBF.
SBF menyatakan bahwa mungkin dia akan gagal, mungkin dia tidak akan mendapatkan apa-apa lagi untuk pelanggan daripada yang sudah ada.
“Saya pasti pernah gagal sebelumnya. Anda semua tahu itu sekarang, dengan sangat baik. Namun, yang bisa saya lakukan hanyalah mencoba. Saya sudah cukup gagal untuk bulan ini. Sebagian dari diri saya berpikir saya mungkin akan pergi ke suatu tempat,” jelasnya.
FTX Mengaku telah Berbicara dengan Puluhan Regulator di Dunia
Sebelumnya, FTX Group dilaporkan telah menunjuk 5 direktur independen baru untuk mengawasi kerajaan kripto Sam Bankman-Fried (SBF) yang mengalami krisis likuiditas yang berujung pada kebangkrutan.
Kabar ini dilaporkan oleh Bloomberg pada hari Selasa (15/11) mengutip dokumen pengadilan kebangkrutan terbaru FTX. Pengacara perusahaan menyatakan bahwa John J. Ray III, yang menggantikan SBF sebagai CEO FTX, menunjuk beberapa direktur baru untuk memastikan tata kelola perusahaan yang baik selama proses kebangkrutan.
Selain itu, pihak FTX mengaku telah berbicara dengan Kantor Kejaksaan AS, serta puluhan regulator AS dan internasional. Dalam laporan ini, FTX disebut melakukan kontak dengan para regulator, termasuk dengan lusinan regulator federal, negara bagian, dan internasional, selama 72 jam terakhir.
Bagaimana pendapat Anda tentang kemungkinan memboyong SBF ke Amerika Serikat untuk diinterogasi? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.