Adopsi kripto di Turki menunjukkan perkembangan yang menarik. Hasil riset yang diselenggarakan crypto exchange KuCoin mengungkapkan bahwa lebih dari 50% orang dewasa di sana sudah memiliki aset kripto. Jumlah itu naik signifikan dibandingkan pada November 2021 yang hanya mencapai 40%.
Crypto winter yang melanda sebagian besar negara sepertinya tidak terlalu berdampak pada pergerakan pasar di Turki. Sebab, mayoritas investor menjadikan kripto sebagai aset lindung nilai untuk melawan inflasi dan naiknya suku bunga.
Ditambah lagi, sejak akhir Mei lalu, nilai tukar Lira terhadap dolar Amerika Serikat (USD) sudah terkoreksi cukup jauh. Pada Mei lalu, nilai tukar Lira Turki mencapai US$0,51. Lalu pada hari Senin (4/9) ini, nilai tukar Lira Turki menjadi US$0,037. Artinya, ada penurunan nilai tukar Lira terhadap dolar AS.
Fakta tersebut membuat banyak pihak khawatir terhadap nilai kekayaan mereka dalam bentuk Lira Turki. Sehingga, tidak aneh jika akhirnya banyak warga Turki menjadikan aset kripto populer dan stablecoin sebagai rujukan aset tabungan masa depan.
Sebanyak 71% dari total investor mengaku memiliki Bitcoin (BTC), kemudian 45% mengaku memiliki Ethereum (ETH), dan 33% menggunakan stablecoin.
“Dalam kurun waktu 18 bulan, pertumbuhan adopsi kripto di Turki meningkat 12%, dari 40% menjadi 52%. Investor pria mendominasi jumlah tersebut dengan 53% di antaranya adalah mereka yang berusia di rentang 18 sampai 30 tahun,” jelas riset tersebut.
37% Orang Gunakan Kripto untuk Melindungi Asetnya
Setelah Bank Sentral Turki mengerek suku bunga dari 8,5% menjadi 15% pada bulan Juni lalu, banyak pihak yang akhirnya mulai mengatur ulang portofolio investasi dan simpanan mereka.
Laporan dari KuCoin menyebutkan bahwa 58% investor di turki menjadikan aset digital sebagai sumber investasi masa depan. Sementara itu, 37% investor mengaku sengaja memilih kripto untuk menjaga nilai asetnya tetap aman.
Lonjakan adopsi kripto juga terlihat sejak Juni lalu, ketika kontribusi perdagangan kripto dari Turki sempat mencapai 10% dari total volume perdagangan kripto global. Padahal, pada bulan sebelumnya, kontribusi investor Turki hanya mencapai kisaran 4%.
Sebelumnya, BeInCrypto melaporkan bahwa market share perdagangan stablecoin Tether USD (USDT) di BTCTurk, salah satu crypto exchange terbesar di Turki, mencapai 20% pada bulan Juni lalu. Sementara di Binance hanya mencapai 1%. Dari sini tergambar bahwa permintaan terhadap stablecoin di Turki menggelembung dengan cepat.
“Sebanyak 34% pemegang kripto di Turki mengejar kemudahan transaksi dan perpindahan dana secara cepat dan efisien,” tambah riset KuCoin.
Meskipun begitu, minat investor untuk mendapatkan imbal hasil dari perdagangan kripto di Turki tetap tinggi. Sebanyak 70% investor turut menggunakan aset kripto yang dimilikinya untuk perdagangan. Sementara 22% investor memilih untuk membel non-fungible-token (NFT).
Pembatasan Pembelian Dolar Menjadi Pemicu
Sejak bulan April lalu, Bank Sentral Turki mulai membatasi jumlah pembelian mata uang dolar AS. Kebijakan yang sensitif itu diduga sengaja dilakukan sebagai salah satu strategi untuk mengurangi tekanan pada Lira.
Otoritas moneter Turki meminta para bank membatasi pembelian mata uang dolar AS setiap harinya. Laporan dari Bloomberg menyebutkan bahwa kebijakan itu membuat banyak pihak yang akhirnya melakukan pembelian di tempat lain dengan harga premium.
Namun, di sisi lain, hal itu juga membuat banyak orang akhirnya beralih mengoleksi stablecoin. Asumsinya, dengan menggunakan aset kripto yang dipatok dengan mata uang dolar AS 1:1, maka itu sama saja dengan membeli dolar AS.
Salah seorang dosen universitas di Istanbul mengakui, setelah adanya pembatasan pembelian dolar AS atau emas dengan mata uang Lira, pilihan berinvestasi dalam stablecoin memungkinkan orang-orang mempertahankan nilai kekayaan mereka.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.