Trusted

Agen Klaim Kebangkrutan FTX Alami Peretasan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Kroll, agen klaim yang menangani kebangkrutan FTX, disebut telah disusupi oleh oknum tidak bertanggung jawab.
  • Manajemen FTX mengatakan bahwa sistem FTX sendiri tidak terpengaruh, karena kata sandi akun perusahaan tidak dikelola oleh Kroll.
  • Terkait insiden ini, BlockFi, yang turut menggunakan layanan Kroll, juga mengungkapkan hal yang sama seperti FTX.
  • promo

Insiden peretasan kembali terjadi. Kali ini, Kroll, agen klaim yang menangani kebangkrutan FTX, disebut telah disusupi oleh oknum jahat.

Melalui unggahan di X (Twitter) pada hari ini (25/8), manajemen FTX mengatakan bahwa sistem FTX sendiri tidak terpengaruh lantaran kata sandi akun perusahaan tidak dikelola oleh Kroll.

Kejadian ini memperlihatkan bahwa siapa pun bisa saja menjadi target dari serangan siber. Pihak FTX menyebut bahwa Kroll sendiri sudah meyakinkan debitur bahwa mereka akan segera mengatasi dan memulihkan insiden tersebut.

“Harap tetap waspada terhadap upaya penipuan dan email penipuan yang menyamar sebagai pihak dalam proses kebangkrutan,” jelas FTX.

Adapun Kroll adalah agen yang bertanggung jawab terhadap klaim kebangkrutan FTX. Dalam hal ini, Kroll menampung banyak data yang berhubungan dengan debitur dan proses klaim banyak pihak.

BlockFi Juga Jadi Klien Kroll

Entitas lain yang juga tengah bangkrut, yaitu BlockFi, juga mengaku mendapatkan informasi dari Kroll selaku vendor pihak ketiganya. Mereka menjelaskan bahwa platform miliknya mengalami penyusupan di 23 Agustus kemarin.

Menurut pernyataan BlockFi, Kroll mengatakan bahwa pihak yang tidak berwenang berhasil mendapatkan akses ke data klien BlockFi yang disimpan pada platform Kroll.

Namun, pihak BlockFi menegaskan bahwa sistem internal perusahaan dan dana klien tetap aman dan tidak terdampak kejadian luar biasa tersebut.

“Perusahaan tidak pernah menempatkan kata sandi akun BlockFi di Kroll. Perusahaan akan memberikan pemberitahuan secara langsung untuk langkah selanjutnya dan tambahan konfirmasi akan dikirim ke email seluruh klien yang terdampak,” jelas BlockFi.

Aktivitas jahat yang baru saja terjadi berpotensi menimbulkan tindak kejahatan lainnya, seperti phishing ataupun panggilan telepon palsu. Oleh karena itu, BlockFi menegaskan bahwa pihaknya dan Kroll tidak pernah menggunakan panggilan telepon ataupun email untuk meminta informasi pribadi nasabah.

FTX Minta Bantuan Galaxy Digital untuk Pulihkan Aset

Terlepas dari insiden tersebut, proses kebangkrutan FTX masih berlanjut. Dalam pengajuan ke pengadilan, FTX menunjuk Galaxy Digital untuk membantu melakukan lindung nilai dan menjual kepemilikan kriptonya. Entitas yang dimiliki oleh Mike Novogratz itu bakal menjalankan strategi tertentu untuk bisa memulihkan dana bagi para kreditur.

Masuknya nama Galaxy Digital bukanlah tanpa alasan, manajemen FTX menganggap bahwa perusahaan memiliki rekam jejak yang cukup di bidang aset digital.

“Galaxy memiliki pengalaman luas di bidang manajemen dan perdagangan aset digital, termasuk yang berkaitan dengan jenis transaksi serta tujuan investasi,” jelas FTX.

Galaxy Digital juga nantinya akan mengelola dana yang sudah berhasil dipulihkan oleh perusahaan. Selama proses kebangkrutan, di bawah administrator, FTX berhasil mendapat kembali dana sebesar US$7 miliar. Jumlah tersebut didapatkan melalui berbagai upaya, mulai dari penarikan kembali dana sumbangan ke The Metropolitan Museum of Art (The Met) hingga dana yang sudah diberikan Sam Bankman-Fried (SBF) ke beberapa politisi.

Selain itu, FTX juga baru saja berhasil mendapatkan kesepakatan untuk melakukan klaim kepada Genesis senilai US$175 juta. Pengacara Genesis mengatakan kesepakatan yang terjadi dengan FTX Group akan membantu para pihak untuk menyelesaikan urusan dan mengembalikan dana ke pelanggan.

Namun, salah seorang kreditur perusahaan, Sunil Kavuri, mengatakan Komite Resmi Kreditur Tanpa Jaminan (UCC) FTX perlu memblokir kesepakatan dengan Genesis. Pasalnya, dia beranggapan bahwa klaim dana yang dilakukan ke Genesis bisa lebih besar, yakni mencapai US$820 juta.

“Jika debitur FTX Group menerima lebih sedikit [di bawah US$500 juta] akan sangat buruk,” kata Savuri.

Sebagai informasi, klaim asli FTX terhadap Genesis awalnya berada di angka US$3,9 miliar. Namun, kemudian nominal itu diturunkan menjadi US$ 2 miliar dan berakhir dengan kesepakatan US$175 juta.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori