Lihat lebih banyak

BlockFi Tolak Pembayaran Kembali ke FTX dan 3AC

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Dalam laporan terbaru, BlockFi mengaku keberatan untuk melakukan pembayaran kembali ke FTX dan Three Arrows Capital (3AC).
  • Upaya BlockFi yang secara tegas menolak klaim FTX dan 3AC dapat dipahami, karena keputusan terhadap sengketa FTX memiliki dampak yang sangat besar terhadap pemulihan dana ke 100 ribu kreditur perusahaan.
  • Terlepas dari masalah ini, pada 17 Agustus kemarin, BlockFi sudah mulai membuka penarikan aset digital dari akun wallet klien yang memenuhi syarat.
  • promo

Sengkarut hubungan antara BlockFi, Three Arrows Capital (3AC), dan FTX masih berlanjut. Setelah berhasil mendapatkan persetujuan dari pengadilan terkait rencana restrukturisasinya di awal Agustus kemarin, kali ini BlockFi datang ke pengadilan untuk menyelesaikan sengketanya dengan masing-masing pihak. Dalam laporan Bloomberg, terungkap bahwa BlockFi mengaku keberatan untuk melakukan pembayaran kembali ke FTX dan 3AC.

BlockFi mengaku skema yang dijalankan oleh FTX secara curang telah mendorong pihaknya untuk meminjamkan aset digital senilai lebih dari US$1 miliar ke entitas afiliasinya, yaitu Alameda Research. Hal tersebut diperkuat dengan dakwaan yang telah dijatuhkan terhadap pimpinan FTX atas tindakan penipuan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) Amerika Serikat (AS).

Dalam hal ini, BlockFi juga memposisikan dirinya sebagai korban atas keruntuhan pasar. BlockFi menyebut bahwa tindakan yang dilakukan FTX membuat mereka harus kehilangan properti lebih dari US$1 miliar, sedangkan untuk menempuh proses litigasi bakal memakan waktu selama bertahun-tahun untuk pulih.

“Penipuan yang dilakukan FTX merupakan penyebab utama BlockFi bangkrut dan klaim yang diajukan FTX terhadap BlockFi yang mencapai lebih dari US$5 miliar adalah cacat dan tidak berdasar,” jelas BlockFi.

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa akan menjadi tidak adil jika kreditur BlockFi yang tidak bersalah harus menanggung kerusakan yang ditimbulkan oleh FTX. Selain itu, BlockFi turut memohon agar pengadilan melarang klaim FTX secara keseluruhan.

FTX Berupaya Tarik Dananya Kembali

Sebelum FTX bangkrut, kedua perusahaan memang sudah terlibat dalam banyak perjanjian kredit. Lalu, saat pasar berguncang akibat kejatuhan proyek Terra (LUNA), entitas yang didirikan oleh Zac Prince itu berupaya mencari dana segar untuk memperkuat likuiditasnya melalui FTX.

Akhir Juni tahun lalu, FTX, melalui salah satu entitas usahanya, sepakat untuk memberikan komitmen modal hingga US$400 juta. Namun, dengan syarat, FTX memiliki opsi untuk membeli BlockFi. Dari perjanjian itu, BlockFi sudah bisa menarik dana hingga US$100 juta dalam 15 hari pertama setelah perjanjian dan US$25 juta di 30 hari setelahnya.

BlockFi mengeklaim bahwa perjanjian FTX mengesampingkan kewajiban perusahaan untuk melakukan pembayaran kembali.

Sementara itu, dalam tuntutan FTX, BlockFi dituntut 6 tanggung jawab. Keenam tanggung jawab itu di antaranya adalah US$279,6 juta yang berhubungan dengan perjanjian FTX; US$124,42 juta sebagai klaim penghindaran pembayaran; US$314,05 juta sebagai klaim penghindaran perjanjian agunan MLA; lebih dari US$1 miliar klaim Alameda dan perjanjian Emergent; serta US$28,58 juta sebagai klaim penarikan dana.

Klaim FTX terhadap BlockFi | Sumber: Dokumen Pengadilan

Maka dari itu, secara kasar, terlihat bahwa BlockFi memiliki tanggung jawab lebih dari US$1,5 miliar terhadap FTX dan afiliasinya. Akan tetapi, BlockFi menolak klaim tersebut, karena dinilai belum jatuh tempo.

Di sisi lain, 3AC menyebut bahwa BlockFi memiliki utang lebih dari US$220 juta. Menanggapi hal itu, manajemen BlockFi mengatakan bahwa 3AC tidak berhak mendapatkan potensi pembayaran kembali, karena melakukan penipuan untuk mendapatkan dana pinjaman.

Klaim FTX Bakal Berpengaruh terhadap Pemulihan Dana BlockFi

Upaya BlockFi yang secara tegas menolak klaim FTX dan 3AC dapat dipahami. Pasalnya, dalam rencana restrukturisasi yang diajukan ke pengadilan beberapa waktu lalu, dijelaskan bahwa keputusan terhadap sengketa FTX memiliki dampak yang sangat besar terhadap pemulihan dana ke 100 ribu kreditur perusahaan.

“Berhasil atau tidaknya rencana litigasi ini memiliki perbedaan yang sangat besar terhadap pemulihan dana klien. Salah satu klaim yang akan masuk adalah perjanjian gadai antara Alameda Research dengan BlockFi senilai lebih dari US$500 juta,” jelas manajemen BlockFi.

Terlepas dari hal itu, pada 17 Agustus kemarin, BlockFi sudah mulai membuka penarikan aset digital dari akun wallet klien yang memenuhi syarat. Hal tersebut merupakan langkah maju dalam proses pemulihan dana nasabah yang sudah terkunci selama kurang lebih 1 tahun.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori