Lihat lebih banyak

Pengadilan Restui Usulan Rencana Kebangkrutan BlockFi

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pengadilan Kepailitan Amerika Serikat (AS) telah mengabulkan secara bersyarat usulan rencana kebangkrutan BlockFi.
  • Mark Renzi dari Berkeley Research Group, yang juga menjabat sebagai CRO BlockFi, mengatakan misi perusahaan melalui proses ini adalah untuk memaksimalkan pemulihan bagi kreditur.
  • Setiap pihak yang memiliki hak suara diminta untuk menerima usulan tersebut sebelum waktu pemungutan suara dilakukan pada 11 September mendatang.
  • promo

Pengadilan Kepailitan Amerika Serikat (AS) telah mengabulkan secara bersyarat usulan rencana kebangkrutan BlockFI. Setelah itu, BlockFi bermaksud untuk mendorong pemulihan aset klien secara maksimal sembari melakukan distribusi aset secepat mungkin.

Mark Renzi dari Berkeley Research Group, yang juga menjabat sebagai Chief Restructuring Officer (CRO) BlockFi, mengatakan misi perusahaan melalui proses ini adalah untuk memaksimalkan pemulihan bagi kreditur.

“Persetujuan disclosure statement yang diberikan pengadilan membawa perusahaan selangkah lebih dekat untuk menyelesaikan tujuan utama. Ini adalah langkah terbaik untuk bisa segera mengembalikan aset kripto milik klien dan kami mendesak klien BlockFi untuk memilih menerimanya,” jelas Renzi.

Setiap pihak yang memiliki hak suara diminta untuk menerima usulan tersebut sebelum waktu pemungutan suara dilakukan pada 11 September mendatang.

Melalui rencana tersebut, perusahaan bermaksud mengembalikan aset non-wallet kepada kreditur yang juga secara otomatis menyelesaikan urusan perusahaan.

Hal itu menjadi penting. Pasalnya, jika hal itu sudah disepakati, BlockFi bakal melangkah lebih jauh untuk berkonsentrasi pada proses litigasi terhadap beberapa entitas yang kini tengah bangkrut; termasuk Alameda Research, FTX, Three Arrows Capital (3AC), Emergent, Marex, dan Core Scientific.

Klaim terhadap FTX dan Alameda Mencapai Lebih dari US$1 Miliar

BlockFi sendiri memiliki klaim lebih dari US$1miliar terhadap FTX dan entitas afiliasinya, yakni Alameda Research. Oleh karena itulah, keberhasilan proses tersebut memiliki pengaruh besar terhadap kelangsungan rencana pemulihan dana terhadap 100 ribu kreditur BlockFi.

“Berhasil atau tidaknya rencana litigasi ini akan memiliki perbedaan sangat besar terhadap pemulihan dana klien. Salah satu klaim yang akan masuk dalam tuntutan hukum adalah perjanjian gadai antara Alameda Research degan BlockFi senilai lebih dari US$500 juta,” jelas BlockFi.

Sementara itu kreditur lainnya, yaitu Three Arrows Capital (3AC), memiliki klaim lebih dari US$200 juta dari BlockFi.

Kondisi yang saat ini terjadi adalah masing-masing pihak mengajukan keberatan untuk menentang rencana likuidasi perusahaan lantaran memasukkan klaim perusahaan terhadap usulan tersebut.

FTX memandang bahwa hal tersebut harus diselesaikan dalam proses terpisah atau masuk dalam rencana lainnya.

BlockFi sudah Diperingatkan tentang FTX dan Alameda

Terkait klaim terhadap FTX. dalam laporan Bloomberg, eksekutif BlockFi disebut menolak peringatan yang sudah diberikan beberapa kali terkait risiko saat memberikan pinjaman dalam jumlah besar ke Alameda Research.

Komite Kreditur perusahaan mengatakan, peringatan yang diberikan sudah dilakukan berulang kali pada Chief Executive Officer (CEO) BlockFi, Zac Prince, dan manajer senior lainnya. Bahkan, Komite juga menyebut bahwa pada Agustus 2021, perusahaan memiliki salinan neraca keuangan Alameda Research yang menunjukkan bahwa perdagangan perusahaan sangat bergantung pada token yang dikeluarkan oleh FTX, yaitu FTT.

Hal itu seharusnya bisa menjadi sinyal tersendiri bagi perusahaan untuk berpikir ulang dalam memberikan pinjaman pada FTX. Namun, Komite mengatakan bahwa data tersebut tidak dijadikan bahan pertimbangan. BlockFi malah terus tancap gas untuk menyalurkan likuiditas ke perusahaan yang kini bangkrut tersebut.

“Bisnis BlockFi juga cacat secara fundamental, karena membutuhkan mitra investasi yang lebih berisiko untuk memberikan pengembalian yang tinggi pada pelanggan. Artinya, BlockFi hanya bisa bekerja sama dengan perusahaan kecil yang mampu memberikan imbal hasil yang cukup tinggi untuk diteruskan ke pelanggan, seperti Alameda, Three Arrows Capital, dan Bitcoin Trust yang diluncurkan oleh Grayscale Investments,” jelas laporan tersebut.

Namun, pihak BlockFi menampik hal tersebut. Mereka mengatakan bahwa para eksekutif sudah melakukan uji tuntas sebelum melakukan transaksi dengan Alameda dan menerapkan pemeriksaaan berdasarkan keputusan Prince.

Bagaimana pendapat Anda tentang rencana kebangkrutan BlockFi yang akhirnya mendapat persetujuan pengadilan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori