Cardano diduga akan menjadi kompetitor utama Ethereum. Terutama, sejak mereka berencana untuk meluncurkan sebuah update yang dapat membuat jaringan ini mendukung smart contract, yaitu Alonzo. Meski demikian, hard fork Alonzo rupanya tidak menjadi sebuah kesuksesan besar bagi mereka. Sejak saat itu, harga Cardano (ADA) pun terus menurun. Lantas, apakah harga Cardano akan berhasil pulih tahun ini?
Jika mayoritas aset kripto memasuki fase bearish mereka di bulan November 2021, beda ceritanya dengan ADA. Koin kripto besutan Charles Hoskinson ini sudah lebih dulu terguling dari puncak harganya, yakni US$3,09, yang tercapai pada tanggal 2 September 2021.
Di tanggal 31 Oktober 2021, harga ADA sudah kehilangan 36,24% dari harga puncaknya itu, menjadi US$1,87 saja. Sebagai perbandingan, Bitcoin sudah naik hampir 20% dalam periode yang sama.
Harga ADA menurun semakin dalam, mengikuti kondisi pasar kripto yang mengalami penurunan besar-besaran saat November 2021. Tak berhenti sampai di situ, bulan Januari 2022, ADA terperosok ke titik US$0,82. Angka tersebut sekaligus menjadi level terendahnya selama setahun terakhir.
Hard fork Alonzo: Pisau Bermata Dua bagi Pergerakan Harga ADA
Sebelum adanya update Alonzo, blockchain Cardano belum mendukung smart contract, yang notabene merupakan poin esensial dari teknologi DeFi, dApp, dan NFT. Hadirnya update Alonzo pun dianggap menjadi penguatan modal bagi jaringan Cardano agar bisa bersaing dengan blockchain Ethereum.
Hard fork Alonzo sebenarnya dijadwalkan bakal berlangsung di April 2021, namun realisasinya bergeser jauh dari jadwal awalnya. Update Alonzo baru efektif berjalan pada bulan September 2021.
Menjelang hard fork Alonzo, harga ADA meningkat 3 kali lipat selama 2 bulan. Akan tetapi, setelah Alonzo resmi aktif pada jaringan Cardano—tepatnya di tanggal 13 September 2021—harga ADA pun mulai menurun. Hanya dalam jangka waktu 10 hari, harga ADA terpental jauh, dari US$2,50 menjadi US$1,91.
Anda barangkali berpendapat jika penurunan ini disebabkan oleh strategi pasar “buy the rumor, sell the news“. Tapi, masalah sebenarnya terletak pada ekosistem Cardano sendiri. Tidak sedikit pengguna yang merasakan kesulitan teknis, ketika mereka mencoba mengeksekusi smart contract pada jaringan tersebut.
Optimisme Pendiri Cardano di 2022
Di akhir tahun 2021, Charles Hoskinson membocorkan berbagai “ambisi” Cardano untuk tahun 2022, terlepas dari sejumlah kritik yang muncul akibat insiden teknis terkait Alonzo. Ia mengatakan bahwa ada 2 bahan perhatian utama terhadap aset kripto buatannya itu, yaitu untuk mempromosikan inklusi keuangan dan membuat peningkatan teknis pada blockchain mereka.
Dalam sebuah video, Hoskinson menuturkan, “Tujuan saya selama setengah dari 2022 adalah untuk menemukan bagaimana menyatukan semua hal demi mendapatkan transaksi microfinance end-to-end di Cardano.”
Ia juga menanggapi perihal smart contract, “Jika Anda mencari hal seperti meningkatkan Plutus, sudah ada 3 CIPS hasil dari pekerjaan yang telah kami lakukan bersama developer dan itu perlu diintegrasikan.”
Rencanakan Hard Fork Baru saat Juni 2022 Nanti
Pada tanggal 12 April kemarin, Hoskinson membuat sebuah video di kanal YouTube miliknya. Dalam video tersebut, ia menginformasikan perihal pembaruan signifikan yang akan muncul di jaringan Cardano. Menurut penuturannya, salah satu dari antara pembaruan tersebut adalah perbaikan blockchain. Maka dari itu, muncullah rencana pengadaan hard fork Vasil.
Hard fork yang nama kodenya diambil dari nama ambassador Cardano ini, rencananya akan berlangsung di tanggal 9 Juni hingga 12 Juni 2022 nanti.
“Seperti yang banyak dari antara kalian ketahui, peristiwa besar kombinasi hard fork akan berlangsung di bulan Juni. Ini adalah hard fork Vasil, yang bakal mencakup pipelining, yang akan meningkatkan performa Cardano secara signifikan,” jelas Hoskinson.
Vasil akan mengatasi kendala skalabilitas dari aset kripto ini, dengan berpindah dari platform smart contract Plutus ke metode validasi transaksi unspent transaction output (UTXO).
Hoskinson juga menyampaikan pada penonton videonya, “Mengombinasikan dengan penyesuaian pengaturan, fitur-fitur ini akan meningkatkan throughput Cardano dan mengoptimasi sistem untuk mengakomodir jangkauan decentralized finance (DeFi), smart contract, dan aplikasi DEX yang sedang bertumbuh.”
Cardano Punya Tanda-Tanda Menjanjikan untuk Waktu Akan Datang?
Meski harga ADA terus merosot, namun angka total value locked (TVL) di jaringan Cardano meledak. Berdasarkan data dari DeFi Llama, angka TVL Cardano telah bertumbuh sebanyak 50.000% selama tahun 2022. Liquidity protocol Minswap adalah protokol yang paling banyak menarik pengguna untuk staking pada jaringan Cardano. Mereka berkontribusi atas 51,42% dari TVL proyek kripto ini.
Sementara itu, data dari Messari menunjukkan bahwa jumlah pengguna aktif di Cardano sudah melampaui 100.000 pengguna selama bulan Maret.
Di akhir bulan Maret, IntoTheBlock juga memperhatikan permintaan dari pemain institusional terhadap aset kripto ini mulai meningkat.
Nampaknya para fundamentalis mulai kembali. Akankah Cardano mengulang kembali performa mengagumkannya seperti di musim panas lalu, dengan adanya hard fork Vasil? Hanya waktu yang bisa menjawab.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.