Worldcoin berencana menggelar peluncuran ulang di India pada 2024 setelah secara diam-diam menghentikan operasi proyeknya 3-4 bulan yang lalu. Proyek ini juga telah menimbulkan kontroversi di Kenya dan Jerman dan nampaknya bersaing dengan ambisi artificial intelligence (AI) dari sang co-founder, Sam Altman.
Proyek pemindaian mata yang kontroversial, Worldcoin, akan melaksanakan peluncuran ulang di India pada tahun 2024 mendatang. Peluncuran ini akan digelar di tengah kekhawatiran mengenai tujuannya untuk membentuk basis data identitas global. Meski begitu, perusahaan ini mengeklaim bahwa ambisi mereka di India memiliki ruang lingkup yang terbatas.
Warga India Padati Platform Worldcoin
Tools for Humanity (TFH), perusahaan di balik Worldcoin, menyatakan bahwa mereka menghentikan operasi di India sampai mereka mampu menangani permintaan yang meningkat secara aman. Menurut seorang eksekutif mal di Bengaluru, polisi terkadang harus turun tangan untuk mengatur kerumunan yang antusias ingin melihat cara kerja Orb Worldcoin. Sebagai informasi, orang-orang yang mendaftar untuk mendapatkan WorldID dan melakukan pemindaian iris mata mereka dengan perangkat tersebut berhak mendapatkan 25 token WLD.
Pengumpulan data Worldcoin menuai kecaman pedas, bahkan sejumlah pihak mencapnya sebagai “mimpi buruk distopia.” Regulator di Inggris melancarkan penyelidikan terhadap proyek ini pada awal tahun ini, dan pihak berwenang di Kenya bahkan terang-terangan melarang Worldcoin beroperasi di negaranya.
Worldcoin ingin membuktikan kemanusiaan seseorang di tengah pesatnya kemajuan menuju apa yang disebut-sebut sebagai artificial intelligence (AI) supercerdas. Co-founder proyek ini, Sam Altman, juga memimpin OpenAI, yang tahun lalu telah sukses melambungkan AI ke ranah masyarakat arus utama.
- Baca Juga: Dorong Adopsi, Worldcoin Integrasikan World ID ke Reddit, Telegram, Shopify, dan Minecraft
Prospek Worldcoin di Luar India pada Tahun 2024
Kesuksesan Worldcoin sangat bergantung pada kemampuannya untuk meyakinkan orang-orang tentang bahaya AI yang semakin kuat. Sementara untuk kemajuannya pada tahun 2024, sebagian akan bergantung pada kemampuannya untuk mengatasi keraguan para skeptis dan seberapa cepat AI berkembang.
Namun, saat ini sulit untuk membayangkan orang-orang di negara maju tertarik dengan konsep Worldcoin. Pasalnya, proyek ini justru terlihat menargetkan populasi yang rentan.
Sejauh ini, jumlah pendaftar Worldcoin baru mencapai angka 2,8 juta. Artinya, angka ini hanya mewakili 0,04% dari target awal sebesar 8 miliar. Kekhawatiran akan privasi pun kian meningkat, terutama karena adanya potensi risiko peretasan yang bisa mengakibatkan pencurian data pribadi yang sensitif yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Di samping itu, kendala lain yang mungkin proyek ini hadapi adalah kesulitan untuk mencapai adopsi besar-besaran. Ini khususnya akibat penerimaannya yang relatif lambat dibandingkan dengan proyek-proyek sukses lainnya. Maka dari itu, proyek ini mungkin membutuhkan bantuan dari kemajuan ChatGPT, yang kemampuannya dengan cepat meraih popularitas di kalangan individu dan perusahaan tahun ini. Terlebih, pada awal tahun ini, miliarder Elon Musk secara kontroversial meramalkan bahwa AI bisa mengambil alih semua pekerjaan manusia.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek Worldcoin di luar India pada tahun 2024? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.