Lihat lebih banyak

Akun Twitter Aptos Foundation dan CEO Aptos Labs Diretas, Tawarkan Aidrop Palsu

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Akun Twitter Aptos Foundation dan akun CEO Aptos Labs telah diretas.
  • Pelaku kejahatan tawarkan airdrop palsu terkait native token APT untuk tarik minat calon korban.
  • Taksiran kerugian peretasan ini belum diungkapkan, tapi harga APT telah ambruk 4,1% dalam 24 jam terakhir.
  • promo

Akun Twitter Aptos Foundation telah diretas. Pelaku kejahatan menawarkan airdrop palsu terkait native token APT untuk menarik minat calon korbannya.

Hal ini telah dikonfirmasi secara langsung oleh Aptos Labs. Tim pengembang blockchain layer-1 (L1) Aptos ini mengimbau agar para pengguna dan investor tidak terkecoh dengan tweet dan tautan yang dibagikan oleh akun Twitter Aptos Foundation.

Dalam penjelasannya, tim Aptos Labs mengatakan bahwa mereka terus menjalin komunikasi dengan Aptos Foundation untuk memberikan pembaruan secara berkala. Menurut Aptos Lab, pelaku kejahatan mencoba mengarahkan korban untuk mengklik tombol ‘klaim’ agar korban menghubungkan crypto wallet  ke kode QR yang tertera.

Tidak hanya itu, akun co-founder dan CEO Aptos Labs, Mo Shaikh, juga ikut mengalami hal yang sama. Peretas sepertinya ingin membangun persepsi bahwa tautan yang dibagikan oleh Aptos Foundation benar adanya.

Kabar ini merupakan kejadian terbaru yang melibatkan media sosial sebagai ajang untuk penipuan. Sebelumnya pada April lalu, akun Twitter KuCoin juga sempat diretas. Oknum jahat mempromosikan giveaway palsu yang mengakibatkan pencurian lebih dari US$22,6 ribu dalam bentuk mata uang kripto.

Sejauh ini, pihak Aptos Foundation belum memberikan pernyataan resmi terkait berapa taksiran nilai kerugian yang diakibatkan dari kejadian tersebut. Namun yang jelas, pihak Aptos Labs menjamin bahwa blockchain Aptos terus beroperasi dengan aman dan tidak terdampak sama sekali.

Harga APT Ambruk 4,1%

Pasar langsung merepon dengan sikap negatif seiring terjadinya peretasan akun Twitter Aptos Foundation dan co-founder Aptos. Dalam 24 jam terakhir, harga APT turun sekitar 4,1% ke level US$7,22 per token.

Pergerakan harga Aptos (APT) | Sumber: CoinGecko

Adapun industri kripto masih terus dibayangi oleh pelaku kejahatan yang berupaya mendapatkan kredensial pengguna secara tidak sah. Luasnya cakupan media sosial dalam penyebaran pesan kerap dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan untuk mendulang keuntungan ilegal.

Komisi Perdagangan Federal (FTC) Amerika Serikat (AS) sempat menyebut bahwa media sosial merupakan tambang emas bagi para penipu untuk melancarkan hajatnya. Sebab, lebih dari setengah laporan kerugian akibat investasi palsu berasal dari media sosial.

“orang-orang mengirim uang, sering kali dalam bentuk mata uang kripto dengan janji pengembalian besar, tetapi berakhir dengan tangan kosong,” jelas pihak FTC.

Data dari Biro Investigasi Federal (FBI) menyebutkan bahwa pada tahun lalu, sekitar US$10,6 miliar dana hilang akibat penipuan. Jumlah itu naik sekitar 46% dibanding tahun 2021 yang mencapai sebesar US$6,9 miliar.

Laporan itu menunjukkan bahwa hadirnya aset kripto menjadi salah satu pemantik tumbuhnya angka penipuan. Pasalnya, bedasarkan pengaduan ke IC3, kerugian akibat penipuan investasi meningkat dari US$1,45 miliar menjadi US$3,31 miliar. Jumlah tersebut didorong oleh penipuan kripto yang melonjak 183%, dari US$907 juta menjadi US$2,57 miliar.

“Mereka menggunakan berbagai cara, mulai dari meretas akun media sosial untuk menawarkan investasi palsu, meniru identitas tokoh ataupun, mengandalkan selebritas dan hal-hal semacamnya,” bunyi laporan IC3.

Akun Kripto Dihargai Mahal di Dark Web

Studi terbaru dari Privacy Affairs menyebutkan bahwa informasi pribadi seseorang bernilai US$1.010 atau sekitar Rp15,29 juta di dark web. Sehingga, tidak aneh bila akhirnya peretasan demi peretasan terus terjadi. Sebab, permintaan atas kredensial seseorang memiliki permintaan sangat tinggi di pasar gelap.

Peneliti Keamanan Privacy Affairs, Miklos Zoltan, menuturkan bahwa jika seseorang mendapatkan detail keuangan atau kredensial media sosial, harga yang diberikan pada dasarnya sepadan dengan peluangnya.

“Bagi mereka, korban hanyalah tanda lain untuk mendapatkan uang dengan cepat,” ungkap Miklos Zoltan.

Terkait peretasan akun kripto, Peneliti Keamanan Privacy Affairs menyebut beberapa akun dari Coinbase, LocalBitcoins, dan Kraken, dijual dengan harga yang cukup tinggi di pasar gelap. Akun Coinbase yang terverifikasi dihargai US$610, sementara US$810 untuk akun Kraken yang terverifikasi, dan US$350 bagi akun LocalBitcoins AS yang terverifikasi.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori