Beberapa altcoin menunjukkan gairah baru setelah keputusan Trump menangguhkan tarif selama 90 hari, dan tiga nama—XRP, HYPE, serta ONDO—mencuri perhatian investor.
Masing-masing punya katalis tersendiri: XRP terdorong oleh sentimen regulasi pasca Paul Atkins menjabat Ketua SEC AS, HYPE justru unjuk gigi meski pasar cenderung lesu lewat pendapatan protokol yang menggiurkan, dan ONDO menuai manfaat dari meningkatnya ketertarikan institusi pada aset dunia nyata (real-world asset / RWA).
XRP
XRP sempat anjlok tajam bulan lalu, turun 34% dan menyentuh di bawah US$1,70 untuk pertama kalinya sejak November 2024. Kejatuhan itu dilatari ketidakpastian makro dan tekanan regulasi yang menggerus semangat pasar.
Namun kini, setelah Trump umumkan jeda tarif 90 hari dan Paul Atkins resmi jadi Ketua SEC yang berpihak pada industri kripto, angin optimisme kembali bertiup.
Dinamika ini berpotensi memberi ruang napas regulasi bagi XRP untuk bangkit kembali sebagai salah satu altcoin dengan performa terbaik (top gainer).
- Baca Juga: Prediksi Harga Ripple (XRP) 2025/2026/2030

Jika tren ini konsisten, XRP kemungkinan akan retest resistance di US$2,17 dan US$2,23.
Bila berhasil breakout, harga bisa melaju hingga US$2,50. Standard Chartered bahkan memproyeksi XRP mampu menyusul Ethereum di tahun 2028 mendatang. Terlebih, akuisisi Ripple atas Hidden Road semakin memperbesar ekspektasi akan lonjakan permintaan institusional.
Namun, menjaga support di US$1,96 sangat krusial—jika tak bertahan, harga bisa kembali merosot ke bawah US$1,70.
Hyperliquid (HYPE)
HYPE mencatat lonjakan 21,5% dalam tujuh hari terakhir, meski pasar altcoin secara keseluruhan lesu. Lonjakan ini muncul walau platform masih diterpa kritik pasca krisis JELLY yang mengguncang reputasi Hyperliquid.
Namun, trader nampaknya mulai menunjukkan kepercayaan lagi, terlebih iklim makro turut membaik seiring keputusan Trump menangguhkan tarif.

Hyperliquid tetap tampil sebagai mesin pendapatan, membukukan US$38 juta dari biaya protokol selama sebulan terakhir—dengan US$2,4 juta di antaranya hanya dalam 24 jam terakhir. Prestasi ini menempatkannya di posisi ke-6 secara global, mengungguli PancakeSwap dan Tron.
Jika momentum tetap terjaga, HYPE bisa menembus resistance di US$14,77, dan lanjut ke US$17,33 atau bahkan US$21.
Namun jika reli melambat, level support di US$12,81 menjadi sangat penting; kegagalan menjaga area ini bisa menjatuhkan harga kembali ke US$11 atau bahkan di bawah US$10 jika koreksi makin dalam.
Ondo Finance (ONDO)
Token real-world asset (RWA) sedang naik daun sebagai narasi pelindung dalam lanskap kripto, terutama di tengah gejolak ekonomi global yang belum reda.
Binance Research baru-baru ini menyebutkan altcoin RWA lebih stabil dibanding Bitcoin saat volatilitas tarif mengemuka.
Di saat bersamaan, token BUIDL milik BlackRock hampir menyentuh aset senilai US$1,5 miliar, dan Fidelity telah turut meramaikan perlombaan tokenisasi RWA—menandakan meningkatnya komitmen institusi pada sektor yang sedang menanjak ini.

ONDO, sebagai salah satu token unggulan dalam ekosistem RWA, memperlihatkan performa kuat di grafik teknikal, dengan pola golden cross yang hampir terbentuk.
Jika formasi ini terkonfirmasi, ONDO berpotensi menantang resistance di US$0,90 dan US$0,95, dengan potensi melesat di atas US$1.
Namun saat ini, harga masih bertengger di atas support penting di US$0,82. Jika level ini gagal bertahan, target koreksi berikutnya adalah US$0,73, dengan potensi drop lebih dalam ke bawah US$0,70.
Bagaimana pendapat Anda tentang 3 altcoin yang tampil bullish pasca jeda tarif Trump ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
