Trusted

3 Altcoin Bullish Ini Diramal Bakal Ungguli Kinerja Bitcoin (BTC) di Bulan Februari

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Harga Chainlink (LINK) berhasil menembus garis tren resistance menurun jangka panjang dan saat ini sedang mendekati resistance horizontal.
  • Relative Strength Index (RSI) Frax Share (FXS) menghasilkan pola bullish divergence, yang mengakibatkan breakout dari level resistance jangka panjang.
  • RSI mingguan Ethereum (ETH) menghasilkan pola bullish divergence untuk pertama kalinya dalam kurun waktu lebih dari 1.000 hari.
  • promo

Ketiga altcoin ini telah menunjukkan formasi bullish terhadap Bitcoin (BTC) dan berpotensi mengungguli kinerja Bitcoin di bulan Februari 2024.

Meskipun Bitcoin mengalami penurunan sejak tanggal 14 Januari lalu, ketiga altcoin ini justru menampilkan pergerakan harga yang positif. Lantas, mampukah mereka mengungguli kinerja BTC di bulan Februari?

Harga Chainlink (LINK) Tembus Resistance Jangka Panjang

Analisis teknikal pada time frame mingguan menunjukkan bahwa harga LINK telah amblas di bawah garis tren resistance menurun (descending resistance) sejak Juni 2020. Dan pada bulan Juni 2023, tren turun ini akhirnya bermuara pada level terendah ₿0,00018.

Walaupun pergerakan tersebut nampaknya mengakibatkan breakdown dari area support US$0,00023, LINK sukses merebutnya kembali tak lama kemudian. Alhasil, perebutan ini juga sekaligus mengubah penurunan sebelumnya menjadi sebuah penyimpangan atau deviasi (lingkaran merah).

Harga LINK berhasil menembus garis tren tersebut setelah lebih dari 1.100 hari, mencapai puncak harga ₿0,00045 pada bulan November, sebelum akhirnya turun lagi. Sementara itu, penurunan berikutnya memvalidasi area ₿0,00042 sebagai resistance.

Kendati mengalami penurunan, LINK kembali menanjak dan kini sedang berusaha untuk breakout lagi. Jika usaha ini berhasil, harganya berpotensi naik 100% menuju resistance berikutnya di ₿0,00075.

Di samping itu, Relative Strength Index (RSI) harian mendukung tren naik ini. Para trader menggunakan RSI sebagai indikator momentum untuk menilai apakah pasar sedang overbought (jenuh beli) ataukah oversold (jenuh jual). Dari sini, mereka dapat menentukan kapan waktu optimal untuk mengakumulasi ataupun menjual aset.

Jika nilai RSI berkisar di atas 50 dan trennya naik, para bull masih unggul, sedangkan RSI di bawah 50 menandakan hal yang sebaliknya. Adapun RSI LINK saat ini bertengger di atas 50 dan trennya naik. Kedua hal ini merupakan sinyal bullish.

Grafik harga Chainlink terhadap Bitcoin | Sumber: TradingView
Grafik 2 Minggu LINK/BTC | Sumber: TradingView

Namun, terlepas dari prediksi harga LINK yang bullish ini, kegagalan untuk menembus di atas ₿0,00042 dapat memicu penurunan sebesar 40% menuju support terdekat di ₿0,00022.

Altcoin Frax Share (FXS) Rampungkan Akumulasi

Harga FXS terjatuh di bawah garis tren resistance menurun sejak mencapai rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) di ₿0,0012 pada awal tahun 2022. Garis tren ini telah divalidasi beberapa kali, yang mengakibatkan terjadinya penurunan hingga mencapai level terendah ₿0,00013 pada bulan November 2023.

Beruntung, harganya telah menanjak sejak saat itu dan berhasil breakout dari garis tren tersebut dua minggu yang lalu. Pada saat itu, garis tren terkait telah bertahan selama nyaris 730 hari.

Sebelum terjadinya breakout, RSI mingguan FXS telah menghasilkan pola bullish divergence selama lebih dari enam bulan. Sebagai catatan, pola divergence semacam ini merupakan fenomena langka dan seringkali menandakan awal dari tren bullish reversal.

Jika kenaikan harga FXS terus berlanjut, harganya dapat mencapai resistance ₿0,00048, naik 100% dari harga saat ini.

Frax Share (FXS) Movement
Grafik Mingguan FXS/BTC | Sumber: TradingView

Kendati prediksi harga FXS ini bullish, penutupan mingguan di bawah garis tren resistance dapat memicu penurunan sebesar 30% menuju ₿0,00016.

Ethereum (ETH) Hasilkan Pola Bullish Divergence

Altcoin terakhir yang berpotensi mengungguli kinerja BTC adalah Ethereum (ETH).

Harga ETH sendiri telah menanjak di sepanjang garis tren support naik (ascending support) selama 1.600 hari. Baru-baru ini, garis tren tersebut mendapat validasi pada awal Januari (ikon hijau), menciptakan pola candlestick bullish yang besar.

Menariknya, RSI mingguannya menghasilkan pola bullish divergence dan bergerak keluar dari zona oversold. Sebelumnya, ETH juga menciptakan divergence semacam itu saat pergerakan naik dimulai.

Harga ETH bakal mengonfirmasi tren bullish reversal dengan menembus garis tren resistance menurun (garis putus-putus). Baru setelah itu, harganya dapat naik sebesar 50% menuju resistance berikutnya di ₿0,08.

Ethereum (ETH) Price Movement
Grafik Mingguan ETH/BTC | Sumber: TradingView

Kendati prediksi harga ETH ini bernada bullish, penutupan mingguan di bawah garis tren support naik dapat memicu penurunan sebesar 30% menuju area support terdekat di ₿0,036.

Bagaimana pendapat Anda tentang potensi ketiga altcoin ini untuk mengungguli kinerja Bitcoin di Februari 2024? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori