Pasar kripto tengah menghadapi masa sulit pekan ini, di mana banyak aset digital terus mengukir koreksi harga. Hari Jumat (7/2) pun tak ada bedanya. Tercatat, kapitalisasi pasar kripto global merosot 2% dalam 24 jam terakhir.
Di tengah kemerosotan ini, beberapa altcoin justru mencuri sorotan—bukan karena reli harga mereka, tetapi karena perkembangan ekosistem yang sedang berlangsung.
Berachain (BERA)
Berachain baru saja meluncurkan blockchain layer-1 (L1) “proof-of-liquidity” pada hari Kamis (6/2). Proyek ini juga menggelar airdrop token BERA, mendistribusikan koin senilai sekitar US$1,17 miliar kepada komunitasnya.
Namun, setelah airdrop tersebut, terjadilah lonjakan aksi jual yang membuat harga koin merosot. BERA diperdagangkan seharga US$7,39 pada saat publikasi, mengalami depresiasi harga 17% dalam 24 jam terakhir.
Yang menarik, selama periode ini, volume perdagangan BERA melejit lebih dari 150.000%. Fenomena ini mencerminkan tingginya tekanan jual di kalangan para holder BERA. Penurunan harga yang disertai lonjakan volume perdagangan menandakan adanya tekanan jual yang besar. Ini artinya, ada semakin banyak trader yang melepaskan aset mereka, walhasil memberikan tekanan yang cukup berat pada harga.
Jika aksi jual terus bergulir, harga BERA bisa terjun bebas ke US$5,36. Tanpa adanya dukungan bullish yang cukup di level ini, harga koin terancam jatuh lebih dalam ke US$3,89.

Sebaliknya, jika akumulasi BERA kembali meningkat, harga koin ini bisa melonjak ke US$8,47.
Ondo (ONDO)
Aset berbasis RWA (real-world asset) ONDO kini menjadi altcoin lain yang ramai diperbincangkan. Pengumuman besar datang dari Ondo Finance pada hari Kamis mengenai rencananya untuk meluncurkan blockchain layer-1 yang dirancang untuk tokenisasi aset dunia nyata.
Menyusul pengumuman itu, World Liberty Financial—platform DeFi yang didukung oleh Presiden Donald Trump—membeli 42.000 token ONDO senilai US$470.000 di CoW Protocol.
Namun, meski ada pengumuman tersebut, performa ONDO tetap stagnan. ONDO kehilangan 0,1% dari nilainya dalam 24 jam terakhir. Pada saat publikasi, altcoin ini diperdagangkan di harga US$1,40.
Jika permintaan atas ONDO semakin surut, harga koin ini bisa terus merosot, menuju US$1,23 dalam jangka pendek.

Sebaliknya, jika pasar berbalik ke arah akumulasi, nilai ONDO bisa terangkat ke US$1,57.
Notcoin (NOT)
Pada waktu publikasi, NOT diperdagangkan seharga US$0,0026. Altcoin ini telah kehilangan 40% dari nilainya dalam sepekan terakhir. Bahkan, pada hari Senin, altcoin ini terpelanting ke titik terendah sembilan bulan di US$0,0021 sebelum kemudian pulih tipis.
Indikator Elder-Ray-nya mengonfirmasi lemahnya permintaan atas NOT di pasar. Pada saat publikasi, angka ini bertengger di -0,0019. Indikator ini mengukur tekanan beli dan jual suatu aset dengan membandingkan harga aset dengan rata-rata pergerakan eksponensial (exponential moving average / EMA).
Ketika angka ini negatif, itu maknanya pasar berada di bawah kendali para penjual, dan harga kemungkinan akan terus tertekan. Jika penurunan NOT berlanjut, harga koin ini bisa kembali merosot ke level rendah yang tercatat pada hari Senin.

Namun, jika aktivitas beli mulai kembali, harga NOT berpotensi naik ke US$0,0039.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis 3 altcoin yang sedang trending ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
