Pasca penurunan harga Bitcoin (BTC) akhir pekan lalu imbas memanasnya konflik di Timur Tengah, banyak pihak yang mulai mempertanyakan kemampuan jawara kripto ini sebagai emas digital. Alex Saunders, analis dari Citi, menyebut bahwa meskipun BTC memiliki sifat sebagai safe haven, bukan berarti ia bisa langsung dianggap sebagai emas digital.
Dalam laporannya kepada CNBC, Saunders menyatakan bahwa sifat Bitcoin memang mirip dengan emas dari sisi keterbatasan pasokan dan bebas bunga. Namun, melihat pergerakan harganya saat terjadi eskalasi ketegangan antara Iran dan Israel, harga Bitcoin justru menunjukkan kondisi yang sebaliknya.
Menurut pantauanĀ CoinGecko, harga aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia ini sudah melorot 7,7% dalam tujuh hari terakhir. Dan kini, harganya masih berkutat di kisaran US$63.000 hingga US$69.000.
SponsoredāSaat kejadian di Timur Tengah akhir pekan kemarin, sebagian besar pasar utama tutup. Reaksi harga awal Bitcoin saat itu adalah negatif, turun 10%,ā jelasĀ Saunders.
Sementara itu, token yang melacak pergerakan harga emas seperti PAX GoldĀ (PAXG) malah beringsut naik. Data CoinGecko memperlihatkan bahwa dalam tujuh hari terakhir, harga PAXG telah naik 2,7% ke level US$2.398,79.
Bitcoin Tawarkan Perlindungan yang Lebih Baik terhadap Tekanan Perbankan
Mengingat kembali ke masa awal munculnya Bitcoin, Saunders menekankan bahwa aset kripto ini lahir di tengah krisis keuangan global di tahun 2008. Secara historis, kinerja BTC juga telah menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan krisis perbankan regional tahun lalu. Hal itu menandakan bahwa aset kripto ini bisa berfungsi sebagai lindung nilai, khususnya saat terjadi tekanan pada sektor perbankan.
Namun, perlu dipahami bahwa Bitcoin sebagai kelas aset masih merupakan instrumen yang sangat baru apabila dibandingkan dengan emas maupun saham.
āMasih terlalu dini untuk menganggap alokasi bitcoin sama dengan emas. BTC belum menunjukkan sifat sebagai āpenyimpan nilaiā seperti emas,ā tuturnya.
Menurutnya, adopsi teknologi blockchainĀ dan investasi tahap awal lainnya akan menjadi kunci bagi utilisasi BTC secara jangka panjang, dan analogi dengan emas mungkin masih terlalu prematur pada tahap siklus hidupnya, terutama yang berkaitan dengan risiko geopolitik.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda diĀ grup Telegram kami. Jangan lupaĀ followĀ akunĀ InstagramĀ danĀ TwitterĀ BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetapĀ updateĀ dengan informasi terkini seputar dunia kripto!