Trusted

Harga Ethereum (ETH) Sentuh Puncak Tahunan, Apakah Target US$3.000 di Depan Mata?

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Lonjakan harga Ethereum terdorong oleh faktor-faktor seperti harga staked ETH terealisasi yang tembus US$2.000, fenomena deflasi, dan menyempitnya selisih premium Grayscale Ethereum Trust.
  • Pengajuan ETF oleh BlackRock, peningkatan minat institusional, serta efek deflasi yang dihasilkan telah berkontribusi besar pada kenaikan harga Ethereum.
  • Keterlibatan institusional dalam Ethereum diprediksi akan meningkat dengan peluncuran layanan trading crypto oleh bank terbesar di Brasil, Itau Unibanco, yang menyediakan Ethereum.
  • promo

Ethereum (ETH) telah mengukir kenaikan yang luar biasa dan berhasil menembus puncak harga tahunannya. Hal ini kemudian membuat para investor dan analis berspekulasi tentang apakah harga Ethereum mampu mencetak angka US$3.000.

Ada banyak faktor yang telah mendorong lonjakan harga ini. Faktor-faktor ini meliputi breakout harga staked Ethereum yang terealisasi baru-baru ini di atas angka US$2.000, fenomena deflasi yang kian intensif, dan menyempitnya selisih premium di Grayscale Ethereum Trust.

Staked ETH Tembus Harga Unit Rata-Rata US$2.000

Menurut Kepala Riset di CryptoQuant, harga unit rata-rata staked ETH di jaringan Ethereum baru-baru ini menembus angka US$2.000.

“Harga unit rata-rata bagi investor yang ingin memegang ETH dalam jangka panjang telah menembus US$2.000 beberapa hari yang lalu, dan kebanyakan investor jangka panjang kini telah memasuki zona profit, yang kemungkinan besar akan bertindak sebagai support penting.”

Staked ETH Realized Price. Source: CryptoQuant
Harga Staked ETH yang Terealisasi | Sumber: CryptoQuant

Adapun breakout ini mengindikasikan bahwa sebagian besar investor jangka panjang sekarang telah menghasilkan profit, yang berpotensi memberikan fondasi yang solid untuk pertumbuhan lebih lanjut.

Harga ETH Naik di Tengah Pengajuan ETF BlackRock dan Meningkatnya Minat Institusional

Di samping itu, penyebab lain yang turut mendongkrak kenaikan harga Ethereum ini adalah fenomena deflasi yang kian intensif. Menyusul pengajuan ETF spot oleh BlackRock kepada SEC pada tanggal 10 November, jumlah total transaksi ETH mulai melonjak. Begitu pula dengan jumlah biaya yang dibakar. Hal ini kemudian mengakibatkan penurunan tajam dalam total pasokan ETH. Dengan total pasokan yang berkurang sebesar -82.861 ETH sejak tersiarnya pengumuman tersebut.

Ethereum (ETH) Total Supply.
Total Pasokan Ethereum (ETH) | Sumber: CryptoQuant

Selain itu, selisih premium di Grayscale Ethereum Trust, yang sempat turun hingga -59,49% pada Desember 2022, telah menyempit berkat pembelian institusional. Hal ini dianggap sebagai indikasi bahwa investor institusional secara masif membeli produk trust tersebut, sehingga mendorong harga ETH naik jadi lebih tinggi.

Itau Unibanco Brasil Terjun ke Sektor Kripto, Pacu Adopsi Ethereum

Selain itu, keterlibatan institusional dalam Ethereum juga berpotensi meningkat dengan peluncuran layanan trading crypto oleh bank terbesar di Brasil, Itau Unibanco. Sebagai permulaan, bank ini akan menyediakan akses ke Bitcoin dan Ethereum, dengan rencana ekspansif untuk memasukkan lebih banyak varian aset kripto di masa depan. Hal ini tergantung pada bagaimana perkembangan regulasi kripto di negara tersebut nantinya.

Tak heran, langkah ini mengantarkan Itau ke dalam persaingan langsung dengan pemain lokal lainnya, seperti crypto exchange MB dan unit aset digital bank investasi BTG Pactual, Mynt, serta raksasa global seperti Binance.

Pengacara Utama Kasus Ripple Berpihak pada Bitcoin dan Ethereum di Tengah Ketidakpastian Regulasi

Dalam sebuah perkembangan yang tak terduga, pengacara John E. Deaton, yang dikenal karena keterlibatannya dalam kasus Ripple vs. SEC, mengungkapkan bahwa portofolio kripto miliknya lebih condong ke Bitcoin dan Ethereum.

Deaton menyatakan di X, “Pada saat itu, [ketika SEC mengajukan gugatan], saya memiliki 3 token, dan XRP adalah investasi terkecil saya di belakang BTC dan ETH.”

Penyataan ini mencerminkan kepercayaan sang investor terhadap aset-aset ini, meskipun terdapat ketidakpastian regulasi.

Ethereum dan Bitcoin Picu Arus Masuk Aset Digital Tertinggi dalam 10 Minggu Terakhir

Terakhir, arus masuk aset digital, yang dipimpin oleh Bitcoin dan Ethereum, mencapai US$176 juta minggu lalu. Menurut CoinShares, jumlah tersebut menjadi level tertinggi dalam 10 minggu terakhir sejak Oktober 2021. Tak ayal, ini pun turut menunjukkan meningkatnya minat pasar serta investasi pada aset-aset kripto ini.

Ethereum sendiri mendapat arus masuk tambahan sebesar US$31 juta minggu lalu, mengantarkan total arus masuk selama 5 minggu terakhir ke angka US$134 juta. Yang tak kalah menarik, untuk pertama kalinya di tahun ini, arus bersih kini telah berubah menjadi positif sebesar US$10 juta.

Arus Aset Kripto Mingguan | Sumber: CoinShares

Seiring dengan Ethereum yang terus menanjak, didorong oleh kombinasi kuat antara dinamika on-chain, minat institusional yang kian meningkat, dan sentimen investor yang bullish, nampaknya pertanyaannya sekarang bukan lagi “apakah” ETH mampu mencapai target harga US$3.000, melainkan “kapan” target tersebut akan terwujud.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Ethereum (ETH) menuju target US$3.000? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori