Pengembangan mata uang digital bank sentral alias central bank digital currency (CBDC) di Amerika Serikat (AS) mendapatkan reaksi keras dari salah seorang anggota Kongres, yakni Warren Davidson. Ia mengatakan bahwa rencana AS untuk mengembangkan CDBC akan merusak fungsi dari uang itu sendiri, serta mengubahnya menjadi alat paksaan dan kontrol.
Implementasi CBDC AS memang sudah tertinggal jauh dibanding beberapa negara berkembang yang ada di Afrika dan wilayah lainnya. Di saat Nigeria sudah merilis CBDC eNaira, AS justru bersikap sebaliknya dan berusaha mengurangi ketergantungannya pada CBDC.
Namun, muncul pandangan bahwa pengembangan mata uang digital AS bakal dilakukan secara perlahan. Dalam sebuah unggahan dari agensi pencari kerja Indeed, terungkap bahwa Federal Reserve Bank of San Francisco tengah mencari tenaga ahli untuk mengisi posisi Sr. Crypto Architect – Central Bank Digital Currency yang bertugas mengembangkan mata uang digital.
Pada unggahan tersebut, dijelaskan bahwa The Fed bermaksud melakukan penelitian untuk melihat seberapa besar biaya dan manfaat yang bisa diambil dari CBDC. Posisi tersebut juga nantinya akan membantu The Fed memastikan membuat rancangan, pengembangan, serta penerapan teknologi untuk mendukung CBDC AS.
Melihat hal itu, Davidson langsung bereaksi keras dan mengatakan bahwa uang tidak seharusnya bisa diprogram dan menjadi alat kontrol oleh otoritas pusat. Menurutnya, uang harus menjadi penyimpan nilai yang stabil dan alat tukar yang efisien, bukan alat untuk pengawasan, paksaaan maupun kontrol.
“Kongres harus dengan cepat melarang dan mengkriminalisasi segala upaya untuk merancang, membangun dan mengembangkan CBDC,” tegas Davidson.
The Fed New York Sudah Lakukan Riset Dolar Digital
Di tengah pergulatan cara pandang antara bank sentral dan parlemen, awal bulan Juli kemarin, The Fed New York telah berhasil melakukan riset dalam penggunaan CBDC dolar digital. Dalam riset itu, disebutkan bahwa mata uang digital bank sentral bisa menjadi cara efektif untuk meningkatkan pembayaran domestik dan lintas batas.
Beberapa bank dan lembaga keuangan global juga ikut berpartisipasi dalam upaya tersebut. Mulai dari Citigroup, Wells Fargo, BNY Mellon, HSBC, PNC Bank, Truist, U.S Bank, Mastercard serta sistem pembayaran internasional, SWIFT.
Meskipun New York Innovation Center sudah menegaskan bahwa proyek ini tidak merefleksikan pandangan dari badan pengatur, Federal Reserve Board, Federal Reserve Bank of New York atau komponen lain dari sistem The Fed, tetap saja langkah tersebut merupakan bentuk kemajuan bagi sistem keuangan AS.
Sebelumnya, beberapa pejabat The Fed sendiri sudah mengatakan jangan menaruh harapan pada CBDC, karena belum ada keputusan nyata yang akan segera dibuat.
The Fed Luncurkan FedNow
Di sisi lain, pada tanggal 20 Juli lalu, The Fed meluncurkan sistem pembayaran instan bernama FedNow. Layanan baru itu sengaja dirilis agar bisa membantu masyarakat melakukan pembayaran sehari-hari secara lebih cepat dan nyaman.
Sebanyak 35 bank dan lembaga keuangan dilaporkan telah mengadopsi layanan anyar itu. Mulai dari Ayden, BNY Mellon, JPMorgan Chase dan Wells Fargo Bank.
Menariknya, fungsionalitas yang ditawarkan oleh FedNow memiliki kesamaan dengan apa yang diperjuangkan penggiat kripto dan blockchain. Oleh karena itu, beberapa pihak menganggap bahwa FedNow merupakan gerbang awal AS untuk bisa mengimplementasikan CBDC. Tetapi, hal itu dibantah oleh The Fed dan menyebut bahwa rencana FedNow tidak ada hubungannya dengan CBDC.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.