Menyusul serangkaian berita terkait Ripple yang mencuat baru-baru ini, harga XRP menunjukkan tanda-tanda bahwa ia telah berhasil mendapatkan kembali momentumnya. Pada gilirannya, kondisi ini dapat memicu terjadinya breakout harga dari pola jangka panjangnya saat ini.
Pekan lalu, seorang hakim Amerika Serikat mengeluarkan putusan tanpa proses sidang dalam perkara terkait LBRY vs SEC, dan memutuskan untuk membatasi wewenang pengawasan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) di pasar kripto sekunder. Hal ini dapat berdampak positif dengan menetapkan preseden untuk undang-undang sekuritas. Lebih lanjut, keputusan tersebut juga bisa berguna dalam putusan perkara antara Ripple vs SEC. Pasalnya, SEC menggunakan terminologi “pasar sekunder” yang ambigu dalam kasus Ripple-nya.
Selanjutnya, bank IG yang berbasis di London juga telah menerbitkan sebuah artikel. Artikel ini berkaitan dengan kasus Ripple Labs vs SEC, yang di dalamnya menyatakan bahwa jika perkara tersebut berakhir positif bagi Ripple, hasilnya dapat memicu lonjakan harga XRP dan menguntungkan pasar kripto secara keseluruhan.
Di sisi lain, John Deaton, pendiri media Crypto Law sekaligus pendukung Ripple, menyatakan keberatan pada pernyataan komisaris SEC bahwa kasus mereka lemah.
Namun, terlepas dari informasi baru ini, tidak ada berita yang jelas terkait bagaimana kasus Ripple vs SEC akan berakhir nantinya.
Apabila Ripple mampu memenangkan sengketa hukum tersebut, maka hal itu bisa menjadi kabar positif bagi sejumlah perusahaan Fintech. Lebih jauh lagi, akan mendorong mereka untuk melakukan ekspansi ke Amerika Serikat. Sedangkan, jika yang terjadi justru sebaliknya, hampir bisa dipastikan bahwa hal tersebut akan menciptakan fenomena eksodus massal oleh sejumlah perusahaan dan talent kripto.
- Baca Juga: Pakar Hukum: SEC Terancam Hadapi ‘Kekalahan yang Memalukan’ dalam Sengketa Hukum Melawan Ripple
Momentum Tren Naik Terlihat Masih Utuh
Harga XRP tercatat anjlok di bawah garis descending resistance jangka panjangnya sejak April 2021. Akibat aksi penurunan tersebut, XRP mencatatkan harga minimum US$0,287 pada Juni 2022.
Baru setelah itu, harganya mulai naik lagi, dan pada bulan September, XRP berhasil menjebol garis resistance berkat kehadiran pola bullish divergence pada indikator RSI mingguannya (garis putih). Namun sayangnya, XRP gagal mempertahankan momentum uptrend-nya, dan kini XRP diperdagangkan di bawah level breakout.
Namun, prospek ke depannya terpantau masih positif. Terlebih lagi, RSI mingguan XRP sendiri sudah menghasilkan pola bullish divergence lainnya (garis hijau), mirip dengan divergence yang muncul sebelum terjadinya aksi breakout. Akibatnya, harga XRP kemungkinan masih bisa naik ke level resistance horizontal US$0,580. Kemudian, jika XRP mampu bergerak di atas level itu, besar kemungkinan XRP bisa melesat naik ke harga rata-rata US$0,900.
Sebaliknya, jika ternyata harga closing mingguannya justru bertengger di bawah level US$0,300, trennya akan berbalik menjadi bearish dan dapat mendorong harga aset kripto tersebut turun ke titik US$0,200.
Prediksi Harga XRP untuk Bulan Februari
Analisis teknikal grafik harian XRP mengungkapkan bahwa pergerakan harga XRP telah terhalang oleh pola segitiga simetris sejak bulan Juni 2022. Secara umum, pola segitiga simetris sendiri erat kaitannya dengan pola yang netral. Akibatnya, aksi breakout maupun breakdown masih berpotensi untuk terjadi.
Namun, pergerakan harganya dan sejumlah indikator menunjukkan beberapa sinyal bullish. Pertama, harga XRP menghasilkan bullish hammer candlestick pada 2 Januari (ikon hitam). Candlestick tersebut memicu aksi uptrend saat ini dan menjaga pola segitiga agar tidak runtuh. Harga XRP kemudian mampu merebut kembali zona support horizontal US$0,385 dan mengonfirmasinya (ikon hijau).
Sementara itu, harga XRP sendiri terpantau sudah ambrol dalam 24 jam terakhir setelah adanya penolakan dari pola segitiga yang disebutkan tadi. Di sisi lain, RSI hariannya sudah menghasilkan pola bullish divergence tersembunyi (garis hijau). Dan hal ini adalah indikasi kuat bahwa trennya masih akan berlanjut, yang dapat mengakibatkan terjadinya aksi breakout harga. Jika benar terjadi, titik US$0,505 akan menjadi level resistance berikutnya. Angka ini mencerminkan aksi kenaikan sekitar 30% dari harga XRP saat ini.
Akan tetapi, harga closing di bawah US$0,385 akan membuat prediksi bullish XRP menjadi tidak valid dan mengantarkan harganya kembali turun ke level US$0,340.
Terakhir, prediksi harga XRP yang paling mungkin terjadi di bulan Februari adalah munculnya breakout harga dari pola segitiga yang diikuti dengan aksi kenaikan harga menuju level US$0,505. Berita XRP yang positif dapat menjadi katalis dari pergerakan harga ini. Di sisi lain, jika ternyata harga closing hariannya bergerak di bawah US$0,382, prospek bullish ini otomatis tidak valid dan berpotensi mengirimkan harga XRP anjlok ke level support US$0,340.
Bagaimana pendapat Anda tentang berita seputar Ripple dan performa XRP akhir-akhir ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.