Proyek-proyek SocialFi telah menjadi pusat perhatian, bahkan selama bear market. Kini, dengan agenda Bitcoin (BTC) halving yang semakin dekat dan berpotensi memicu bull run baru, muncul pertanyaan: apakah momentum ini juga bisa menjadi pemicu bagi gelombang adopsi SocialFi?
Platform media sosial tradisional telah merevolusi internet dan cara kita berkomunikasi saat ini. Namun, media sosial tradisional memiliki beberapa kekurangan karena kontrolnya yang terpusat.
Sementara itu, proyek social media finance (SocialFi) yang berjalan di atas teknologi blockchain membawa desentralisasi dan peluang monetisasi yang lebih baik bagi penggunanya. Selain itu, munculnya proyek populer Friend.tech pada tahun 2023 juga semakin menambah hype seputar sektor SocialFi.
Alasan Mengapa Retensi Pengguna Jadi Kendala Utama dalam Adopsi SocialFi
Tangkapan layar di bawah ini menunjukkan bahwa pada tahun 2023, terdapat sekitar 4,89 miliar pengguna media sosial di seluruh dunia. Selain itu, pertumbuhan pengguna diprediksi akan mencapai sekitar 5,85 miliar pada tahun 2027.
Hal ini membuktikan bahwa proyek-proyek SocialFi memiliki pasar yang besar untuk dijadikan target.
Arash Ghaemi, pimpinan growth marketing di platform SocialFi DeSo, percaya bahwa gelombang adopsi kripto berikutnya akan datang dari aplikasi yang berorientasi konsumen, seperti proyek-proyek SocialFi yang digunakan orang setiap hari. Namun, tantangan utamanya terletak pada akuisisi pengguna dan retensi pengguna.
“Salah satu masalah dengan aplikasi SocialFi saat ini adalah mereka dibangun di atas blockchain yang tidak dirancang untuk SocialFi. Misalnya, Ethereum dibangun untuk decentralized finance, bukan media sosial. Mereka adalah apa yang disebut sebagai blockchain finite-state, di mana kondisinya tidak selalu berubah, dan Anda benar-benar hanya perlu saldo awal dan akhir dari sebuah transaksi untuk membuatnya bekerja.”
Arash Gaemi, Head of Growth Marketing di DeSo
Sementara itu, meskipun banyak yang percaya bahwa layer-2 (L2) dapat mengatasi masalah biaya yang tinggi, Ghaemi mengatakan bahwa ini bukan arah yang tepat dalam hal pengalaman pengguna (UX).
“Layer-2 menambahkan langkah tambahan, yang merupakan arah yang salah dalam hal UX. Untuk meningkatkan UX, Anda hanya butuh sesedikit mungkin langkah untuk menarik lebih banyak pengguna,” papar Ghaemi.
Selanjutnya, dia juga menyebut contoh Friend.tech, dan bagaimana jumlah pengguna aktifnya menurun drastis. Friend.tech, yang dibangun di atas proyek layer-2 Base Network, sempat menjadi pusat perhatian belum lama ini. Akan tetapi, mereka gagal mempertahankan retensi pengguna yang kuat.
Sebagai hasilnya, DeSo mengaku berkomitmen untuk fokus pada peningkatan pengalaman pengguna. Ghaemi menguraikan lebih jauh, “Selama dua tahun terakhir, kami terus-menerus berfokus pada peningkatan retensi dan UX agar pengguna dapat menggunakan aplikasi ini sehari-hari. Selain itu, DeSo dibuat khusus untuk media sosial dan merupakan blockchain infinite-state dengan biaya yang rendah dan kecepatan yang tinggi. Ini dirancang untuk memberikan UX yang lebih baik.”
Apakah Fully Diluted Valuation (FDV) Sebesar US$30 Miliar Masuk Akal?
Analis on-chain ternama, Hitesh Malviya, berpendapat bahwa SocialFi memiliki potensi yang sangat besar, namun saat ini hype-nya lebih banyak didorong oleh para pemburu airdrop.
Malviya menekankan bahwa untuk menarik pengguna, proyek-proyek perlu melaksanakan kampanye marketing yang gencar, mirip dengan cara yang pernah digunakan oleh crypto exchange FTX yang sudah gulung tikar dalam memasarkan penawarannya.
“SocialFi gagal menarik minat di luar sektor Web3. Saya yakin kampanye marketing seperti [yang dilakukan] FTX dan crypto exchange lain dari siklus sebelumnya akan diperlukan untuk menarik massa ke platform-platform ini, di mana mereka berpotensi memberikan beberapa token sebagai bonus pendaftaran.”
Hitesh Malviya, analis on-chain
Lebih lanjut, Malviya menambahkan, “Itu juga merupakan strategi yang digunakan oleh browser Brave untuk menggaet 100 juta pengguna. Mereka memberikan lima token Basic Attention Token (BAT) per pendaftaran pada siklus bullish terakhir.”
Kemudian, Malviya juga memberikan beberapa saran untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik.
“Produk harus ramah Web2, diperlukan abstraksi akun, yang menurut saya telah diimplementasikan oleh beberapa produk seperti Lens dan Cyber Connect. Biaya transaksi harus serendah mungkin, dan kinerja harus cepat,” imbuhnya.
Dengan begitu, Malviya percaya bahwa dengan siklus bullish yang baru nantinya, hype SocialFi dapat mendorong beberapa proyek mencapai antara US$20 miliar hingga US$30 miliar dalam fully diluted valuation (FDV).
“Dari sisi token, ini adalah narasi baru dengan siklus bullish pertamanya yang sedang berlangsung. Asumsi yang didorong oleh hype akan lebih berfungsi daripada hal lainnya di Web3 sosial, dan Anda bahkan tidak bisa memperkirakan valuasi puncaknya karena ini adalah wilayah yang belum dipetakan.”
Sebagai informasi, FDV adalah kapitalisasi pasar teoritis dari sebuah proyek jika seluruh pasokan tokennya sudah beredar di pasaran.
Bagaimana pendapat Anda tentang peluang adopsi SocialFi pada bull run kripto selanjutnya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.