Sebagian besar fund yang memiliki basis aset kripto telah terpantau anjlok tahun ini. Tetapi, tidak semuanya. Pasalnya, kinerja hedge fund yang terlibat dalam arbitrage trading benar-benar dalam kondisi mengesankan di tahun 2022 ini.
Dampak yang menular pada sektor kripto di tahun 2022 telah membuat harga aset dan fund semakin tertekan. Namun, satu perusahaan tampaknya berhasil melawan tren dengan hedge fund kriptonya.
Ketika sebagian besar fund mengalami kesengsaraan, Pythagoras Investment Management memiliki dua fund yang menghasilkan keuntungan fantastis selama setahun terakhir.
Menurut Bloomberg, Market Neutral Fund dan Pythagoras Token Fund milik perusahaan tersebut telah naik sekitar 8% tahun ini.
Keuntungan Arbitrage Trading
Terlepas dari performanya, Market Neutral Fund tidak mendapat eksposur langsung dari harga aset digital. Selain itu, pasar kripto juga telah merosot 61,5% sejak awal tahun ini.
Fund tersebut terlibat dalam aktivitas arbitrage trading yang melibatkan pembelian token yang sama di tempat berbeda, dengan harga berbeda. Produk tersebut menghasilkan profit dari perbedaan antara harga-harga tersebut dari aset yang sama, membelinya dengan harga rendah lalu menjualnya lagi dengan harga tinggi.
Terkait hal ini, CEO Pythagoras, Mitchell Dong mengatakan bahwa fund tersebut berhasil mengungguli bear market. Kemudian, dia menambahkan:
“Fund (dengan) profit mutlak kami (tetap) positif tidak peduli pasar (sedang) naik atau turun – (Dan) entah itu bull market atau bear market, kami akan selalu mendapatkan profit positif.”
Fund lainnya juga telah mengikuti indikator tren dan juga melakukan aksi shorting terhadap aset kripto tahun ini.
Selain itu, kinerja Pythagoras juga dalam keadaan yang baik akibat runtuhnya FTX. Arbitrage fund mereka memiliki eksposur sebanyak 10% pada bursa tersebut sebelum FTX bangkrut. Dan perusahaan itu telah menerima kembali sekitar 7% dari dananya. Kemudian, dana itu digunakan untuk melakukan shorting FTT, native token bursa FTX.
Kemudian, Dong menambahkan bahwa fund tersebut beroperasi berdasarkan psikologi trader ritel yang mengikuti tren jangka pendek.
Di samping itu, Pythagoras sendiri mulai beroperasi pada tahun 2014. Dan menurut Dong, perusahaannya memiliki misi untuk memberikan keuntungan atau return dari kelas aset dalam jumlah yang lebih kecil namun lebih stabil. Ia mengatakan, “Saya ingin return yang stabil (yakni sebanyak) 1-2% per bulan, tanpa ada bulan kerugian. Itu targetnya.”
Kemudian, dia menambahkan bahwa kripto adalah pasar yang berubah dengan cepat.
“Di kripto, setiap hari adalah drama, dan setiap minggu adalah petualangan. Setiap kuartal ada perubahan paradigma dan setiap tahun adalah satu dekade dalam keuangan tradisional.”
Banyak Fund Kripto Besar yang Ambruk
Performa fund kripto terbesar di dunia, yakni GBTC milik Grayscale, tercatat telah merosot tajam tahun ini bersama dengan aset yang mendasarinya.
Pasalnya, GBTC telah anjlok 74% sejak awal tahun 2022 ini dan sekarang sedang diperdagangkan pada level 8,98 per bagiannya. Selain itu, menurut Ycharts, Grayscale Premium berada pada rekor terendah -42,34%. Metriknya adalah premi dari fund tersebut, atau dalam hal ini, berada dalam harga “diskon” jika dibandingkan dengan harga BTC.
Bagaimana pendapat Anda tentang keadaan hedge fund yang terlibat dalam arbitrage trading ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.