Harga Arbitrum (ARB) telah melesat dengan pesat pada tahun 2024. Bahkan, aksi naik ini berhasil mencetak rekor baru harga tertinggi sepanjang masa (ATH) di level US$2,42 pada hari Kamis (11/1).
Tren naik ini menjelma menjadi parabolik seutuhnya. Uniknya lagi, harga ARB belum mengalami koreksi sama sekali tahun ini.
Arbitrum Cetak Rekor ATH Baru
Harga ARB telah menanjak di sepanjang garis tren ascending support parabolik sejak September 2023. Garis tren ini telah beberapa kali mendapat validasi (ikon hijau). Adapun validasi terbaru didapat pada bulan Desember 2023.
Baru setelah itu, ARB mampu mempercepat laju kenaikannya. Pada awal tahun 2024, ARB berhasil menembus resistance ATH sebelumnya di angka US$1,70 dan sekaligus memvalidasinya sebagai support. Sejak saat itu, harga ARB telah menanjak sebesar 60%, berpuncak pada rekor ATH baru di harga US$2,42 kemarin.
Para analis dan trader kripto di media sosial X (Twitter) sangat bullish mengenai tren harga ARB ke depannya. Javon Marks optimis bahwa harga ARB akan melesat setidaknya menjadi US$2,60.
Sementara itu, Crypto Tony juga mencatat kenaikan ini, tetapi tidak memberikan target spesifik. Hal yang menarik, Coin Mamba pamer profit yang belum terealisasi miliknya senilai lebih dari US$600.000 dari trading ARB dengan leverage.
Analisis terakhir datang dari Jolly Green. Analis ini yakin bahwa ARB akan memimpin tren kenaikan di ekosistem Ethereum. Terkait prediksinya ini, dia mengunggah cuitan berbunyi:
Sesuai prediksi,
Seluruh ekosistem $ETH sedang terbang.
$ARB dan $OP akan memimpin sebagai [altcoin dengan] kap [pasar yang] besar.
Bisakah Harga ARB Raih Target US$3?
Analisis teknikal pada time frame harian memberi indikasi bahwa tren harga ARB masih bullish, kendati menampilkan sinyal-sinyal mengenai munculnya puncak lokal.
Biasanya, para analis teknikal menggunakan teori Elliott Wave untuk menentukan arah tren. Ini dilakukan dengan mempelajari pola harga jangka panjang yang berulang serta psikologi investor.
Adapun wave count yang tersaji menunjukkan bahwa ARB kini sedang berada di dalam gelombang tiga dari pergerakan naik lima gelombang. Selain itu, gelombang tiga telah memanjang dan ukurannya hampir 2,61 kali panjang gelombang satu. Tak ayal, kenaikan pesat oleh gelombang tiga ini telah menciptakan pergerakan naik yang bersifat parabolik.
Di sisi lain, indikator RSI hariannya juga sudah memancarkan sinyal berupa hadirnya puncak lokal. Alasannya, karena indikator ini telah menghasilkan pola bearish divergence (garis hijau), yang mendukung kemungkinan bahwa area pucuk sudah dekat.
Jadi, level pertama untuk puncak lokal adalah di angka US$2,65, atau 15% di atas harga saat ini. Jika gelombang tiga mengalami perpanjangan lebih lanjut dan akhirnya memiliki 3,61 kali panjang gelombang satu, ARB berpotensi meroket sebesar 45% menuju resistance selanjutnya di US$3,28.
Kendati prediksi harga ARB ini bullish, tetapi terjadinya breakdown dari pola parabolik akan berarti gelombang tiga telah rampung. Dalam skenario seperti ini, ARB dapat tergelincir sampai 26% menuju area support terdekat di US$1,70.
Bagaimana pendapat Anda tentang peluang Arbitrum (ARB) dalam membidik target harga US$3? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.