Harga ARB, native token dari protokol layer-2 (L2) terkemuka Arbitrum, tercatat melesat menjelang peluncuran lima ETF Ethereum spot pada tanggal 23 Juli. Dengan harga US$0,77 pada waktu publikasi, harga altcoin ini sudah naik lebih dari 5% dalam sepekan terakhir.
Selain reli bagi harga native token mereka, ekosistem Arbitrum juga berhasil menyaksikan pertumbuhan jaringan yang signifikan dalam tujuh hari terakhir.
Aktivitas Pengguna Arbitrum Melonjak
Pertumbuhan jaringan Arbitrum disorot oleh lonjakan total value locked (TVL) di ekosistem decentralized finance (DeFi) dan lonjakan volume penjualan dalam sektor non-fungible token (NFT) selama seminggu terakhir.
Menurut data DefiLlama, di antara 5 jaringan teratas berdasarkan TVL, Arbitrum mengalami pertumbuhan paling monumental, setelah Solana, dalam seminggu terakhir. Dengan nilai TVL US$3,25 miliar, TVL Arbitrum sudah naik 10% dalam tujuh hari terakhir. Sedangkan selama sebulan terakhir, TVL Arbitrum sudah meningkat 14%. TVL mereka saat ini bertengger di level tertinggi sejak protokol L2 ini mengawali debut pada Agustus 2021 silam.
Selain itu, minggu ini juga ditandai dengan lonjakan penjualan NFT berbasis Arbitrum. Selama periode ini, volume penjualannya mencapai US$1,16 juta, atau sudah terbang 66%. Lonjakan volume penjualan ini terwujud berkat membludaknya jumlah trader NFT di jaringan ini.
Menurut data dari CryptoSlam, jumlah total penjualan NFT yang selesai meningkat sebesar 49%.
Ketika sebuah jaringan mengalami pertumbuhan dalam TVL DeFi dan volume penjualan NFT, itu menunjukkan lonjakan aktivitas serta keterlibatan pengguna. Ketika permintaan pengguna untuk jaringan melonjak, maka nilai native token mereka juga naik.
Apakah Tekanan Beli Harga ARB Cukup Kuat?
Lonjakan permintaan pengguna Arbitrum dalam seminggu terakhir telah menyebabkan reli harga ARB. Saat ini diperdagangkan seharha US$0,77, altcoin ini sudah merangkak naik lebih dari 5% dalam seminggu terakhir.
Namun, permintaan altcoin saat ini mungkin tidak cukup untuk mempertahankan reli harga. Hal ini didasarkan pada pembacaan dari Relative Strength Index (RSI) ARB, yang kini nilainya 51,54 dan sedang dalam tren turun.
RSI suatu aset mengukur kondisi pasar overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual). Nilainya berkisar antara 0 hingga 100. Adapun nilai di atas 70 menunjukkan aset tersebut overbought dan mungkin bakal terkoreksi. Sedangkan nilai di bawah 30 menunjukkan aset tersebut oversold dan mungkin siap melancarkan rebound harga.
Pada nilai 51,54, RSI ARB menunjukkan aset ini tidak overbought maupun oversold. Dengan kata lain, ada keseimbangan antara tekanan beli dan jual tanpa momentum signifikan ke arah mana pun. Oleh karena itu, ARB mungkin akan diperdagangkan sideways dalam jangka pendek.
Jika momentum beli melejit dan token mengalami tren naik, harga bisa reli hingga US$0,99.
Namun, harga ARB juga berisiko terjatuh ke US$0,55 apabila tekanan jual justru meningkat.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis harga Arbitrum (ARB) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.