Argo Blockchain, perusahaan penambangan kripto, sudah bersiap menghadapi kemungkinan terburuk dalam kelangsungan bisnisnya. Pasalnya, rencana mereka untuk mendapatkan dana segar guna membiayai operasional menemui jalan buntu.
Tepatnya pada hari Senin (31/10), Argo Blockchain mengumumkan bahwa mereka tidak akan melanjutkan rencana untuk mengumpulkan dana lewat penjualan saham. Seperti diketahui, perusahaan sudah menandatangani letter of intent (LOI) dengan investor strategis untuk menggalang dana sebesar 24 juta euro atau sekitar US$27 juta. Namun, mereka lantas memutuskan untuk tidak lagi mengeksekusi rencana tersebut.
Tidak tinggal diam, Argo Blockchain mengaku akan terus melakukan penjajakan untuk mendapatkan peluang pembiayaan lainnya. Perusahaan juga sudah mengambil langkah strategis untuk bisa memaksimalkan likuiditas dan menjaga arus kas.
Adapun sebanyak 3.843 mesin Bitmain S19J Pro baru sudah dilego sebesar 4,8 juta euro atau sekitar US$5,6 juta. Sebagai konsekuensi, kapasitas hashrate perusahaan tidak bisa bertambah sesuai rencana dan berada tetap di level 2,5 EH/s. Jika mengacu pada rencana awal yang dijadwalkan untuk dipasang pada Oktober 2022, penambahan mesin Bitmain akan menambah kapasitas hashrate Argo Blockchain sebesar 384 PH/s.
Operasional Argo Blockchain Terancam Berhenti
Kekeringan likuiditas Argo Blockchain sudah berada dalam tahap yang mengkhawatirkan. Pada Juni lalu, mereka sudah menjual 637 bitcoin (BTC) yang dimiliki atau sekitar US$15,6 juta untuk memenuhi kebutuhan operasional dan membayar utang kepada Galaxy Digital.
Sepanjang tahun ini, Argo Blockchain sudah menjual sebagian besar produksi Bitcoin bulanannya untuk bisa mengurangi eksposur terhadap pinjaman berbasis BTC. Terlebih lagi bila melihat volatilitas Bitcoin yang masih belum memperlihatkan tanda pemulihan berarti. Sampai hari Selasa (1/11), harga Bitcoin masih tertekan 55,68% sejak awal tahun 2022.
Sampai dengan akhir bulan Juni, Argo Blockchain memiliki saldo terutang sebesar US$22 juta dalam pinjaman yang didukung BTC. Dalam keterangan disebutkan, bahwa perusahaan penambang Bitcoin yang berbasis di Inggris ini mengaku jika tidak berhasil mendapatkan pembiayaan lanjutan. Sehingga, arus kas mereka akan menjadi negatif yang pada akhirnya harus melakukan tindakan untuk mengurangi atau menghentikan operasional perusahaan.
“Kami berusaha menyelesaikan transaksi pembiayaan tersebut untuk memberikan modal kerja yang cukup demi menutupi kebutuhan operasional, setidaknya untuk 12 bulan ke depan sejak tanggal pengumuman ini,” ungkap pihak Argo Blockchain.
Kinerja Mengalami Tekanan
Selama September 2022, Argo Blockchain mengaku berhasil menambang 215 Bitcoin. Volume produksi Bitcoin perusahaan lebih rendah 8,51% dibanding volume produksi pada Agustus 2022 yang mencapai 235 Bitcoin.
Adanya peningkatan kesulitan jaringan secara rata-rata yang mencapai 12% dituding menjadi biang keladi dalam penurunan operasional Argo Blockchain. Selain itu, landainya angka produksi kripto juga dipicu oleh pembatasan operasional mereka di fasilitas Helios yang terdapat di Texas lantaran biaya listrik yang tinggi.
“Sampai dengan 30 September 2022, perusahaan memiliki 512 bitcoin, dengan 167 di antaranya adalah setara dengan BTC. Kamiterus memantau kondisi pasar untuk mengelola kepemilikan BTC dan mengurangi eksposur risiko,” ungkap manajemen Argo Blockchain.
Bila disandarkan pada nilai tukar mata uang harian dan harga mata kripto selama 1 bulan, pendapatan Argo Blockchain pada September susut 18,35% menjadi US$4,27 juta dari posisi Agustus yang mencapai US$5,23 juta. Angka tersebut didapatkan dari margin penambangan yang mencapai 25% untuk bulan September, naik dibanding posisi Agustus yang hanya sebesar 20%.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.