Arthur Hayes, co-founder dan mantan CEO crypto exchange BitMEX, pada hari Jumat (5/1) mengatakan bahwa harga Bitcoin akan mengalami koreksi sehat sebesar 20% hingga 30% pada bulan Maret mendatang.
Mempertimbangkan sejumlah variabel makro ekonomi utama, Arthur Hayes mengantisipasi bila Bitcoin (dan diikuti market kripto) akan mengalami koreksi secara signifikan pada sekitar 12 Maret mendatang, bersamaan dengan market keuangan yang lebih luas. Meski begitu, dia menilai Bitcoin akan mengalami rebound.
“Saya memperkirakan Bitcoin akan mengalami koreksi sehat sebesar 20% hingga 30% dari level apa pun yang dicapai pada awal Maret mendatang. Penurunan ini bisa menjadi lebih parah jika exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot yang terdaftar di Amerika Serikat (AS) sudah mulai diperdagangkan.”
Arthur Hayes melihat potensi ratusan miliar dolar AS akan mengalir ke ETF Bitcoin spot. Hal itu dapat mendorong harga Bitcoin melampaui US$60.000 dan mendekati level tertinggi sepanjang masa (ATH) pada tahun 2021 sebesar US$70.000.
Apabila hal itu benar terjadi, dia mengaku, “Saya dapat dengan mudah melihat koreksi sebesar 30% hingga 40%.”
Namun, pada akhir bulan Maret Mendatang, Arthur Hayes memperkirakan market kripto akan melanjutkan tren positif di tengah spekulasi seputar dampak peristiwa Bitcoin halving pada bulan April.
Arthur Hayes Pertimbangkan 3 Variabel Makro Ekonomi
Arthur Hayes membuat analisis market untuk bulan Maret mendatang berdasarkan 3 variabel makro ekonomi utama. Variabel-variabel yang dimaksud adalah Program Reverse Repo (RPP) Federal Reserve (The Fed), Program Pendanaan Berjangka Bank (BTFP), dan keputusan suku bunga bank sentral AS pada bulan Maret 2024.
Sebagai informasi, RPP adalah alat bank sentral untuk membantu mengelola likuiditas jangka pendek, menggunakan surat berharga seperti obligasi pemerintah sebagai jaminan, sehingga memungkinkan lembaga keuangan memperoleh pengembalian cadangan kas.
Kemudian, BTFP memungkinakn bank sentral untuk memberikan pinjaman jangka panjang kepada bank komersial, dengan menggunakan aset berkualitas tinggi yang serupa dengan jaminan, sehingga membantu stabilitas sektor perbankan.
Arthur Hayes berpendapat bahwa likuiditas telah dipompa ke market keuangan melalui penurunan saldo RRP. Dia memperkirakan hal itu akan mencapai titik terendahnya pada awal bulan Maret mendatang berdasarkan tingkat penurunan pada tahun 2023.
“Sumber likuiditas dolar AS (USD) lainnya, kemudian diperlukan untuk menjaga agar pesta tetap berjalan. Tanpa sumber baru likuiditas dolar; obligasi, saham, dan saya yakin kripto juga akan mendapatkan pengaruhnya.”
Dia meyakini bahwa saat ini hingga bulan April mendatang adalah zona larangan perdagangan dalam hal penambahan risiko.
Potensi Risiko Berantai di Sektor Perbankan dan Market Keuangan
Risiko lain datang dari BTFP, yang akan berakhir pada sekitar 12 Maret mendatang.
Sosok yang kini mengelola family office Maelstrom ini berpendapat bahwa Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, mungkin awalnya menolak pembaruan program tersebut, yang berpotensi menyebabkan ketidakstabilan keuangan akibat pengurangan likuiditas lebih lanjut.
Menurut Arthur Hayes, keputusan tersebut dapat memicu reaksi berantai, yang berdampak pada sektor perbankan dan market keuangan yang lebih luas termasuk dunia kripto.
Namun, jika hal ini menyebabkan kegagalan beberapa bank yang cukup besar, serupa dengan krisis bank regional pada Maret 2023, Arthur Hayes berpendapat bahwa Menteri Keuangan AS akan terpaksa memperbarui program tersebut.
“Kombinasi antara kurangnya likuiditas yang mengalir dari RRP dan kurangnya pencetakan uang untuk menutupi kerugian obligasi di neraca bank akan menghancurkan market keuangan secara global. Ini adalah korelasi suatu saat. Semua aset, termasuk kripto, akan jatuh bersamaan karena market mengalami hiperventilasi karena prospek pasar bebas bekerja kembali dan membersihkan sistem lembaga perbankan yang bangkrut.”
Tidak lupa, pertemuan The Fed pada 20 Maret mendatang juga dinilai penting. Pasalnya, ada potensi bank sentral AS itu untuk memulai penurunan suku bunga pertamanya setidaknya 25% sejak mulai menaikkan suku bunga pada Maret 2021.
“Jika perkiraan saya benar, market akan membuat beberapa bank bankrut dalam periode tersebut, memaksa The Fed menurunkan suku bunga dan mengumumkan dimulainya kembali BTFP,” catat Arthur Hayes.
Terlepas dari itu, Arthur Hayes masih mengakui terbukanya peluang bahwa tesisnya dapat saja salah.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi Arthur Hayes terhadap pergerakan harga Bitcoin di bulan Maret 2024 nanti? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.