Pada tanggal 29 Juli pukul 16:18 UTC, data on-chain dari Arkham Intelligence mengungkapkan transfer sekitar 28.000 Bitcoin (BTC) dari Dana Sitaan DOJ dari Silk Road ke alamat baru.
Transfer pemerintah AS yang bernilai sekitar US$2 miliar ini tak ayal telah menyebabkan kegemparan di komunitas kripto.
Transfer US$2 Miliar Bitcoin oleh Pemerintah AS Picu Debat
Menurut Arkham, pada awalnya, pemerintah AS mentransfer Bitcoin tersebut ke alamat ‘bc1qs’. Sekitar satu jam selepas transaksi ini, aset-aset ini disebar ke dua alamat. Alamat pertama menerima 10.000 BTC (senilai US$669,35 juta), sementara alamat kedua menerima 19.800 BTC (senilai US$1,33 miliar).
Arkham Intelligence menyatakan bahwa alamat pertama kemungkinan besar mewakili setoran layanan kustodian institusional. Walaupun terjadi aksi transfer berjumlah fantastis ini, portofolio kripto pemerintah AS masih menampung lebih dari US$12 miliar dalam bentuk Bitcoin.
Adapun timing terjadinya transaksi ini patut diperhatikan. Sebab, aksi transfer ini terjadi hanya dua hari setelah sang eks Presiden Donald Trump membeberkan rencananya untuk mencegah pemerintah dari menjual kepemilikan Bitcoin jika ia kembali menjabat kelak. Deklarasi Trump ini lantas memicu spekulasi soal potensi AS untuk memanfaatkan Bitcoin sebagai aset cadangan di bawah kepemimpinannya.
Transfer ini telah mengundang beragam reaksi. Sebut saja Tyler Winklevoss, co-founder crypto exchange Gemini. Ia menyoroti timing manuver ini melalui X (sebelumnya Twitter).
“Pada hari Sabtu, Trump berjanji untuk tidak akan pernah menjual Bitcoin pemerintah AS. Dua hari kemudian, Pemerintahan Biden-Harris malah memindahkan Bitcoin Silk Road senilai US$2 miliar. Langkah yang bagus dan cara yang bagus untuk memulai ulang hubungan dengan industri kami,” komentarnya, menambahkan emoji badut untuk menyoroti skeptisismenya.
Tak ketinggalan, CEO Galaxy Digital Mike Novogratz turut mengungkapkan kritiknya terkait timing dari tindakan transfer ini. Ia bahkan menyebut langkah ini sebagai “tone deaf”.
“Memindahkan BTC Silk Road dua hari setelah janji Trump untuk tidak memindahkannya sungguh bodoh!!!!” kritik Novogratz.
Ekonom Peter Schiff menyatakan, deklarasi Trump mungkin telah mendorong pemerintahan saat ini untuk bertindak cepat. Ia menyebut, jika Trump memang berencana untuk memanfaatkan Bitcoin sitaan untuk membentuk cadangan ‘strategis’ AS, ia harusnya merahasiakan niatnya sampai ia resmi menjabat.
“Sekarang setelah pemerintahan Biden menyadari rencananya [Trump], mereka akan memastikan untuk menjual setiap satoshi sebelum Trump menjabat,” ujar Schiff.
BeInCrypto sudah sempat melaporkan pada bulan April lalu bahwa wallet pemerintah terekam mengirim hampir 2.000 BTC ke hot wallet Coinbase Prime. Selain itu, US Marshals Service, yang mengelola dan menjual aset sitaan, baru-baru ini mengumumkan pembayaran sebesar US$32,5 juta kepada Coinbase untuk layanan kustodian.
Bagaimana pendapat Anda tentang aksi transfer Bitcoin sitaan oleh pemerintah AS ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.