Sepanjang tahun ini Australia mengalami kerugian cukup besar atas penipuan yang melibatkan invetasi. Pada periode Januari hingga Agustus, nilai kerugian yang diakibatkan oleh seluruh jenis penipuan, termasuk di dalamnya penipuan berbasis kripto, mencapai US$381,25 juta.
Jumlah tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan jumlah kerugian sepanjang 2021 lalu yang sebesar US$323,72 juta. Sementara untuk penipuan yang khusus menggunakan skema investasi bodong, sampai dengan Agustus, sudah mengakibatkan kerugian sebesar US$267,26 juta.
Jumlah tersebut lebih tinggi 50,84% dari total kerugian yang diakibatkan oleh investasi bodong tahun 2021 yang mencapai US$17,18 juta. Pemerintah setempat, melalui Australian Competition & Consumer Commission (ACCC), terus memperingatkan masyarakat agar tidak mudah terbujuk dengan iming-iming keuntungan selangit tanpa memberikan informasi terkait risiko yang jelas.
Wakil Ketua ACCC, Delia Rickard, mengatakan mayoritas uang yang hilang dipicu oleh penipuan berkedok investasi kripto.
“Sampai dengan Mei, penipuan yang melibatkan kripto sudah menyebabkan kerugian sebesar AUD113 juta,” katanya.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan skema yang dijalankan biasanya adalah dengan menjadikan aset kripto sebagai metode pembayaran tertentu yang sebenarnya itu adalah ajakan transaksi palsu.
Penipu Menggunakan Aplikasi Mobile
Mayoritas penjahat keuangan menggunakan mobile application sebagai sarana untuk menjerat korbannya. Hal ini terbukti dari besarnya nilai pencurian yang berhasil dibawa kabur mencapai jumlah jumbo, yakni sekitar US$105,87 juta.
Perangkat lain yang juga banyak digunakan sebagai media penipuan adalah telepon dan email. Dari dua sumber tersebut, pencuri berhasil menggondol dana masing-masing sebesar US$90,55 juta dan US$51,57 juta.
Pemerintah Australia pun terus berupaya untuk menahan tindak kejahatan berbasis kripto. Langkah terbaru yang dilakukan adalah dengan membentuk unit khusus yang bakal menangani kejahatan kripto. Unit yang berada di bawah Australian Federal Police (AFP) itu bakal berfokus pada tindak kriminal pencucian uang yang sampai sekarang masih menjadi momok bagi banyak negara.
Langkah itu tentunya merupakan hal positif dalam kelangsungan industri kripto. Karena, artinya, pemerintah hadir lebih dalam untuk memastikan keamanan dan juga kenyamanan nasabah saat bertransaksi.
Komisaris AFP, Reece Kershaw, mengatakan dalam kurun waktu 2 tahun, tepatnya sejak Februari 2020 sampai dengan tahun ini, AFP sudah menyita aset kriminal berbasis kripto sebanyak US$600 juta. Jumlah tersebut setara dengan Rp8,92 triliun.
Pemerintah Australia Pernah Berseteru dengan Meta tentang Kripto
Untuk melindungi warganya dari penipuan kripto, pemerintah Australia juga pernah melayangkan gugatan terhadap raksasa teknologi, Meta, lantaran dinilai tidak bergerak cepat untuk menghapus iklan menyesatkan yang berujung pada kerugian konsumen.
Beberapa iklan yang ditayangkan Meta diduga ikut mendukung investasi kripto yang salah dan palsu. Sehingga, banyak orang yang akhirnya tertarik dan terjebak dalam pusaran penipuan.
“Meta bertanggung jawab terhadap iklan yang diterbitkan pada platform-nya. Meta mengetahui adanya penipuan tetapi tidak mengambil langkah yang memadai,” jelas Ketua ACCC, Rod Sims.
Namun, Meta berupaya membela diri. Perusahaan yang dinakhodai oleh Mark Zuckerberg itu mengatakan bahwa perusahaan memiliki teknologi yang mampu mendeteksi dan memblokir iklan yang “berbau” penipuan. Perusahaan juga sudah bekerjasama dengan penyidik dari ACCC untuk bisa mengusut masalah ini hingga tuntas.
Umumnya, iklan yang ditampilkan adalah iklan yang memuat gambar dari pebisnis mumpuni asal Australia. Tujuannya adalah untuk bisa meyakinkan calon korban bahwa iklan yang ditayangkan sepenuhnya benar. Salah satu korban mengaku kehilangan AUD650.000 karena iklan menyesatkan tersebut.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.