Kalangan holder Bitcoin yang bullish panik ketika harga BTC sempat turun di bawah US$29.700 pada hari Kamis (20/7). Namun, beberapa indikator on-chain penting memberikan pandangan apakah para bull dapat mempertahankan reli harga Bitcoin ini.
Sepanjang Juli 2023, minat terhadap Bitcoin meningkat, terutama yang datang dari sejumlah perusahaan manajemen aset Amerika serta berkat lampu hijau dari kemenangan Ripple atas SEC. Alhasil, hal ini membuat harga Bitcoin (BTC) relatif stabil di atas angka US$30.000.
Namun, mampukah kalangan bull menjaga kelangsungan reli harga ini menjelang pengumuman keputusan suku bunga Federal Reserve AS pada 26 Juli mendatang?
Permintaan Whale Bitcoin Capai Puncak Baru di Paruh Kedua 2023
Berkat banyaknya permohonan Bitcoin ETF yang diajukan oleh nama-nama besar seperti Blackrock, jumlah permintaan dari whale Bitcoin (BTC) pun sukses mencapai tingkat tertinggi baru pada paruh kedua tahun 2023. Menurut data dari Santiment, jumlah transaksi harian BTC yang melebihi US$1 juta terus meningkat.
Grafik di bawah menunjukkan bahwa pada tanggal 22 Mei, jumlahnya ambruk ke titik terendah baru yaitu 943 Transaksi Whale (US$1 juta). Sejak itu, whale Bitcoin telah secara konsisten melipatgandakan angka tersebut pada bulan Juni dan Juli 2023.
Lalu pada 29 Juni, jumlahnya sukses menyentuh puncak tahun 2023 yaitu 2.983 Transaksi Whale. Baru-baru ini, pada 18 Juli, jumlahnya bahkan telah mencapai 2.571 transaksi whale, yang berarti 172% lebih tinggi daripada titik terendah baru yang tercapai pada tanggal 22 Mei lalu.
Jumlah Transaksi Whale (US$1 juta) merupakan gabungan dari jumlah transaksi harian Bitcoin yang melebihi US$1 juta. Metrik ini berguna untuk melacak aktivitas perdagangan dari investor institusional dan holder dengan kekayaan bersih tinggi.
Sementara itu, kenaikan signifikan dalam transaksi whale selama periode yang lebih panjang umumnya diartikan sebagai sinyal bullish karena beberapa alasan. Pertama, investor institusional cenderung berniat untuk memegang investasi mereka dalam jangka waktu yang lebih lama.
Selain itu, likuiditas dari whale memungkinkan investor ritel lain untuk melakukan transaksi bervolume tinggi tanpa harus memengaruhi harga secara signifikan. Oleh karena itu, meningkatnya jumlah permintaan whale menunjukkan bahwa para bull kemungkinan akan berjuang menjaga kelangsungan reli harga Bitcoin dalam beberapa minggu ke depan.
Penurunan Pasokan di Exchange Beri Sinyal bahwa Reli BTC Masih Berlanjut
Selain itu, menyusutnya pasokan Bitcoin di crypto exchange merupakan indikator on-chain krusial lainnya yang menunjukkan potensi pemulihan dini harga BTC. Menurut platform analitik blockchain CryptoQuant, jumlah Bitcoin yang tersimpan di crypto exchange telah berkurang signifikan minggu ini.
Pada tanggal 13 Juli, saldo Exchange Reserve adalah 2,09 juta BTC. Namun, hingga tanggal 21 Juli, saldo tersebut sudah berkurang sebanyak 10.000 BTC.
Data Exchange Reserves dari CryptoQuant mengevaluasi perubahan sentimen pasar dengan melacak jumlah BTC yang tersimpan di seluruh crypto exchange yang diakui. Jika jumlah Exchange Reserves menurun, itu menjadi sinyal bullish yang menunjukkan bahwa lebih banyak investor ingin menyimpan BTC mereka dalam jangka panjang daripada mencari peluang perdagangan jangka pendek.
Jika Exchange Reserves terus menurun, market shortage atau kekurangan pasokan yang muncul dapat memicu Bitcoin mengalami rebound dini di atas level US$30.000.
Kesimpulannya, permintaan whale yang meningkat dan Exchange Reserves yang menurun adalah indikator penting bahwa para bull dapat menjaga reli harga BTC tetap berlanjut.
Target Harga US$32.000 Masih Realistis bagi BTC
Berdasarkan indikator on-chain bullish yang diidentifikasi di atas, BTC berpotensi akan mencetak US$32.000 dalam reli harga berikutnya. Namun, ada resistance kokoh pada level US$30.740 yang perlu dilewati sebelum harganya bisa mencapai target tersebut.
Seperti yang terlihat di bawah, sebanyak 3,18 juta alamat wallet telah membeli 1,43 juta BTC pada harga maksimum US$30.740. Jika mereka memutuskan untuk menjual aset saat mencapai titik impas, BTC bisa kembali turun di bawah US$30.000 sekali lagi.
Namun, jika momentum bullish semakin kuat, BTC bisa membentuk zona akumulasi yang lebih besar dan mendorongnya menuju target US$32.000.
Namun, jika pasar mengantisipasi keputusan tingkat suku bunga Fed AS yang negatif, para bear mungkin bisa memaksa BTC untuk kembali menguji level US$27.000. Meski begitu, 803.000 investor yang memegang 547.000 BTC dengan harga rata-rata US$28.400 bisa berupaya untuk mempertahankan reli harga ini.
Namun, jika level support tersebut gagal bertahan, BTC bisa tergelincir lebih curam menuju US$27.000.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Bitcoin (BTC) ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.