Sejak awal tahun, harga Bitcoin belum mampu kembali ke level tertinggi sepanjang masa US$108.230. Hal itu membuat profitabilitas holder jangka pendek (STH) token tersebut berkurang, yang berisiko menambah tekanan turun pada harganya.
Karena permintaannya semakin menurun, harga BTC bisa mengalami penurunan baru. Inilah alasannya.
Holder Bitcoin Jangka Pendek Menghitung Rugi
Dalam laporan baru, analis CryptoQuant dengan nama samaran Crazzyblockk mencatat penurunan profitabilitas investasi BTC untuk holder jangka pendek (mereka yang memegang token kurang dari 155 hari).
Analis tersebut menilai tingkat profitabilitas untuk semua kelompok umur Bitcoin dan menemukan bahwa “pasca reli Bitcoin ke level US$108.000 dan kegagalan berikutnya untuk merebut kembali titik harga kritis ini, margin profitabilitas untuk holder jangka pendek makin menipis.”
Penilaian BeInCrypto terhadap Rasio Profit Output yang Dihabiskan koin untuk STH-nya mengonfirmasi posisi analis tersebut. Menurut CryptoQuant, kondisi ini telah mempertahankan tren penurunannya sejak 2 Januari lalu.
Rasio Profit Output yang Dihabiskan Holder Jangka Pendek (STH-SOPR) mengukur profitabilitas holder jangka pendek dari aset kripto tertentu. Metrik ini umumnya memberikan wawasan apakah investor yang telah memegang aset tertentu kurang dari 155 hari berada dalam posisi menguntungkan atau justru mengalami kerugian.
Ketika nilainya menurun, holder Bitcoin jangka pendek cenderung lebih banyak menjualnya dengan kondisi rugi ketimbang untung. Hal itu mencerminkan turunnya kepercayaan pasar di antara pembeli baru, dan juga memperlihatkan lemahnya permintaan untuk aset kripto nomor wahid itu. .
Tentang bagaimana hal ini dapat memengaruhi harga BTC, Crazzyblockk mengatakan:
“Penurunan profitabilitas untuk holder jangka pendek sering kali memberikan sinyal jelas tentang melemahnya permintaan pasar dan sentimen bearish dalam jangka pendek dan menengah. Oleh karena itu, dalam kondisi ini, menunjukkan kemungkinan besar terjadinya koreksi harga yang didorong oleh berkurangnya permintaan dan kinerja yang lesu.”
Prediksi Harga BTC: Apakah Penurunan ke US$91.000 Akan Terjadi?
BTC saat ini diperdagangkan pada US$100.943. Jika tekanan jual meningkat karena holder jangka pendek (STH) menghadapi kerugian yang meningkat, harganya bisa turun ke US$91.488.
Namun, jika sentimen berubah dan BTC menyaksikan kebangkitan permintaan baru, dapat mendorong harga Bitcoin melewati level US$100.000 dan menuju level tertinggi sepanjang masa US$108.230.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Bitcoin (BTC) ke depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.