Tron coin (TRX) adalah cryptocurrency native dari TRON Blockchain. Platform terdesentralisasi ini memiliki tujuan untuk membangun sistem hiburan konten digital global gratis. Teknologi blockchain terdesentralisasi memungkinkan penyimpanan yang terdistribusi serta memberikan kemudahan dan biaya yang efektif untuk berbagi konten digital.
Pendiri Tron adalah Justin Sun, seorang pengusaha asal China yang muda, inovatif serta kontroversial. Dia menjadi pionir dan berupaya untuk memperkenalkan blockchain di negaranya. Kemudian, dia pun mendirikan Tron Foundation yang menjadi awal dari TRON dan ekosistemnya.
Kini TRON menjadi salah satu cryptocurrency dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di dunia dan masuk daftar Top 20 global. Bagaimana ekosistem dalam jaringan TRON dan pengembangannya ke depan? Artikel ini akan membahas tentang TRX dan ekosistem TRON.
Daftar isi
Apa itu TRON?
TRON adalah sistem operasi berbasis blockchain dengan fungsi smart contract, konsensus delegated proof-of-stake. Jaringan ini memiliki koin native bernama Tronix (TRX), yang kemudian bertransformasi menjadi Tron coin.
Blockchain TRON bersifat terdesentralisasi dan mengadaptasi sistem peer-to-peer. Artinya, tiap pengguna dapat saling terhubung tanpa perantara dan bisa ikut berpartisipasi mengembangkan ekosistem ini.
Melalui TRON Foundation berbasis di Singapura, proyek ini meluncur pada tahun 2017. Saat itu, Tron berfokus pada pasar Asia dan sangat bergantung pada pendirinya, yaitu Justin Sun.
Awalnya, token TRX merupakan token berbasis ERC-20 yang meluncur di jaringan Ethereum. Namun, setahun kemudian, mereka berpindah ke jaringannya (mainnet) sendiri.
Pendiri Tron
Sun Yuchen alias Justin Sun adalah sosok yang mendirikan TRON. Dia adalah seorang pebisnis di dunia cryptocurrency dan teknologi yang berasal dari China.
Justin Sun mendapat gelar Bachelor of Arts jurusan Sejarah dari Peking University pada 2011. Setelah itu, dia meraih gelar Master of Arts Ekonomi Politik dari University of Pennsylvania pada 2013.
Menariknya, dia juga merupakan anak didik dari pendiri Alibaba Group, Jack Ma. Pada 2018, dia lulus dari Hupan University, yang merupakan sekolah eksklusif milik Ma dengan tujuan mendidik dan mendampingi pengusaha.
Sun sebelumnya pernah menjadi perwakilan Ripple Labs untuk wilayah China pada 2015. Kemudian, dia juga mengembangkan aplikasi streaming suara bernama Peiwo. Lalu, dia mendirikan TRON Foundation dan TRON Protocol pada 2017.
Dia masuk daftar Forbes 30 under 30 pada 2017 untuk kancahnya di bidang teknologi, terkait pengembangan apliasi Peiwo.
ICO (Penawaran Koin Perdana)
Pada September 2017, TRON mengadakan initial coin offering (ICO) untuk token TRX, hanya beberapa hari sebelum pemerintah China melarang ICO. Hasil dari peluncuran koin kripto tersebut cukup sukses dengan raihan dana sekitar US$70 juta. TRX token pertama kali meluncur dalam ICO dengan harga US$0,0019.
Sebagian besar aksi Tron berbasis di Asia, dengan transaksi paling populer adalah pasangan TRX dan KRW (Won Korea). Lalu, trading pair populer selanjutnya adalah TRX dan Bitcoin (BTC).
Tokenomics dan Harga TRON
Tron pertama kali terdaftar di CoinMarketCap pada 13 September 2017. Pada 6 Januari 2022, token ini sempat mencapai level tertinggi sepanjang masa di harga US$0,22. Market cap saat itu mencapai US$5,17 miliar.
Kapitalisasi pasar atau market cap saat ini (Januari 2023) sebesar US$5,08 miliar. Menurut CoinMarketCap saat ini ada 91,95 miliar token TRX yang sudah beredar. Dan kini, market cap TRON berada di peringkat 14 cryptocurrency global.
Per 3 Januari 2023, harga TRX setara US$0,0553.
Migrasi ke Mainnet
Tron mengawali perjalanannya di blockchain Ethereum sebagai token berbasi ERC20. Kemudian, jaringan utama Tron meluncur pada 31 Mei 2018. Setelah itu, migrasi token Tron ke Mainnet TRX berlangsung pada 21-25 Juni 2019.
Alat perlindungan jaringan utama, sekaligus fitur khususnya, adalah sistem delegated Proof-of-Stake (dPoS). Ini adalah sebuah alternatif bagi algoritma konsensus Proof-of-Stake dan Proof-of-Work. Inilah keunggulan TRON, karena bisa menjadikan jaringan ini sangat efisien dalam menggunakan energi.
Menurut tim pengembang, TRON memiliki throughput yang sangat tinggi serta bisa memproses hingga 2000 operasi per detik tanpa biaya. Makanya, transaksi di jaringan ini tidak ada biaya.
Cara Kerja Tron
Proyek ini awalnya bertujuan untuk memberikan hak kepemilikan penuh kepada pembuat konten digital. Targetnya adalah membantu para content creator, yang biasanya menerima sedikit penghasilan, dan mendukung mereka untuk meraih lebih. Caranya, adalah dengan mengajak para konsumen langsung memberikan bayaran kepada para creator tanpa perantara. Jadi, tidak ada pihak ketiga yang menghubungkan kreator dan konsumen, tidak seperti di Youtube atau Netflix.
Perangkat TRON mendukung smart contract, berbagai sistem blockchain berbeda, serta decentralized applications (DApps). Platform cryptocurrency ini menggunakan model transaksi yang mirip dengan Bitcoin (BTC) bernama UTXO. Transaksi berada di buku besar publik, sehingga para pengguna bisa menelusuri riwayat operasional.
Makanya, platform ini berdiri untuk menciptakan internet yang terdesentralisasi. Selain itu, Tron menyediakan perangkat bagi pengembang untuk menciptakan DApps, dengan bertindak sebagai alternatif dari Ethereum.
Siapapun bisa menciptakan DApps di jaringan TRON, membuat konten dan sebagai gantinya menerima aset digital sebagai kompensasi hasil karya mereka. Kemampuan untuk membuat konten dan membagikannya secara terbuka tanpa hambatan biaya transaksi menjadi keunggulan TRON.
DPoS dan Perwakilan Super
TRON bekerja dengan mekanisme konsensus DPoS. Dalam sistem ini, validasi transaksi melalui 27 super representative (SR) untuk menjaga riwayat transaksi. Pemilihan perwakilan super ini berlaku setiap enam jam. Dan para SR mendapatkan koin TRX sebagai reward atas layanan mereka.
Blockchain TRON mendapatkan blok baru yang bertambah setiap tiga detik. Bagi mereka yang menambahkan blok akan mendapatkan 32 token TRX.
Tiga Lapisan Ekosistem
Ekosistem Tron memiliki tiga lapisan untuk memastikan operasi TRON yang lancar dan kuat. Arsitektur tiga lapis itu adalah seperti berikut:
- Storage Layer, tempat data jaringan, status blockchain dan data riwayat tersimpan aman. Secara umum, tujuannya adalah membagi berbagai jenis data ekosistem;
- Application Layer, tempat developer menjadi figur utama. Di sini juga utilisasi TRX berguna untuk mengembangkan aplikasi dan menciptakan wallet;
- Core Layer, tempat berbagain instruksi diproses, yang hanya bisa ditulis dalam dua bahasa pemrograman yaitu Solidity dan Java. Dasar operasi: core layer melakukan komputasi instruksi, memprosesnya, dan mengirimkan ke Tron Virtual Machine. Ini adalah tempat logic terjadi dan dApps dapat dieksekusi.
Roadmap
Tron memiliki proyek dengan rencana jangka panjang, menurut roadmap pada awal pendirannya. Pengembangan platform ini rencananya akan berlangsung dalam 6 fase, mulai dari 2017 hingga 2027. Namun, roadmap Tron ini sudah tidak ada di website resminya, tetapi situs lain sudah menyimpan informasinya.
Berikut Roadmap TRON pada awal pengembangannya.
- Exodus : Membuat mekanisme pengunggahan, penyimpanan dan distribusi dengan dasar sistem peer-to-peer dan terdistribusi.
- Odyssey: Pemberdayaan konten dan memberikan insentif pada pembuat konten dengan pengembalian yang adil.
- Great Voyage: Menciptakan kesempatan untuk meluncurkan token baru (ICO) pada jaringan Tron.
- Apollo: Menciptakan DEX dengan likuiditas cukup, dan menawarkan kesempatan bagi pembuat konten untuk menerbitkan token pribadi (TRON 20 tokens).
- Star Trek: Menciptakan dan menampung ekosistem game terdesentralisasi
- Eternity: monetisasi berdasarkan pertumbuhan komunitas.
Saat ini TRON sedang dalam fase Apollo. Jaringan TRON telah menyelesaikan desentralisasi penuh pada Desember 2021. Karena itu, TRON kini sudah menjadi sebuah Decentralized Autonomous Organization (DAO) yang dikelola oleh komunitas.
Stablecoin USDD
Tron meluncurkan stablecoin algoritmik terdesentralisasi bernama Decentralized USD (USDD) pada Mei 2022. USDD juga tersedia di Ethereum dan BNB Chain melalui protokol cross-chain BitTorrent Chain (BTTC).
USDD adalah stablecoin versi Tron yang kini menggunakan model over-collateralization (sebelumnya algoritmik seperti Terra UST). Stablecoin USDD mulai kehilangan patokannya terhadap dolar AS pada 13 Juni 2022.
Meski sempat kembali mendekati harga US$1, USDD kembali turun pada November 2022 bersamaan dengan mencuatnya kasus FTX. Pengguna perlu mengerti bahwa kegagalan USDD memiliki potensi mempengaruhi pergerakan harga TRX. Apalagi, jika investor retail mulai khawatir melihat USDD yang fluktuatif.
Kesimpulan
Ekosistem Tron memiliki keunikan karena memberikan wadah bagi para pembuat konten untuk bisa terhubung dengan penggemar mereka secara langsung. Platform ini menghilangkan fungsi perantara, berbeda dengan layanan streaming online lainnya. Sehingga, creator tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membayar pihak ketiga.
Tron merupakan salah satu blockchain yang sudah aktif sejak 2018 dan berhasil melewati beberapa siklus pasar kripto. Hal ini bukan sesuatu yang mudah dilakukan karena banyak proyek kripto yang tidak bisa melewati fase pasar yang lesu (bear market).
Apa itu Tron?
Apakah Tron dan TRX sama?
Berapa jumlah koin Tron?
TRX berada di Jaringan apa?
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.