Sebagian besar trader kripto menggunakan indikator RSI untuk menentukan pergerakan harga serta mengidentifikasi sinyal beli dan jual. Jika kamu ingin mulai trading aset kripto dan mempelajari cara mengenali pergerakan harga pasar, maka pastinya kamu harus mempelajari terlebih dahulu tentang manfaat yang bisa RSI kontribusikan dalam analisis teknis.
Berikut kami akan menguak panduan singkat tentang cara menggunakan indikator RSI yang akan membantu kamu dalam menavigasi pergerakan trading aset kripto.
Dalam artikel ini:
- Apa itu indikator RSI?
- Bagaimana cara menghitung indikator RSI?
- Bagaimana cara membaca indikator RSI?
- RSI vs. MACD
- Apa itu Divergensi RSI?
- Bagaimana cara membaca RSI?
- Seperti apakah angka RSI yang buruk?
- Bagaimana cara menggunakan indikator RSI saat trading kripto?
- Gunakan indikator RSI untuk menentukan waktu pasar
- Pertanyaan yang sering ditanyakan
Apa itu indikator RSI?
RSI adalah singkatan dari Relative Strength Indicator dan merupakan salah satu indikator paling populer dalam analisis teknikal trading mata uang kripto. RSI berfungsi mengukur momentum, harga cryptocurrency (berdasarkan harga penutupan), dan kecepatan pergerakan harga. Indikator ini akan memberi tahu kita kapan suatu aset kripto mengalami overbought atau pun oversold.
RSI diperkenalkan pada tahun 1978 oleh J. Welles Wilder Jr., yang dianggap sebagai bapak indikator teknikal untuk trading.
Biasanya, trader menggunakan indikator RSI untuk mencoba dan memprediksi harga sebuah aset kripto di masa depan. Meskipun kita tahu bahwa suatu indikator terkadang bisa saja menyesatkan, namun bagi trader yang benar-benar memahami bagaimana cara kerjanya bisa mendapatkan gambaran yang cukup akurat tentang pergerakan harga di masa mendatang. RSI merupakan indikator penting untuk melakukan analisa teknikal ini.
Para trader percaya bahwa RSI adalah indikator yang tepat untuk mengidentifikasi sinyal pasar dan mengetahui kapan pasar sedang bullish atau bearish. RSI memiliki karakteristik berupa grafik garis yang berosilasi di antara dua titik ekstrem dan dapat berkisar dari nol hingga 100.
Konsensus umum sederhana yang bisa kita catat adalah bahwa ketika RSI berada di bawah 30%, maka pasar sedang mengalami oversold. Sedangkan, ketika RSI berada di atas 70%, maka pasar sedang mengalami overbought.
Bagaimana cara menghitung indikator RSI?
Rata-rata pergerakan harga naik vs. rata-rata pergerakan harga turun selama jangka waktu 14 periode default merupakan inti indikator RSI ini. Informasi tersebut penting bagi trader kripto. Itu artinya, RSI bisa mengukur 14 candle terbaru. Tetapi, kita dapat menyesuaikan jangka waktu yang ingin ditampilkan agar sesuai dengan strategi trading masing-masing. Jangka waktu RSI bisa kita atur berdasarkan minggu, hari, jam, atau menit.
Rumus untuk menghitung RSI adalah:
RSI = 100 − [100/(1 + RS)]
Di sini, RS = Keuntungan Rata-Rata/Kerugian Rata-rata
Keuntungan Rata-Rata = Jumlah keuntungan per periode/jangka waktu
Kerugian Rata-rata = Jumlah kerugian per periode/jangka waktu
Namun, trader tidak perlu khawatir tentang bagaimana menghitung rumus RSI ini. Untungnya, kini semua platform trading sudah menyediakan nilai RSI dan menampilkan grafik garis RSI langsung di grafiknya.
Bagaimana cara membaca indikator RSI?
Biasanya, indikator RSI memiliki tiga garis. Ada dua garis putus-putus lurus, satu di atas dan satu lagi di bawah. Selanjutnya, ada juga garis bergelombang di tengah, yang kadang-kadang dapat melintasi dua garis lainnya, tetapi biasanya berosilasi atau bergelombang di antara keduanya.
Garis bergelombang adalah indikator RSI, dan nilainya akan menunjukkan apakah aset perdagangan sedang mengalami overbought atau oversold. Saat RSI mencapai nilai 30 atau lebih rendah, aset tersebut oversold. Sedangkan, jika RSI melewati nilai 70 atau lebih, aset tersebut overbought.
Penting untuk dicatat bahwa hanya karena suatu aset overbought atau oversold, bukan berarti bahwa pasar akan berubah. Sinyal ini hanyalah pertanda bahwa segala aksi di market bergerak lebih cepat dari yang seharusnya.
Indikator RSI dapat sangat membantu dalam menentukan kondisi pasar dan mengenali tren harga. Jika RSI melintasi garis di titik 50, itu berarti adalah sebuah tren. Jika RSI melintasi titik 50, itu berarti menunjukkan tren positif, dan itu berarti pula jika harga sedang naik (bullish). Sebaliknya, jika indikator berada di bawah 50, itu menandakan bahwa harga sedang turun (bearish).
Terlepas dari semua informasi yang diberikan oleh RSI, trader tetap disarankan untuk menggunakan indikator lain untuk menghasilkan sinyal beli dan jual sebagai alternatif atau pendukung. Itu dilakukan demi menghasilkan sinyal trading yang seakurat mungkin.
RSI vs. MACD
MACD, atau kependekan dari Moving Average Convergence Divergence, merupakan indikator momentum populer lainnya. Indikator ini berguna untuk mengukur kekuatan pergerakan harga aset.
Indikator MACD dapat mengukur divergensi dari dua Exponential Moving Averages (EMA) – biasanya EMA dengan 12 periode dan EMA dengan 26 periode. Garis MACD sendiri adalah hasil dari perbedaan dari keduanya. Garis EMA dengan sembilan periode, disebut sebagai garis sinyal, ditampilkan di atas garis MACD. Banyak pedagang menggunakannya untuk mengidentifikasi sinyal beli dan jual dalam jangka pendek.
Ketika MACD melintas di atas garis sinyal, maka itu menunjukkan sinyal beli. Sebaliknya, saat garis MACD melintas di bawah garis sinyal EMA dengan sembilan periode, maka itu menunjukkan sinyal jual.
RSI memberi gambaran kepada trader tentang perubahan harga baru-baru ini, sedangkan MACD adalah korelasi antara dua EMA. Banyak trader menggunakan kedua indikator tersebut bersama-sama untuk mencoba memperkirakan pergerakan harga di masa mendatang dan mengidentifikasi sinyal perdagangan.
Meskipun RSI dan MACD tergolong sebagai indikator momentum, keduanya mampu mengukur elemen yang berbeda, dan terkadang itu dapat menghasilkan sinyal yang kontradiktif. Misalnya saja, jika RSI memiliki nilai lebih dari 70 untuk jangka waktu yang lebih lama, ini bisa menunjukkan bahwa pasar sudah overbought. Kondisi itu dapat membuat trader percaya bahwa koreksi harga mungkin berpotensi terjadi. Akan tetapi, pada saat yang sama, indikator MACD mungkin masih menunjukkan bahwa harga dapat mencapai titik tertinggi yang lebih tinggi lagi.
Kedua indikator tersebut saling melengkapi satu sama lain dan sering kali digunakan bersama. Di kala MACD menggunakan rata-rata pergerakan eksponensial, RSI menggambarkan grafik terendah dan tertinggi terbaru. Mengidentifikasi pasar yang sedang tren jauh lebih mudah menggunakan indikator MACD, dan RSI mengungkapkan tren reversal dengan menggambarkan tingkat harga overbought dan oversold.
Apa itu Divergensi RSI?
Divergensi RSI akan terjadi ketika harga sebuah aset kripto mencapai harga tertinggi atau terendah barunnya, tetapi RSI tidak mencapai nilai yang sesuai. Lebih tepatnya, grafik harga dan indikator bergerak berlawanan arah. Divergensi RSI bisa berupa:
- Divergensi bearish: Keadaan ini terjadi ketika RSI tidak mengonfirmasi harga tertinggi yang baru, sehingga akan menandakan momentum penurunan harga atau bearish.
- Divergensi bullish: Kondisi ini terjadi di saat harga aset mencapai titik terendah baru, tetapi RSI tidak mengonfirmasinya. Trader akan menafsirkan ini sebagai sinyal beli.
Perbedaan antara pergerakan harga suatu aset dan oscillator RSI dapat mengindikasikan pembalikan tren alias trend reversal.
Konvergensi dan divergensi harga dan RSI
Dua sinyal trading terpenting yang diberikan oleh RSI adalah tren konvergensi dan divergensi. Trader biasanya menggunakan sinyal ini untuk melihat tren harga dan memperkirakan kapan pasar akan mengubah trennya.
Fenomena konvergensi dalam trading terjadi ketika harga dan indikator teknis bergerak ke arah yang sama. Dengan demikian, untuk menentukan struktur konvergensi, grafik harga membutuhkan moving average atau RSI yang bergerak ke arah yang sama.
Di sisi lain, fenomena divergensi adalah kondisi kebalikannya. Pergerakan ini terjadi ketika grafik harga dan indikator teknis bergerak saling berlawanan arah.
Sedangkan, pada indikator Relative Strength Index, divergensi RSI terjadi ketika harga menanjak naik dan membentuk titik tertinggi yang lebih tinggi lagi. Di saat yang sama, RSI turun dan membentuk lower high atau titik rendah yang lebih rendah lagi.
Pola ini sering kali ditemukan di bull market teratas (uptrends) dan sering disebut sebagai reversal yang kuat. Biasanya, harga berubah arah dan turun ketika terjadi divergensi RSI.
Trader sebaiknya memperhatikan tingkat harga yang dapat memberikan tren ini:
- higher high (HH) atau titik tertinggi yang lebih tinggi lagi
- higher low (HL) atau titik tertinggi yang lebih rendah lagi
- lower high (LH) atau titik terendah yang lebih tinggi lagi
- lower low (LL) atau titik terendah yang lebih rendah lagi
Pola divergensi RSI biasanya terlihat di beberapa candlestick sebelum tren naik berubah arah atau tembus ke bawah garis support. Divergensi RSI, yang juga merupakan indikator utama bahwa support harga akan segera dapat ditembus, juga merupakan sinyal bahwa tren naik kemungkinan akan berbalik atau mengalami reversal.
Seorang trader biasanya dapat mengenali divergensi bearish jika nilai aset mencapai level yang lebih tinggi dan oscillator RSI mencapai level yang lebih rendah lagi. Dalam situasi yang berlawanan, divergensi bullish berpotensi untuk terjadi.
Failure swings
Failure swings adalah suatu sinyal yang mengindikasikan adanya reversal atau pembalikan tren. Sinyal ini akan terjadi ketika index oscillator tidak mengikuti titik tinggi dari suatu uptrend atau tidak mengikuti titik rendah dalam situasi downtrend. Dua kemungkinan terjadinya failure swings adalah:
- Failure swing atas: Sinyal ini terjadi ketika harga mencapai titik tertinggi, akan tetapi RSI turun di bawah swing low terbaru (titik kegagalan atau fail point terbaru). Ini menunjukkan sinyal untuk menjual.
- Failure swing bawah: Sinyal ini terjadi saat harga mencapai titik terendah, tetapi RSI melampaui swing high terbaru. Dan sinyal ini mengindikasikan sinyal untuk membeli.
Bagaimana cara membaca RSI?
Nilai indikator RSI berkisar dari 0 hingga 100. Ketika indikator RSI berada di sekitar level 50, maka ia berada di titik seimbang. Sementara itu, saat nilainya turun di bawah angka 30, pasar dianggap mengalami oversold dan apa pun di atas 70 dianggap overbought.
Trader kripto mencari indikator ini untuk menentukan apakah tekanan beli atau jual telah mencapai titik puncaknya. Misalnya saja, jika indikator RSI memiliki nilai 75 dan aset tersebut mengalami kenaikan harga yang cukup besar selama beberapa minggu terakhir, maka investor akan memperkirakan terjadinya penurunan harga.
Seperti apakah angka RSI yang buruk?
Trader menggunakan indikator RSI dengan indikator lainnya untuk memastikan identifikasi tren dan sinyal pasar dengan benar dan akurat. Biasanya, trader membuat sistem indikator mereka sendiri menggunakan indikator RSI.
Namun, secara umum, trader harus menghindari aksi penjualan saat indikator RSI turun di bawah level 40 — yang akan dianggap sebagai penjualan secara panik (panic–selling). Sedangkan, ketika indikator RSI naik di atas 70, itu adalah saat FOMO (Fear Of Missing Out) mulai terjadi, dan para trader harus menahan diri untuk tidak membeli — karena kondisi itu bisa menjadi potensi terjadinya puncak bull run.
Bagaimana cara menggunakan indikator RSI saat trading kripto?
Sering kali, trader mata uang kripto menggunakan indikator RSI sebagai bagian dari strategi trading kripto mereka. Untuk membuka sebuah posisi trading, indikator akan memberikan sinyal perubahan tren. Trader dapat menggunakannya untuk melakukan long atau short, tergantung pada jenis akun yang mereka miliki untuk memperdagangkan aset cryptocurrency tersebut.
Sekarang ini, bursa kripto terpusat (centralized exchange/CEX) menawarkan kepada pengguna opsi untuk berspekulasi tentang pergerakan harga aset kripto. Sebelum memasuki pasar, trader harus mengetahui terlebih dulu bahwa aset kripto adalah aset yang sangat fluktuatif. Bahkan, indikator teknikal pun belum bisa menjadi jaminan absolut apakah indikator tersebut menandakan tren yang akurat.
Untuk menggunakan indikator RSI dalam trading kripto, kamu harus mengaktifkan indikator terlebih dahulu. Sebagian besar platform trading menawarkan indikator RSI untuk semua grafik harganya. Kamu hanya perlu cari “RSI” di daftar indikator teknis.
Carilah tren harga
Jika indikator RSI berada di atas 50, kamu harus menunggu pergerakan harga naik untuk mengonfirmasi tren positif dan mencari peluang long trade. Namun, jika RSI berada di bawah 50, maka kamu harus menunggu penurunan harga untuk mengonfirmasi tren yang lemah dan kemudian mencari peluang untuk membuka posisi short.
Kita sering kali melihat garis RSI bertindak sebagai area support atau resistance, baik dalam tren turun atau pun naik. Setelah berhasil diklaim kembali, maka ia akan menunjukkan bahwa momentum market telah berubah. Kondisi ini bisa meningkat ke level yang lebih tinggi lagi, atau mungkin tiba-tiba berhenti mendapatkan momentum.
Berikut adalah RSI 14 untuk grafik BTC/USDT:
Temukan divergensi
Menggunakan indikator RSI bersama dengan garis harga aset dapat membantu kita meramalkan bagaimana perubahan harga di masa mendatang. RSI ini adalah indikator yang kuat untuk melihat kondisi pasar, dan indikator ini perlu diterapkan secara hati-hati. Mengapa demikian? Alasannya adalah sesederhana karena indikator ini juga berpotensi untuk menyesatkan — terutama bagi trader kripto pendatang baru.
Gunakan indikator RSI untuk menentukan waktu pasar
Indikator RSI adalah osilator momentum yang bagus berdasarkan harga penutupan aset. RSI telah digunakan oleh para trader di pasar saham, dan kini untuk trading kripto, dalam waktu yang lama.
Ada banyak interpretasi yang berbeda terkait indikator RSI. Kamu perlu meluangkan waktu yang cukup untuk mulai berlatih membaca grafik RSI dan menafsirkannya bersama dengan indikator lain, seperti indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD).
Indikator RSI juga dapat membantu trader dalam menemukan tanda-tanda bear market atau bull market. RSI dapat pula berkontribusi pada strategi khusus mereka untuk menemukan sinyal beli dan jual yang benar. Meskipun sebagian besar tader mencari peluang perdagangan jangka pendek, penting untuk diketahui bahwa indikator RSI memberikan sinyal yang lebih dapat diandalkan saat digunakan untuk strategi trading jangka panjang.
Para trader juga perlu mewaspadai terkait konvergensi dan divergensi indikator RSI. Tidak bisa dimungkiri, menemukan divergensi bullish atau bearish bisa menjadi sebuah tantangan yang nyata. Akan tetapi, ketika kita telah mahir dalam mengenalinya, maka waktu yang telah kita habiskan untuk berlatih atau belajar tentang skill ini tentu saja akan sangat terbayarkan dengan baik.
Pertanyaan yang sering ditanyakan
Seperti apakah kondisi indikator RSI yang bagus?
Apa yang dimaksud dengan RSI 14?
Apakah RSI merupakan indikator yang baik sebagai sinyal beli?
Bagaimana kamu menggunakan indikator RSI?
Bagaimana kamu menggunakan indikator RSI secara efektif?
Apa yang dimaksud dengan sinyal beli RSI?
Indikator mana yang paling cocok dengan RSI?
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.