Kami menggunakan kuki untuk meningkatkan pengalaman Anda

Trusted

Apa Itu Halving Bitcoin dan Bagaimana Dampaknya pada Harga BTC?

9 mins
Diperbarui oleh Hanum Dewi
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Halving Bitcoin adalah sebuah peristiwa penting dalam sejarah Bitcoin. Ini adalah proses pemangkasan hadiah penambangan (mining) blok baru Bitcoin menjadi hanya setengahnya. Tujuan halving adalah untuk menjaga nilai Bitcoin dan mencegah inflasi. Peristiwa ini sudah terjadwal untuk terjadi sekitar setiap empat tahun, atau setelah setiap 210.000 blok berhasil ditambang. Lantas, bagaimana pengaruh halving terhadap harga BTC?

Mari kita membahas tentang pengertian Bitcoin halving, cara kerja, alasan, hingga dampaknya terhadap pergerakan harga BTC dalam artikel ini. Selain itu, ternyata, halving juga terjadi dalam beberapa cryptocurrency lainnya yang menerapkan konsensus Proof of Work (PoW).

Aplikasi Crypto Terbaik untuk Beli Bitcoin

Beli Koin Crypto Pakai Kartu

Biaya Trading Gratis
Beli Koin Crypto Pakai Kartu
Buka OKX www.okx.com
Aset Crypto 350+
Biaya Trading Gratis (waktu terbatas)
Bonus Ajak Teman hingga $10.000

Daftar dan Raih Bonus 1.000 USDT

Fitur Copy Trading Crypto
Daftar dan Raih Bonus 1.000 USDT
Buka Bitget www.bitget.site
Aset Crypto 690+
Biaya Trading (Diskon 20%) 0,08% (pengguna BGB token)
Bonus hingga 1.000 USDT

Trading Crypto Tanpa KYC

Aplikasi copy trading terbaik
Trading Crypto Tanpa KYC
Buka BingX www.bingx.com
Aset Crypto 780+
Biaya Trading Mulai 0,005%
Bonus hingga 5.000 USDT

Apa Itu Halving Bitcoin?

Halving dalam cryptocurrency adalah pengurangan setengah dari hadiah yang para miner dapatkan. Halving bertujuan untuk menjaga kelangkaan dari suatu cryptocurrency, seperti Bitcoin. Dengan halving, jumlah koin baru yang masuk ke dalam sirkulasi tetap terbatas, sehingga nilainya akan terus meningkat.

Bitcoin halving adalah pengurangan separuh upah (reward) dari hasil mining, dengan tujuan untuk menjaga kelangkaan aset. Dengan halving, jumlah BTC baru yang masuk dalam sirkulasi tetap terjaga, sehingga nilainya akan terus naik.

Tujuan dari halving adalah untuk mengontrol pasokan BTC. Dengan mengurangi hadiah untuk menambang blok baru, laju produksi Bitcoin baru melambat. Hal ini membantu mencegah inflasi dan menjaga nilai Bitcoin.

Proses pengurangan hadiah dari blok yang ditambang ini telah ada sejak Satoshi Nakamoto, pencipta misterius Bitcoin, menerbitkan white paper untuk cryptocurrency ini pada 31 Oktober 2008. White paper adalah dokumen yang pertama kali memperkenalkan konsep mata uang digital, yang kemudian terkenal sebagai cryptocurrency bernama Bitcoin (BTC).

Urutan HalvingEstimasi TanggalReward BTC sebelumReward BTC sesudah
128 Nov 20125025
29 Jul 20162512,5
325 May 202012,56,25
4April 20246,253,125
520283,1251,5625
Mining reward setelah halving dalam BTC

Bitcoin halving pertama terjadi pada November 2012, yang pada saat itu hadiah untuk menambang blok baru berkurang dari 50 BTC menjadi 25 BTC. Kemudian, halving kedua terjadi pada Juli 2016, yang pada saat itu mining rewards berkurang dari 25 BTC menjadi 12,5 BTC. Lalu, halving ketiga terjadi pada Mei 2020, yang pada saat itu rewards berkurang dari 12,5 BTC menjadi 6,25 BTC.

Seperti yang kita lihat pada tabel di atas, proses pengurangan rewards mining BTC berikutnya berlangsung pada April 2024. Setelah adanya Bitcoin halving di tahun 2024, mining rewards akan berkurang menjadi 6,25 BTC.

Tujuan Bitcoin Halving

Bitcoin Halving 2024 BTC

Setidaknya, ada tiga hal yang menjadi tujuan utama halving dalam jaringan Bitcoin. Berikut ulasannya.

1. Mencegah inflasi

Di dunia keuangan tradisional, kita mendengar bahwa bank sentral bisa mencetak uang, sehingga menambah pasokan di pasar dan membuat nilainya berkurang. Hal ini adalah sebuah masalah yang Bitcoin upayakan solusinya, yaitu dengan desentralisasi.

Nah, Satoshi merancang Bitcoin dengan pasokan terbatas sebanyak 21 juta unit. Ini adalah jumlah maksimum yang mutlak, dan tidak akan pernah ada lebih banyak Bitcoin daripada yang ada saat ini. Pada saat yang sama, ia menyadari bahwa ia perlu menciptakan cara untuk melepaskan koin-koin ini secara bertahap. Ini akan memberikan insentif bagi para miner untuk terus memverifikasi transaksi dengan memberi mereka sejumlah koin tertentu per blok sebagai hadiah.

Namun, untuk memberikan BTC waktu yang cukup untuk berkembang dan matang, ia juga merancang hadiah untuk semakin kecil, untuk menunda mencapai koin ke-21 juta. Sebagai hasilnya, dengan setiap halving, para miner akan menerima hadiah yang lebih sedikit, yaitu menjadi hanya setengahnya. Jadi, jika hadiah awalnya adalah 50 BTC per blok, setelah halving pertama, hadiah akan turun menjadi 25 BTC per blok. Setelah halving kedua, itu akan turun lebih jauh, menjadi 12,5 BTC per blok, dan seterusnya.

2. Meningkatkan valuasi BTC

Tentu saja, Satoshi tidak bisa memprediksi kapan harga Bitcoin akan melonjak, atau seberapa tinggi harga tersebut akan mencapai. Namun, dia memperkirakan bahwa hal itu akan terjadi, dan harga Bitcoin pertama datang relatif cepat setelah peluncurannya. Sekarang, seperti yang kita ketahui, Bitcoin tidak memiliki aset dunia nyata yang akan mendukungnya dan memberikan nilai. Sebaliknya, nilainya berkaitan dengan kegunaannya sebagai koin terdesentralisasi.

Setelah Satoshi menunjukkan tidak ada otoritas terpusat yang bisa mengendalikan nilai koin, orang menyadari bahwa ada cara lain. Mereka menyadari bahwa mereka tidak perlu bank yang bisa membekukan akun mereka kapan saja. Mereka tidak harus mengandalkan kepercayaan pada bank agar tidak menyalahgunakan kekuasaan atas uang. Dan, yang paling penting, mereka menyadari bahwa tidak harus membayar biaya besar untuk mentransfer uang mereka.

Ini adalah manfaat yang menarik orang untuk menggunakan Bitcoin. Semakin banyak orang menggunakannya, maka akan semakin bernilai. Namun, Satoshi tahu bahwa orang akan membutuhkan waktu untuk terbiasa dengan ide mata uang baru dan bahwa itu akan membutuhkan waktu bagi ide tersebut untuk menyebar. Dia kemungkinan juga memperkirakan pihak berwenang untuk mencoba mencegah hal ini terjadi.

Oleh karena itu, artinya Bitcoin perlu menjadi langka, agar para pengguna awal tidak memiliki terlalu banyak Bitcoin. Dengan demikian, nilainya akan tumbuh seiring dengan semakin banyak orang yang ingin memilikinya. Inilah alasan lain mengapa proses halving harus terjadi. Dengan jumlah suplai beredar yang berkurang, setiap halving akan membawa gelombang kenaikan harga, karena pasokan semakin rendah, dan permintaan terus meningkat.

3. Memberi waktu industri semakin matang

Seperti penjelasan sebelumnya, crypto mining dapat menjadi sangat mahal, karena membutuhkan banyak daya komputasi, mesin mahal, dan juga banyak listrik. Berkat desainnya, satu miner atau jutaan miner bisa menghasilkan BTC tanpa banyak perbedaan. Satoshi memastikan hal ini dengan menciptakan konsep kesulitan pertambangan – algoritma yang mengurangi atau meningkatkan kesulitan berdasarkan jumlah penambang dan jumlah daya komputasi.

Ini memastikan bahwa setiap blok akan memerlukan waktu sekitar 10 menit untuk penyelesaian, tidak peduli seberapa banyak daya komputasi tiap orang. Jika tidak, lebih banyak miner akan berarti lebih banyak daya komputasi, dan lebih banyak sumber daya akan memastikan bahwa mining blok akan lebih cepat. Ini akan memungkinkan orang untuk menambang semua 21 juta unit BTC jauh lebih cepat. Jika itu terjadi, tidak ada yang akan tertarik untuk melanjutkan proses mining hanya untuk menjaga jaringan Bitcoin.

Jadi, Bitcoin halving memenuhi tugas terakhirnya, yaitu menjaga minat miner untuk waktu yang cukup lama agar Bitcoin dapat berkembang, memperluas, dan menarik pengguna. Setelah semua koin ditambang, miner akan dapat menghasilkan keuntungan dari usaha mereka dengan hidup dari biaya transaksi, bukan koin baru. Tetapi, agar hal tersebut menguntungkan, Bitcoin perlu memasuki mainstream dan seluruh dunia harus menggunakannya.

MULAI TRADING BITCOIN DI EXCHANGE POPULER

Cara Kerja Bitcoin Halving

Bitcoin Halving 2024 Harga BTC

Untuk memahami cara kerja Bitcoin halving, pertama-tama kamu perlu mengetahui dasar-dasar bagaimana proses penciptaan cryptocurrency ini. Bitcoin muncul melalui sistem terdesentralisasi, di mana para miner menggunakan sistem komputer canggih untuk memecahkan teka-teki kriptografi. Tujuannya, untuk memverifikasi dan memvalidasi transaksi pada buku besar Bitcoin, yang terkenal sebagai blockchain. Sebagai imbalannya, mereka menerima pembayaran dalam bentuk bitcoin yang baru saja tercipta.

Mining Bitcoin adalah sebuah kompetisi. Para miner sebenarnya bersaing untuk menjadi yang pertama menambahkan blok baru ke dalam blockchain. Untuk setiap blok yang para miner tambahkan, mereka menerima sejumlah bitcoin baru sebagai imbalan. Pencipta Bitcoin memprogramkan hadiah blok untuk dipotong setengahnya pada interval teratur.

Kapan Halving Bitcoin terjadi?

Hadiah untuk mining blok berkurang setengahnya setiap 210.000 blok yang baru. Saat ini perlu sekitar empat tahun untuk menambahkan blok sebanyak itu. Sehingga, Bitcoin halving terjadi pada interval sekitar empat tahun. Halving ketiga terjadi pada Mei 2020. Halving berikutnya kemungkinan akan terjadi pada April 2024.

Tidak ada yang bisa memperkirakan tanggal pasti proses pembelahan rewards dari mining BTC ini. Sebab, itu hanya perkiraan dari kemampuan/kapasitas para miner yang ada saat ini.

Hanya akan ada 32 Bitcoin halving. Ketika semua ini sudah terjadi, tidak akan ada halving dan juga tidak akan ada lagi Bitcoin baru karena pasokan maksimum sudah tercapai. Secara teori, setelah 21 juta bitcoin telah tercipta, tidak akan ada lagi produksi BTC.

Apakah Bitcoin Halving di Tahun 2024 Akan Pengaruhi Harga BTC?

Bitcoin halving memiliki dampak yang signifikan pada harga BTC. Dalam beberapa bulan menjelang halving, biasanya ada lonjakan permintaan untuk Bitcoin, yang mendorong harga naik. Setelah halving, biasanya ada periode konsolidasi harga, sebelum harga mulai naik lagi.

Potensi harga setelah Bitcoin halving biasanya naik. Sebab, faktanya pasokan BTC baru berkurang setelah halving, sementara permintaan terus meningkat. Namun, ini tidak selalu terjadi dan sangat sulit untuk memprediksi harga BTC.

Harga Bitcoin mendapat pengaruh dari berbagai faktor, termasuk sentimen pasar, adopsi institusional, dan regulasi. Oleh karena itu, tidak ada jaminan bahwa harga BTC akan naik setelah halving, meskipun ini adalah skenario yang mungkin terjadi.

Data historis menunjukkan bahwa harga BTC cenderung naik setelah setiap halving. Setelah halving pertama pada November 2012, harga Bitcoin awalnya turun sebelum kemudian mengalami kenaikan yang signifikan. Setelah halving kedua pada Juli 2016, harga Bitcoin mengalami kenaikan yang spektakuler selama beberapa bulan setelahnya. Setelah halving ketiga pada Mei 2020, harga Bitcoin naik sebelum mengalami periode konsolidasi harga.

HalvingTanggalHarga BTC 6 bulan sebelum halvingHarga BTC saat halvingHarga BTC 6 bulan setelah halving
128 Nov 2012US$5,08US$12,32US$123
29 Juli 2016US$380,16US$648,77US$1.014
325 Mei 2020US$4.269US$8.837US$18.370
Tabel harga BTC dalam USD sebelum, saat, dan sesudah halving | Sumber: CoinMarketCap diolah BeInCrypto

Namun, perlu ingat bahwa harga Bitcoin dipengaruhi oleh berbagai faktor dan sangat sulit diprediksi. Oleh karena itu, tidak ada jaminan bahwa harga Bitcoin akan naik setelah halving, meskipun sejarah menunjukkan tren kenaikan harga.

Menurut perkiraan, bila nanti BTC sukses mencapai target harga US$46.092, bukanlah hal yang mustahil bagi Bitcoin untuk mencapai valuasi US$100.000 setelah halving di tahun 2024. Pasalnya, reward blok yang berkurang akan membuat BTC semakin langka dan berpotensi meningkatkan jumlah permintaan.

TRADING BITCOIN DI EXCHANGE POPULER

Apa Pentingnya Bitcoin Halving?

Proses Bitcoin halving berdampak pada laju produksi Bitcoin baru. Dengan mengurangi hadiah untuk menambang blok baru, laju produksi Bitcoin baru melambat. Hal ini membantu mencegah inflasi dan menjaga nilai Bitcoin. Setelah halving, pasokan Bitcoin baru berkurang, sementara permintaan terus meningkat. Hal ini dapat mengakibatkan potensi kenaikan harga Bitcoin.

Secara keseluruhan, Bitcoin halving adalah sebuah peristiwa penting dalam ekosistem Bitcoin. Ini membantu menjaga integritas jaringan Bitcoin dan mengontrol pasokan Bitcoin, yang pada akhirnya membantu mendukung nilainya.

Cryptocurrency Lain yang Juga Menerapkan Sistem Halving

Beberapa cryptocurrency lain yang mengalami halving adalah Litecoin (LTC), Bitcoin Cash (BCH), dan Zcash (ZEC). Litecoin mengalami halving pertama pada Agustus 2015, di mana hadiah untuk menambang blok baru dikurangi dari 50 LTC menjadi 25 LTC. Halving kedua Litecoin terjadi pada Agustus 2019, di mana hadiah dikurangi menjadi 12,5 LTC.

Bitcoin Cash mengalami halving pertama pada April 2020, di mana hadiah untuk menambang blok baru berkurang dari 12.5 BCH menjadi 6.25 BCH. Sementara itu, Zcash mengalami halving pertama pada November 2020, di mana hadiah untuk menambang blok baru berkurang dari 12.5 ZEC menjadi 6.25 ZEC. Halving pada cryptocurrency lain juga berdampak pada pasokan dan harga cryptocurrency tersebut.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Bitcoin halving adalah sebuah peristiwa penting dalam ekosistem Bitcoin. Ini membantu menjaga integritas jaringan Bitcoin dan mengontrol pasokan Bitcoin, yang pada akhirnya membantu mendukung nilainya. Peristiwa halving sudah terjadwal sebelumnya, yaitu setiap ditemukannya 210.000 blok baru. Berdasarkan data historisnya, terdapat pengaruh positif dari halving terhadap harga BTC. Oleh karena itulah, para investor dan trader pun mengharapkan harga Bitcoin bisa terapresiasi setelah halving tahun 2024 nanti berlangsung. Terlepas dari adanya kemungkinan kenaikan harga, investor perlu memahami hal ini sebelum memutuskan untuk mengambil langkah investasi.

Pertanyaan yang sering muncul

Kapan bitcoin halving?

Kapan Halving BTC 2024?

Apakah halving crypto meningkatkan harga?

Cryptocurrency mana saja yang punya skema halving?

Apa yang terjadi pada coin setelah halving?

Apakah Bitcoin halving bagus atau buruk?

Apa keuntungan halving?

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

foto-profil-hanum.png
Hanum Dewi
Hanum Dewi adalah seorang penulis dengan spesialisasi pada topik bisnis, keuangan, dan investasi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan pengalaman 8+ tahun di pasar modal, Hanum juga melakukan riset untuk membuat konten yang menarik dan informatif di berbagai topik. Melengkapi kemampuan menulisnya, dia juga selalu mengikuti tren dan perkembangan terbaru di industri cryptocurrency, DeFi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori