Lihat lebih banyak

Fibonacci Retracement: Arti dan Cara Pakai untuk Trading Crypto

6 mins
Diperbarui oleh Hanum Dewi
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Dalam dunia trading baik di pasar saham, forex maupun cryptocurrency, Fibonacci Retracement adalah teknik analisis teknikal yang berguna untuk mengidentifikasi level support dan resistance pada grafik harga. Teknik ini berdasarkan pada deret angka Fibonacci, yaitu deret bilangan yang berasal dari seorang ahli matematika Italia bernama Leonardo Fibonacci pada abad ke-13. Dalam trading crypto, Fibonacci retracement dapat berguna untuk melakukan analisis teknikal yang membantu mendukung keputusan trader untuk membeli atau menjual aset kripto.

Apa pengertian dan bagaimana cara menggunakan Fibonacci Retracement dalam trading crypto? Kita akan membahasnya dalam artikel ini.

Ingin mendapatkan tips menarik terkait trading cryptocurrency terbaru? Bergabunglah dengan Komunitas Trading BeInCrypto di Telegram: baca ulasan dan tips trading crypto, tanyakan dan dapatkan jawaban atas semua pertanyaan kamu dari trader PRO. Gabung sekarang!

Apa Itu Deret Fibonacci?

Deret Fibonacci adalah deret bilangan yang terdiri dari angka-angka merupakan hasil dari menambahkan dua angka sebelumnya, yaitu sebagai berikut:

0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, dan seterusnya.

Deret ini memiliki sifat-sifat matematika yang menarik. Salah satunya adalah rasio antara dua angka berurutan dalam deret ini mendekati 1,618, yang disebut dengan Golden Ratio.

Fibonacci dan Golden Ratio

Rasio emas (golden ratio) adalah bilangan irrational yang dihasilkan ketika rasio dua angka sama dengan rasio dari jumlah kedua angka tersebut terhadap angka yang lebih besar dari dua angka tersebut. Deret Fibonacci terhubung erat dengan golden ratio karena ketika angka-angka Fibonacci meningkat, rasio dari dua angka Fibonacci berurutan semakin dekat dengan golden ratio.

Sejarah Fibonacci dalam Trading

Pada dunia trading, penggunaan deret Fibonacci menjadi populer karena seorang analis teknikal bernama Ralph Nelson Elliott pada awal abad ke-20. Elliott memperkenalkan Elliott wave theory, yang menggambarkan pergerakan harga dalam pola-pola yang berulang. Teori ini menggunakan deret Fibonacci untuk mengidentifikasi level-level support dan resistance pada chart harga.

Sejak saat itu, teknik Fibonacci Retracement telah menjadi salah satu alat analisis teknikal yang paling populer di kalangan trader dan investor. Teknik ini berguna untuk menentukan level-level support dan resistance pada grafik harga, yang bisa membantu trader untuk menentukan titik masuk dan keluar dari pasar.

Fibonacci Retracement dapat digunakan untuk menempatkan order masuk, menentukan level stop-loss, atau menetapkan target harga dalam trading crypto. Sebagai contoh, seorang trader dapat melihat aset kripto yang naik. Setelah terjadi kenaikan, harga saham akan turun kembali ke level 61,8%. Kemudian, harga saham mulai naik lagi.

Karena rebound terjadi pada level Fibonacci selama uptrend, trader memutuskan untuk membeli. Trader dapat menetapkan stop loss pada level 61,8%, karena jika harga saham kembali di bawah level ini, hal itu dapat mengindikasikan bahwa reli telah gagal.

Istilah-istilah Trading Terkait Fibonacci

Untuk menghitung Fibonacci Retracement, trader harus menentukan titik awal dan titik akhir dari tren yang sedang terjadi pada chart harga. Kemudian, trader juga perlu mengamati level-level harga penting yang muncul dalam tren tersebut.

Makanya, untuk menggunakan Fibonacci dalam trading, trader setidaknya harus mengenal istilah-istilah berikut ini:

Support

Level support dalam trading adalah level harga yang menunjukkan tekanan jual pada aset kripto seimbang dengan permintaan pembeli. Sehingga, harga aset kripto cenderung stabil atau bahkan naik dari level support tersebut.

Resistance

Level resistance dalam trading adalah level harga yang menunjukkan tekanan beli pada aset kripto seimbang dengan permintaan penjual. Sehingga, harga aset kripto cenderung stabil atau bahkan turun dari level resistance tersebut.

Swing Low

Swing low dalam trading adalah istilah untuk menggambarkan titik terendah dalam suatu tren harga. Titik ini biasanya menjadi awal dari kenaikan harga yang signifikan, dan bisa berguna sebagai referensi untuk menentukan level-level support dan resistance pada grafik harga.

Swing High

Swing high dalam trading adalah istilah untuk menggambarkan titik tertinggi dalam suatu tren harga. Titik ini biasanya menjadi awal dari penurunan harga yang signifikan, dan bisa berguna sebagai referensi untuk menentukan level-level support dan resistance pada chart harga.

Uptrend

Uptrend dalam trading adalah pola kenaikan harga aset yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Tanda-tanda uptrend termasuk serangkaian puncak yang lebih tinggi (higher high) dan lembah yang lebih tinggi (higher low), yang menunjukkan bahwa permintaan atas aset tersebut meningkat. Hal ini bisa menjadi sinyal bagi trader untuk membeli aset tersebut karena harga cenderung makin naik.

Downtrend

Downtrend dalam trading adalah pola penurunan harga aset yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Tanda-tanda downtrend termasuk serangkaian lembah yang lebih rendah (lower low) dan puncak yang lebih rendah (lower high), yang menunjukkan bahwa permintaan atas aset tersebut menurun. Hal ini bisa menjadi sinyal bagi trader untuk menjual aset tersebut karena harga cenderung makin turun.

Retracement

Retracement adalah istilah teknis yang digunakan untuk mengidentifikasi penarikan kembali atau perubahan kecil dalam arah instrumen keuangan, seperti saham, indeks atau cryptocurrency. Perubahan ini bersifat sementara dan tidak menunjukkan perubahan dalam tren yang lebih besar.

Fibonacci Retracement

Kalau sudah memahami istilah-istilah terkait Fibonacci, trader bisa lanjut menggunakan Fibonacci Retracement untuk mencari level support dan resistance yang menjadi titik masuk untuk beli dan keluar (jual) aset.

Level-level Fibonacci Retracement – yang berasal dari deret Fibonacci – adalah garis horizontal yang menunjukkan di mana support dan resistance kemungkinan akan terjadi. Setiap level terkait dengan persentase. Persentase menunjukkan seberapa banyak pergerakan harga dari level sebelumnya. Level-level Fibonacci Retracement adalah 23,6%, 38,2%, 61,8%, dan 78,6%. Meskipun bukan rasio Fibonacci resmi, 50% juga digunakan.

Persentase dalam level Fibonacci Retracement juga sering tertulis dalam angka desimal seperti 0,236 yang setara dengan 23,6%. Lalu 0,382 setara dengan 38,2% dan 0,618 setara dengan 61,8%. Selain itu, 0,5 juga setara dengan level retracement 50%.

Setelah itu, trader dapat menggunakan tool Fibonacci Retracement pada platform trading untuk menggambar garis-garis yang mewakili level-level retracement dari tren tersebut. Sebagai contoh, biasanya ada kecenderungan titik support dan resistance untuk muncul di level Fibonacci 0,38 dan 0,618.

Level-level retracement ini dapat menjadi level-level support dan resistance yang potensial. Jika harga bergerak ke arah tren yang sedang terjadi dan kemudian mencapai salah satu level retracement, maka level tersebut bisa menjadi level support atau resistance yang kuat.

Keterbatasan Fibonacci Retracement

Fibonacci Retracement memiliki keterbatasan dalam trading crypto. Salah satu keterbatasannya adalah bahwa level-level retracement tidak selalu berfungsi sebagai level support atau resistance yang kuat pada pasar yang sangat volatile seperti pasar crypto. Selain itu, terkadang harga dapat “melompat” melewati level-level retracement tanpa memberikan sinyal yang jelas tentang arah pergerakan harga selanjutnya.

Argumen lain menentang level retracement Fibonacci adalah bahwa ada begitu banyak level tersebut sehingga harga cenderung berbalik arah di dekat salah satu level tersebut. Masalahnya adalah para trader sulit mengetahui mana yang akan berguna pada waktu tertentu. Ketika tidak berhasil, trader seharusnya melihat pada level retracement Fibonacci yang lain.

Terakhir, level dalam Fibonacci ini sangat subyektif, tergantung bagaimana cara trader memakainya. Sehingga, tiap orang bisa mendapatkan level retracement yang berbeda-beda dari Fibonacci ini. Oleh karena itu, sebaiknya teknik ini digunakan bersamaan dengan analisis teknikal dan fundamental yang lebih komprehensif.

Cara Menggunakan Fibonacci Retracement

Berikut cara menggunakan Fibonacci Retracement dalam trading cryptocurrency. Contoh dalam artikel ini menggunakan fitur dalam Trading View.

1. Pastikan ada tren (uptrend)

Pertama-tama, pastikan ada tren dari pergerakan harga cryptocurrency. Misalnya, untuk uptrend atau trend bullish terdapat higher high dan higher low. Kita juga bisa memastikan sinyal bullish ini dari pergerakan moving average.

2. Ada retracement

Dari pergerakan harga tersebut, kita bisa melihat adanya retracement, atau sedikit pembalikan arah. Lalu, dari pembalikan ini, kita mencari titik masuknya.

3. Tentukan Elliot Wave

Gunakan tool Fibonacci Retracement untuk menggambar garis-garis yang mewakili level-level retracement dari tren tersebut. Kita dapat mengklik pada titik awal tren dan menahan klik mouse sampai titik akhir tren, lalu melepaskan mouse untuk menggambar garis Fibonacci Retracement.

Menggunakan Fibonacci Retracement untuk menentukan support dan resistance dalam trading Bitcoin. Sumber: TradingView

Dalam menentukan level support resistance ini, pastikan dukungan dari level support dan resistance sebelumnya untuk memperkuat analisis menggunakan data historis.

4. Masuk di Support

Kalau sudah melihat pola pergerakan harga dari aset tersebut, kita dapat melihat level support berikutnya dan menjadikannya sebagai titik untuk membeli.

5. Jual di Resistance

Sementara itu, di level resistance terdekat, kita dapat menjadikannya sebagai titik untuk menjual. Bila level support dan resistance tersebut sesuai, kita bisa mendapatkan untung dari trading crypto jangka pendek.

Namun, perlu diingat bahwa Fibonacci Retracement bukanlah tool yang sempurna dan tidak selalu bekerja dengan baik dalam situasi pasar tertentu. Oleh karena itu, penting untuk selalu melakukan analisis pasar yang komprehensif sebelum membuat keputusan trading.

Kesimpulan

Deret dan rasio Fibonacci bisa berguna dalam analisis teknikal untuk trading, termasuk dalam pasar saham, forex dan trading cryptocurrency. Trader harus memahami konsep support dan resistance sebelum menggunakan analisis Fibonacci.

Retracement Fibonacci adalah pembalikan harga yang bisa menjadi kesempatan untuk membeli atau menjual. Namun, trader perlu mengingat bahwa Fibonacci ini sangat subyektif dan hasilnya bisa berbeda-beda. Makanya, dalam trading crypto, trader sebaiknya menggunakan analisis teknikal dan fundamental lainnya sebagai bahan pertimbangan.

Pertanyaan yang sering ditanyakan

Apa itu rasio Fibonacci?

Bagaimana cara menggunakan Fibonacci retracement?

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

foto-profil-hanum.png
Hanum Dewi
Hanum Dewi adalah seorang penulis dengan spesialisasi pada topik bisnis, keuangan, dan investasi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan pengalaman 8+ tahun di pasar modal, Hanum juga melakukan riset untuk membuat konten yang menarik dan informatif di berbagai topik. Melengkapi kemampuan menulisnya, dia juga selalu mengikuti tren dan perkembangan terbaru di industri cryptocurrency, DeFi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori