10 Koin Crypto Terbaik untuk Staking 2024: Panduan Lengkap

10 mins
Diperbarui oleh Hanum Dewi
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Staking semakin menjadi pilihan populer bagi investor crypto yang ingin mendapatkan pendapatan pasif tanpa harus menjual aset mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak koin crypto yang mendukung staking, memungkinkan pengguna untuk mengamankan jaringan blockchain dan mendapatkan reward dalam bentuk token tambahan. Melalui staking, pengguna dapat berkontribusi pada keamanan dan efisiensi jaringan sambil mendapatkan imbalan yang konsisten. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang 10 koin crypto terbaik untuk staking pada 2024, cara melakukannya, serta keuntungan dan risikonya.

Exchange Terbaik untuk Beli & Staking Crypto

Beli Crypto Pakai Kartu

Biaya Trading Gratis
Beli Crypto Pakai Kartu
Buka OKX www.okx.com
Aset Crypto 350+
Biaya Trading Gratis (waktu terbatas)
Bonus Ajak Teman hingga $10.000

Daftar dan Raih Bonus 1.000 USDT

Fitur Copy Trading Crypto
Daftar dan Raih Bonus 1.000 USDT
Buka Bitget www.bitget.site
Aset Crypto 690+
Biaya Trading (Diskon 20%) 0,08% (pengguna BGB token)
Bonus hingga 1.000 USDT

Beli Crypto Tanpa KYC

Aplikasi copy trading terbaik
Beli Crypto Tanpa KYC
Buka BingX www.bingx.com
Aset Crypto 780+
Biaya Trading Mulai 0,005%
Bonus hingga 5.000 USDT

Metodologi dalam memilih exchange terbaik untuk beli koin crypto 2024

Koin yang Populer untuk Staking Crypto 2024

Ethereum (ETH)

ETH
Ethereum
Ethereum
Peluncuran
2015
Exchange
OKX, Bybit, Bitget, KuCoin

Cardano (ADA)

ADA
Cardano
Cardano
Peluncuran
2017
Exchange
OKX, Bybit, Bitget, KuCoin

Polkadot (DOT)

DOT
Polkadot
Polkadot
Peluncuran
2017
Exchange
OKX, Bybit, Bitget, KuCoin

Solana (SOL)

SOL
Solana
Solana
Peluncuran
2020
Exchange
Bitget, Binance, OKX, Bybit, BingX

Tezos (XTZ)

XTZ
Tezos
Tezos
Peluncuran
2018
Exchange
Bitget, Binance, OKX, Bybit, BingX

Avalanche (AVAX)

AVAX
Avalanche
Avalanche
Peluncuran
2020
Exchange
OKX, Bybit, Bitget, KuCoin

Cosmos (ATOM)

ATOM
Cosmos
Cosmos
Peluncuran
2017
Exchange
OKX, Bybit, Bitget, KuCoin

Binance Coin (BNB)

BNB
Binance Coin
Binance Coin
Peluncuran
2017
Exchange
Binance, OKX, Bybit, Gate.io

Algorand (ALGO)

ALGO
Algorand
Algorand
Peluncuran
2019
Exchange
Binance, OKX, Bybit, Gate.io

NEAR Protocol (NEAR)

NEAR
NEAR Protocol
NEAR Protocol
Peluncuran
2020
Exchange
OKX, Bybit, Bitget, KuCoin

Apa Itu Staking Crypto?

Staking adalah proses di mana pemegang koin crypto menempatkan sejumlah token mereka dalam jaringan blockchain untuk membantu mengamankan dan memvalidasi transaksi. Berbeda dengan mekanisme Proof of Work (PoW) yang membutuhkan daya komputasi tinggi untuk menambang blok baru, staking bekerja dengan mekanisme Proof of Stake (PoS) dengan pemilihan validator berdasarkan jumlah koin yang mereka staking. Semakin banyak koin yang di-stake, semakin besar peluang seseorang untuk dipilih sebagai validator dan mendapatkan reward.

Salah satu perbedaan utama antara Proof of Stake dan Proof of Work adalah PoS jauh lebih hemat energi. Dengan demikian, staking juga menjadi solusi ramah lingkungan dalam menjaga keamanan blockchain. Koin yang di-stake umumnya dikunci selama periode tertentu, dan pengguna mendapatkan imbalan sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka dalam mengamankan jaringan.

Cara Memulai Staking Crypto

Memulai staking crypto tidaklah sulit, asalkan kamu mengikuti beberapa langkah berikut:

  1. Pilih wallet yang mendukung koin yang kamu inginkan untuk staking, misalnya OKX Wallet, Bitget Wallet, Atomic Wallet hingga Ledger.
  2. Deposit koin ke wallet dan pastikan saldo mencukupi.
  3. Pilih validator (bila perlu). Validator adalah pihak yang memverifikasi transaksi di jaringan dan menjalankan node. Pilih validator dengan reputasi baik untuk memaksimalkan rewards.
  4. Pantau rewards kamu secara rutin untuk memastikan staking berjalan lancar. Ada imbalan yang otomatis masuk dalam saldo crypto kamu, tetapi ada yang perlu kamu klaim secara manual.

Baca lebih lengkap mengenai Wallet Crypto untuk Staking

Keuntungan dan Risiko Staking

Staking memang memberikan keuntungan, tetapi juga memiliki risiko yang perlu jadi perhatian.

Keuntungan:

  • Pendapatan Pasif: Pengguna bisa mendapatkan reward tanpa harus menjual koin mereka.
  • Mendukung Jaringan: Staking membantu meningkatkan keamanan dan stabilitas blockchain.
  • Potensi Keuntungan Tambahan: Jika harga koin meningkat, staker akan mendapatkan keuntungan ganda dari reward dan apresiasi nilai koin.

Risiko:

  • Volatilitas Harga: Nilai koin bisa turun selama periode staking, yang mengakibatkan kerugian meskipun mendapatkan reward.
  • Lock-Up Period: Beberapa koin memerlukan periode penguncian di mana pengguna tidak bisa mengakses koin mereka.
  • Biaya Transaksi: Beberapa platform mengenakan biaya untuk staking dan penarikan, yang dapat mengurangi imbalan keseluruhan.

Perbandingan Staking dengan Yield Farming dan Lending

Beda staking vs yield farming dan lending dalam ekosistem DeFi sering menjadi bahan perbandingan. Ketiganya adalah cara menghasilkan pendapatan pasif, tetapi ada beberapa perbedaan utama.

  • Staking: Melibatkan penguncian koin untuk mendukung jaringan blockchain dan mendapatkan reward. Keuntungan utama adalah stabilitas dan keamanan jaringan.
  • Yield Farming: Melibatkan peminjaman atau penyediaan likuiditas untuk protokol DeFi untuk mendapatkan bunga atau token tambahan. Ini lebih berisiko daripada staking karena ketidakpastian pasar DeFi.
  • Lending: Pengguna meminjamkan crypto mereka kepada pengguna lain melalui platform dan mendapatkan bunga sebagai imbalan. Risiko utamanya adalah kegagalan peminjam untuk mengembalikan pinjaman.

Staking Rewards

Staking rewards adalah imbalan kepada pengguna yang mengunci koin mereka dalam jaringan untuk membantu validasi transaksi dan menjaga keamanan. Imbalan ini biasanya berbentuk koin tambahan, tergantung pada jumlah koin yang di-stake dan lama waktu staking. Dua istilah umum yang sering orang gunakan dalam membahas imbalan staking crypto adalah APY (Annual Percentage Yield) dan APR (Annual Percentage Rate).

Apa Itu APR dan APY?

  • APR (Annual Percentage Rate): APR mengacu pada tingkat persentase tahunan yang staker terima sebagai imbalan staking, tetapi tanpa memperhitungkan bunga majemuk. Ini adalah jumlah imbalan langsung dari staking dalam satu tahun tanpa menghitung penghasilan tambahan dari staking ulang reward.
  • APY (Annual Percentage Yield): APY mengukur jumlah total imbalan dari staking yang staker terima dalam satu tahun, dengan memperhitungkan bunga majemuk. Artinya, APY mencakup bunga dari reward sebelumnya yang terus di-stake selama periode tertentu. APY sering kali lebih tinggi daripada APR karena bunga majemuk.

Cara Hitung APR dan APY Staking

Cara Menghitung APR

Untuk menghitung APR, gunakan rumus:

APR = (Total reward per year / Total staking amount) × 100%

Sebagai contoh, jika kamu melakukan staking 1.000 koin dan mendapatkan 80 koin sebagai reward dalam satu tahun, maka APR kamu adalah:

APR = (80 / 1.000) × 100% = 8%

Cara Menghitung APY

Untuk menghitung APY, gunakan rumus berikut:

APY = (1 + r/n)^n - 1
  • r adalah APR atau tingkat bunga tahunan.
  • n adalah frekuensi penggabungan (jumlah kali pembayaran reward dalam setahun).

Sebagai contoh, jika kamu staking koin dengan APR 8% dan pembayaran reward bulanan (n = 12), maka cara hitung APY adalah sebagai berikut:

APY = (1 + 0.08/12)^12 - 1 ≈ 8.30%

Perbedaan Antara APY dan APR:

  • APY memberikan gambaran lebih akurat tentang total imbalan yang bisa investor peroleh jika reward di-stake kembali, karena bunga majemuk.
  • APR hanya menunjukkan imbalan langsung tanpa mempertimbangkan staking ulang reward.

Tren dan Masa Depan Staking Crypto

Staking kemungkinan akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang, seiring dengan adopsi yang lebih luas dari Proof of Stake. Dengan lebih banyak blockchain yang beralih dari Proof of Work ke Proof of Stake, staking akan menjadi semakin penting dalam menjaga keamanan dan stabilitas jaringan. Selain itu, staking juga memainkan peran penting dalam mendukung proyek-proyek DeFi yang berkembang pesat.

Kesimpulan

Staking adalah cara yang efektif untuk mendapatkan pendapatan pasif di dunia crypto, sekaligus berkontribusi pada keamanan jaringan blockchain. Dengan banyaknya koin yang mendukung staking, seperti Ethereum, Cardano, dan Polkadot, investor memiliki banyak pilihan untuk memulai. Namun, seperti investasi lainnya, staking memiliki risiko yang harus jadi pertimbangan, seperti volatilitas harga dan periode penguncian. Sebelum memulai, pastikan untuk memahami mekanisme staking dan platform yang kamu gunakan.

Pertanyaan yang sering muncul

Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

foto-profil-hanum.png
Hanum Dewi
Hanum Dewi adalah seorang penulis dengan spesialisasi pada topik bisnis, keuangan, dan investasi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan pengalaman 8+ tahun di pasar modal, Hanum juga melakukan riset untuk membuat konten yang menarik dan informatif di berbagai topik. Melengkapi kemampuan menulisnya, dia juga selalu mengikuti tren dan perkembangan terbaru di industri cryptocurrency, DeFi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori