Bisakah Staking di Wallet Crypto? 6 Dompet Kripto untuk Raih Penghasilan Pasif

4 mins
Diperbarui oleh Hanum Dewi
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Dalam beberapa tahun terakhir, staking telah menjadi salah satu cara yang paling populer bagi pengguna cryptocurrency untuk mendapatkan penghasilan pasif. Seiring dengan meningkatnya popularitas metode Proof of Stake (PoS), banyak crypto wallet yang sekarang mendukung fitur staking. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lengkap tentang bagaimana staking bekerja, keuntungan dan risikonya, serta cara memilih crypto wallet yang tepat untuk staking.

Wallet Crypto yang Mendukung Staking 2024

Berikut adalah beberapa crypto wallet yang populer untuk staking:

  1. OKX Wallet: dompet digital multi-chain terdesentralisasi yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan menjelajahi dunia Web3
  2. Trust Wallet: Trust Wallet menawarkan dukungan multi-asset dan integrasi yang kuat dengan Binance Smart Chain, menjadikannya pilihan ideal bagi pengguna yang mencari fleksibilitas dan keamanan. Mendukung staking untuk koin seperti BNB, TRON, dan Tezos
  3. Bitget Wallet: dompet crypto dengan dukungan multichain, peramban dApp dalam aplikasi, marketplace NFT, staking proof-of-stake, dan teknik enkripsi yang disempurnakan untuk melindungi dana dari aktor jahat.
  4. Exodus: Exodus adalah dompet multichain non-custodial yang memungkinkan pengguna menyimpan berbagai aset digital. Selain mendukung berbagai koin untuk staking, Exodus juga menawarkan pengalaman pengguna yang sangat ramah bagi pemula
  5. Ledger Live: Sebagai bagian dari hardware wallet Ledger, Ledger Live mendukung staking untuk koin seperti Polkadot (DOT), Tezos (XTZ), dan Algorand (ALGO). Keamanan tinggi menjadi salah satu keunggulan utama Ledger.
  6. Atomic Wallet: Mendukung staking untuk berbagai koin seperti Cardano (ADA), Cosmos (ATOM), dan Solana (SOL). Atomic Wallet juga menyediakan kalkulator staking untuk membantu pengguna memperkirakan rewards.

OKX Wallet

Web3 wallet terbaik
Opsi staking
Fleksibel atau tetap
Imbalan staking
Hingga 300% APY untuk token tertentu.
Aset crypto
BTC, ETH, OKB, SHIB, dan lainnya.

Trust Wallet

Pengalaman pengguna terbaik
Opsi staking
Fleksibel
Imbalan staking
hingga 22% untuk beberapa token
Aset crypto
SOL, DOT, ATOM, ETH dan lainnya.

Bitget Wallet

Fitur trading lengkap dan aman
Opsi staking
Pilih aset dan unstake sesuai keinginan dan aset yang tersedia
Imbalan staking
hingga 20% APY
Aset crypto
Ethereum (ETH), Tezos (XTZ), Shiba Inu (SHIB), Polygon (MATIC)

Exodus

Paling serbaguna
Opsi staking
Otomatis klaim dan manual klaim
Imbalan staking
hingga 17% APY
Aset crypto
SOL, ADA, APT, INJ, VET, dan sebagainya
Opsi staking
Pilih validator untuk delegasi sendiri
Imbalan staking
hingga 16% untuk crypto tertentu
Aset crypto
ETH, SOL, ATOM dan DOT.
Atomic Wallet
Opsi staking
Pilih validator dan bisa unstake, tergantung coin
Imbalan staking
hingga 20% APY
Aset crypto
ETH, SOL, ADA, NEAR, Ziliqa, dan lainnyaa

Apa Itu Staking?

Staking adalah proses di mana pemegang cryptocurrency mengunci aset mereka di jaringan blockchain yang mendukung mekanisme Proof of Stake (PoS) atau variannya. Dalam mekanisme ini, pemilik koin membantu memvalidasi transaksi dan menjaga keamanan jaringan, sebagai imbalannya, mereka mendapatkan rewards berupa koin tambahan.

Tidak seperti mining crypto yang membutuhkan perangkat keras seperti ASIC miner yang mahal dan energi tinggi, staking jauh lebih ramah lingkungan. Perbedaan mendasar antara staking dan mining terletak pada cara validasi transaksi dilakukan. Pada staking, pemegang koin menjadi validator dengan menyimpan koin mereka di wallet dan berpartisipasi dalam proses konsensus jaringan.

Cara Kerja Staking di Wallet Crypto

Pada awalnya, staking mulai terkenal karena blockchain Ethereum mengubah mekanisme konsensusnya menjadi Proof-of-Stake (PoS) dari sebelumnya Proof-of-Work (PoW). konsensus PoS memungkinkan staking untuk melakukan validasi transaksi baru pada blockchain. Pada dasarnya, aktivitas staking membantu mengamankan jaringan blockchain dan memberikan imbal hasil kepada para penggunanya. Makanya, staking dapat menjadi salah satu sumber penghasilan pasif di Ethereum.

Staking dalam Ethereum merupakan cara populer menghasilkan passive income tetapi membutuhkan modal yang cukup besar bagi pemain baru. Untuk menjalankan sebuah node validator penuh, pengguna membutuhkan setidaknya 32 ETH, setara US$84.500 atau sekitar Rp1,2 miliar.

Alternatif dari staking langsung di Ethereum adalah dengan menggunakan staking pool. Melalui staking pool, pengguna tidak harus menjalankan node penuh dengan 32 ETH. Bersama-sama pengguna lain, kamu bisa melakukan staking dengan modal yang lebih kecil.

Biasanya, fitur layanan staking pool ini tersedia melalui centralized crypto exchange (CEX). Tiap staking pool memiliki ketentuan dan annual percentage yield (APY) yang berbeda. APY menunjukkan jumlah pendapatan tahunan dari pool tersebut.

Masing-masing wallet crypto biasanya memiliki program staking yang mudah dari sisi penggunaan dan navigasi. Selain itu, mereka seringkali memiliki persyaratan taruhan yang lebih rendah daripada menyimpan mata uang kripto langsung di blockchain. Investor dapat memperoleh imbal hasil atau rewards dalam mata uang kripto yang sama dengan yang mereka pertaruhkan.

Staking ETH di wallet crypto pilihan
Staking ETH di wallet crypto pilihan

Keuntungan dan Risiko Staking

Seperti investasi lainnya, staking memiliki keuntungan dan risiko tersendiri.

Keuntungan Staking:

  1. Pendapatan Pasif: Staking memungkinkan pemegang cryptocurrency untuk mendapatkan rewards tanpa harus menjual asetnya. Ini mirip dengan mendapatkan bunga dari rekening tabungan.
  2. Mendukung Jaringan: Dengan berpartisipasi dalam staking, pengguna membantu menjaga keamanan dan desentralisasi jaringan blockchain.
  3. Potensi Kenaikan Nilai: Selama staking, nilai koin yang dalam staking dapat meningkat, memberikan keuntungan ganda dari rewards dan apresiasi nilai aset.

Risiko Staking:

  1. Penguncian Aset: Beberapa jaringan memerlukan penguncian koin untuk jangka waktu tertentu, yang berarti pengguna tidak bisa menjual atau mentransfer aset mereka selama periode tersebut.
  2. Volatilitas Harga: Nilai koin yang di-stake dapat berfluktuasi dengan tajam, yang dapat mengurangi nilai total aset meskipun pengguna mendapatkan rewards.
  3. Risiko Teknis: Keamanan wallet sangat penting. Jika wallet crypto mengalami peretasan atau terjadi kegagalan teknis pada jaringan, aset yang dalam staking bisa hilang.

Memilih Crypto Wallet untuk Staking

Memilih wallet yang tepat sangat penting untuk staking yang sukses. Ada beberapa faktor yang harus jadi perhatian ketika memilih wallet untuk staking:

  1. Keamanan: Pilihlah wallet yang memiliki reputasi baik dan menyediakan fitur keamanan seperti autentikasi dua faktor dan dukungan hardware wallet. Jangan pernah menyimpan kunci privat di tempat yang tidak aman.
  2. Kemudahan Penggunaan: Wallet yang memiliki antarmuka sederhana dan mudah dipahami akan memudahkan pengguna, terutama yang baru dalam dunia staking.
  3. Ketersediaan Koin: Pastikan wallet mendukung koin yang ingin di-stake. Tidak semua crypto wallet mendukung semua koin PoS.
Ledger Nano Crypto Cold Hardware Hard Wallet
Ledger Nano Crypto Cold Hardware Hard Wallet bisa staking dengan kombinasi Ledger Live

Jenis Koin untuk Staking di Wallet Crypto

Beberapa koin paling populer untuk staking termasuk:

  1. Cardano (ADA): Salah satu koin PoS yang paling terkenal dengan sistem staking yang ramah pengguna dan rewards yang kompetitif.
  2. Polkadot (DOT): Dikenal dengan fleksibilitas dan keamanan jaringan, staking DOT memberikan rewards yang cukup menarik bagi pemegangnya.
  3. Solana (SOL): Sebagai salah satu blockchain tercepat, staking SOL menawarkan rewards yang menggiurkan dengan waktu penguncian yang relatif singkat.
  4. Tezos (XTZ): Tezos adalah salah satu koin pertama yang populer dalam staking. Rewards yang stabil dan jangka waktu staking yang fleksibel menjadi daya tarik utamanya.

Cara Memulai Staking di Crypto Wallet

Memulai staking tidaklah sulit, asalkan kamu mengikuti beberapa langkah berikut:

  1. Pilih wallet yang mendukung koin yang kamu inginkan untuk staking.
  2. Deposit koin ke wallet dan pastikan saldo mencukupi.
  3. Pilih validator (jika diperlukan). Validator adalah pihak yang memverifikasi transaksi di jaringan dan menjalankan node. Pilih validator dengan reputasi baik untuk memaksimalkan rewards.
  4. Pantau rewards kamu secara rutin untuk memastikan staking berjalan lancar. Ada imbalan yang otomatis masuk dalam saldo crypto kamu, tetapi ada yang perlu kamu klaim secara manual.

Tips Keamanan saat Staking di Crypto Wallet

Keamanan adalah prioritas utama saat staking. Berikut beberapa tips yang dapat membantu menjaga aset crypto tetap aman:

  1. Gunakan hardware wallet seperti Ledger atau Trezor untuk tingkat keamanan tambahan.
  2. Selalu perbarui perangkat lunak wallet ke versi terbaru untuk menghindari celah keamanan.
  3. Jangan pernah berbagi kunci privat dengan siapapun. Kunci privat adalah akses utama ke aset kamu, dan jika hilang atau dicuri, aset tidak dapat dipulihkan.
  4. Lakukan backup secara rutin dan simpan recovery phrase di tempat yang aman.

Kesimpulan

Staking di wallet crypto adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan penghasilan pasif di dunia cryptocurrency. Selain memberikan rewards, staking juga berkontribusi pada keamanan dan desentralisasi jaringan blockchain. Namun, penting untuk memahami risiko yang terkait dengan staking, seperti penguncian aset dan volatilitas harga. Dengan memilih wallet yang aman dan memahami cara kerja staking, kamu dapat memaksimalkan potensi keuntungan dari investasi crypto.

Jadi, apakah kamu siap untuk mulai staking?

Pertanyaan yang sering muncul

Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

foto-profil-hanum.png
Hanum Dewi
Hanum Dewi adalah seorang penulis dengan spesialisasi pada topik bisnis, keuangan, dan investasi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan pengalaman 8+ tahun di pasar modal, Hanum juga melakukan riset untuk membuat konten yang menarik dan informatif di berbagai topik. Melengkapi kemampuan menulisnya, dia juga selalu mengikuti tren dan perkembangan terbaru di industri cryptocurrency, DeFi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori