Dalam trading baik di pasar forex, saham ataupun cryptocurrency, likuiditas menjadi kunci agar transaksi aset bisa terjadi. Makanya, biaya trading adalah satu insentif untuk menjaga likuiditas dalam perdagangan di pasar kripto. Salah satunya dengan pengenaan maker vs taker fee bagi trading di bursa crypto.
Nah, buat trader yang mencari selisih dari posisi jual beli, biaya transaksi maker dan taker bisa jadi pertimbangan untuk menghitung keuntungan optimal. Karena itu, penting bagi trader mengetahui lebih jauh tentang biaya maker vs taker untuk mendapatkan profit maksimal.
Berikut ulasan terkait maker dan taker fee dan tips mencari keuntungan dari trading cryptocurrency.
Ingin mendapatkan tips menarik terkait trading cryptocurrency terbaru? Bergabunglah dengan Komunitas Trading BeInCrypto di Telegram: baca ulasan dan tips trading crypto, tanyakan dan dapatkan jawaban atas semua pertanyaan kamu dari trader PRO. Gabung sekarang!
Daftar isi
Apa Itu Maker vs Taker?
Maker adalah pihak atau kelompok orang yang menetapkan harga tertentu dalam order book untuk jual beli aset crypto. Market maker menyediakan likuiditas dan volume trading untuk menyeimbangkan pasar.
Sementara itu, taker adalah pihak yang berupaya untuk membeli atau menjual aset crypto atau forex atau saham dengan membuat posisi dengan pergerakan harga jangka pendek. Taker adalah pihak yang mengambil likuiditas dari pasar.
Market maker membuat batasan order, menunggunya hingga terisi dan memprioritaskan eksekusi pada penawaran atau harga terbaik. Maker mendapatkan selisih (spread) pada setiap perdagangan dan mengganti posisi mereka dengan cepat.
Di sisi lain, market taker membuat order dan segera mengambil dari yang tersedia di pasar. Posisi ini memprioritaskan likuiditas dan ketepatan waktu. Taker cenderung kurang aktif daripada maker dalam hal volume dan jumlah transaksi.
Maker Fee
Ketika maker membuat limit order di sebuah crypto exchange, order tersebut menambah likuiditas dalam order book untuk aset tersebut. Untuk menarik trader dan banyak pesanan ke dalam platform, crypto exchange biasanya berupaya memberikan maker fee yang lebih rendah daripada taker fee. Sebab, maker menambah likuiditas dan memperluas order book.
Terkadang, market maker juga terkena fee untuk membuat pesanan, tetapi mereka mendapat potongan harga atau rabat (rebate) karena telah menyediakan likuiditas. Di sinilah perbedaan penting maker vs taker, yaitu biaya maker cenderung lebih rendah.
Order perdagangan terkena maker fee bila transaksi tidak segera disesuaikan dengan order yang terbuka. Investor atau trader bisa sengaja membuat limit order yang berbeda dari harga aset kripto saat ini. Tujuannya, trader mendapatkan transaksi dengan perspektif sebagai market maker dan biaya rendah.
Namun, dengan maker fee yang rendah, penyelesaian transaksi tidak terjadi secara langsung. Di samping itu, dengan posisi order yang terbuka, di beberapa exchange ada biaya lagi untuk jangka waktu tertentu.
Taker Fee
Ketika sebuah order dibuat, biasanya order tersebut langsung dieksekusi. Order jenis ini memakan likuiditas dari order book sebuah aset kripto. Kondisi ini kurang menguntungkan bagi bursa karena likuiditas menyusut, makanya ada taker fee demi mencegah penghapusan dari pesanan yang ada. Taker fee biasanya lebih tinggi daripada maker fee.
Order perdagangan bisa terkena biaya taker bila langsung dieksekusi dan mengambil likuiditas dari pasar. Untuk meraih momentum harga, trader dapat memilih untuk menyelesaikan secara langsung order tersebut dan membayar fee lebih tinggi. Dalam kondisi ini, trader menggunakan market taker untuk segera mengeksekusi order.
Contoh Maker vs Taker Fee
Pengenaan maker vs taker fee ini berbeda-beda di tiap crypto exchange. Bahkan dalam satu bursa bisa ada rate yang berbeda, tergantung dari trading pair, volume perdagangan, serta jenis akun tertentu misalnya VIP atau Pro.
Berikut contoh maker vs taker fee di salah satu crypto exchange yaitu Kraken.
Maker fee 0,16% untuk trading pair standar, 0,20% untuk stablecoin dan fiat, 0,00% untuk trader yang memiliki trading volume tertentu dalam 30 hari.
Simulasi taker fee di Kraken
- Trader ingin membeli 2 Bitcoin (BTC) seharga US$5.000
- Volume trading 30 hari sudah US$125.000
- Order menggunakan taker fee
Dalam contoh ini, total biaya untuk order 2 x US$5.000 = US$10.000.
Menurut aturan fee untuk BTC/USD dengan volume ini, maker fee 0,12% atau taker fee 0,22%. Karena order itu mengambil taker fee, sehingga total fee menjadi seperti berikut ini:
US$10.000 x (0,22/100) = US$22
Simulasi maker fee di Kraken
- Trader ingin membeli 2 BTC seharga US$5.000
- Volume trading 30 hari sudah US$1 juta
- Order menggunakan maker fee
Dalam contoh ini, total biaya untuk order 2 x US$5.000 = US$10.000.
Menurut aturan fee untuk BTC/USD dengan volume ini, maker fee 0,06% atau taker fee 0,16%. Karena order itu mengambil maker fee, sehingga total fee menjadi seperti berikut ini:
US$10.000 x (0,06/100) = US$6
Dari simulasi di atas, dengan posisi berbeda yaitu maker vs taker, serta tambahan diskon, trader harus membayar biaya yang jauh berbeda meskipun nilai ordernya sama.
Insentif Tambahan
Bursa kripto biasanya memberikan insentif bagi trader yang melakukan aktivitas trading besar dan jumlah kepemilikan aset atau deposit senilai tertentu. Tidak hanya dengan jumlah nilai aset besar, tetapi aktivitas harian dalam 30 hari terakhir juga sering menjadi kriteria untuk pemberian insentif terkait maker vs taker.
Pemberian insentif ini tentu saja untuk mendorong para trader semakin sering bertransaksi dan menyediakan likuiditas besar di pasar crypto. Bahkan, ada bursa crypto yang memberikan rabat (rebate) kepada market maker sebesar fee dari market taker.
Simulasi Rebate di OKX
Contohnya, untuk buy BTC di crypto exchange OKX, trader dengan level VIP 6 yang memiliki volume trading 30 hari di atas US$500 juta dapat menikmati rebate maker fee sebesar 0,002% dari transaksi sebagai market maker.
Sebagai gambaran, berikut contoh untuk pengenaan rebate di OKX. Di pasar spot, rabat untuk maker fee dibayarkan dalam aset kripto yang sama dengan kripto dari taker fee dalam order trading tersebut. Jadi, kalau fee taker dalam BTC maka fee maker juga dalam BTC.
- Trading Spot BTC/USDT
- Harga 1 BTC = 20.000 USDT
- Trader A adalah VIP Level 6 dengan nilai trading mencapai US$500 juta dalam 30 hari
Trader A ingin menjual BTC dengan harga limit dan menjadi market maker. Maka, Trader A mendapatkan rabat senilai:
0,002% x 1 = 0,00002 BTC
Trader A membeli 1 BTC dengan limit order dan menerima 20.000 USDT. Trader A menjadi market maker dalam perdagangan ini, maka dia mendapatkan rabat trading fee senilai:
0,002% x 1 x 20.000 = 0,4 USDT
Cara Mengoptimalkan Maker vs Taker Fee dari Trading Crypto
1. Menjadi Market Maker
Bila memiliki modal besar dan konsistensi untuk membuat volume trading yang tinggi, kamu bisa menikmati diskon khusus dan akun VIP atau Pro di sejumlah crypto exchange. Seperti simulasi sebelumnya, apapun posisi order baik buy/long maupun sell/short, trader sebagai market maker memiliki kesempatan meraih penghasilan dari rebate maker fee. Ditambah lagi, kalau posisinya searah dengan harga di pasar, keuntungan bisa bertambah besar.
2. Strategi Arbitrase
Arbitraging atau arbitrase adalah strategi trading crypto dengan membeli aset yang sama di tempat atau exchange berbeda dengan selisih harga. Sehingga, trader berpotensi mendapatkan keuntungan dari membeli aset di exchange yang harganya rendah dan menjual di harga yang lebih tinggi.
Kamu bisa menggunakan fitur perbandingan harga crypto exchange, seperti di CoinMarketCap untuk melihat harga terbaik. Pastikan selisih harganya lebih besar sehingga bisa menutupi trading fee kamu.
Namun, ingat juga ada risikonya karena kamu tidak sendiri. Banyak trader profesional atau para whale dengan resource lebih besar yang juga mengetahui perbedaan harga ini, sehingga bisa menjadi pesaing kamu.
Kesimpulan
Maker vs taker fee adalah komponen biaya dalam trading crypto yang bisa menjadi celah dan manfaat bagi trader. Baik maker maupun taker memiliki keuntungan dan risikonya masing-masing.
Posisi market maker bisa lebih menguntungkan dari segi biaya karena memberikan likuiditas. Akan tetapi ada risikonya sebab penyelesaian transaksi bisa lebih lama dan harus menunggu order terpenuhi.
Sementara, market taker bisa lebih cepat mengambil momentum harga dan menyelesaikan transaksi, tetapi biayanya (taker fee) tentu lebih besar daripada maker fee. Oleh karena itu, trader perlu menghitung lebih seksama dan selalu melakukan riset Do Your Own Research sebelum mengambil keputusan dalam trading.
Pertanyaan yang sering ditanyakan
Apa itu market maker?
Apa itu market taker?
Apa itu maker vs taker fee?
Berapa maker vs taker fee di Binance
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.