Ada banyak cara untuk memprediksi harga aset berisiko tinggi seperti kripto dan saham. Meskipun memahami fundamental aset adalah strategi yang baik, namun analisis teknikal adalah cara terbaik bagi mereka yang tertarik pada proyeksi harga jangka pendek dan menengah. Namun, analisis teknikal itu sendiri adalah sebuah dunia yang kompleks. Ditambah lagi, indikator dan pola grafiknya juga mempersulit pemula untuk memahami keadaan pasar. Walau beberapa pola mungkin sulit untuk diterjemahkan, tapi dalam panduan ini, kita akan berfokus pada pola cup and handle — sebuah sinyal bullish dengan kredibilitas dan keandalan yang sangat baik.
Pola cup and handle alias cup and handle pattern adalah salah satu penampakan langka yang benar-benar dapat memvalidasi kemungkinan terjadinya lonjakan harga. Di sini, kamu akan mengetahui segala hal yang perlu kamu ketahui, mulai dari struktur pola, strategi identifikasi, dan indikator pelengkap, hingga contoh-contoh real-time yang menunjukkan cara terbaik untuk melakukan perdagangan dengan memanfaatkan pola ini.
Baca berita terhangat tentang kripto, diskusikan tren pasar & dapatkan analisis teknikal tentang koin dari trader & pakar PRO di Komunitas Trading BeInCrypto di Telegram. Gabung sekarang!
Mengenal Pola Cup and Handle
Pola cup and handle adalah pola standar yang kredibel dalam menunjukkan “bullish continuation,” yang menunjukkan peluang aset untuk mengalami lonjakan harga. Pola ini dinamakan demikian karena bentuknya menyerupai cangkir teh, dengan periode koreksi harga yang cepat dan berkelanjutan sebagai bagian “cangkir”, dan pegangan (handle) yang terbentuk melalui periode konsolidasi miring ke bawah yang singkat.
Asal Usul Cup and Handle Pattern
Seperti hal-hal baik pada umumnya, pola cup and handle memiliki asal-usul yang jelas. Penulis sekaligus investor, William O’Neil, mengamati dan membahas formasi grafik menarik ini dalam bukunya yang terbit tahun 1988 — “How to Make Money in Stocks.”
Menurut buku tersebut, formasi ini hadir dengan kemampuan untuk membantu trader memprediksi momen-momen breakout. Dia juga menekankan pentingnya peran “Fundamental yang Baik” sebagai syarat utama.
William O’Neil, sang investor yang mencetuskan pola cup and handle, juga merupakan pendiri Investor’s Business Daily, sebuah surat kabar finansial terkemuka, pada tahun 1984.
Menganalisis Pola Cup and Handle: Psikologi dan Penerapannya
Pertama-tama, pola cup and handle bukanlah satu-satunya pola yang menunjukkan pola bullish continuation.
Selain pola tersebut, ada juga pola lainnya, termasuk pola flag dan ascending triangle. Namun, ada beberapa hal yang membuat pola cup and handle sedikit berbeda, berkat ciri-ciri berikut:
Psikologi yang Jelas
Setelah menganalisis bagian cup secara detail, koreksi harga akhirnya berubah menjadi lonjakan harga bullish, dan ini menunjukkan bahwa penjual perlahan kehilangan minatnya. Bagian atas cup tersebut menunjukkan bahwa pembeli mulai mengambil alih, mendorong narasi bullish ke depannya.
Bahkan handle yang miring ke bawah pun punya makna yang jelas. Bagian tersebut seolah-olah menjadi waktu istirahat bagi para pembeli sebelum melanjutkan aksi kenaikan. Dan konsolidasi ini dimaksudkan untuk melepaskan weak hand atau trader yang rawan melakukan panic selling yang tersisa sebelum tren naik berlanjut dengan percaya diri. Oleh karena itulah namanya — lanjutan bullish (bullish continuation).
Untuk aset apa pun, kemunculan bullish continuation berarti bahwa volatilitas seputar aset tersebut juga mulai mereda.
“Volatilitas jangka pendek terbesar terjadi pada titik balik dan berkurang seiring terbentuknya tren”
George Soros, investor dan manajer hedge fund: The Alchemy of Finance
Pergeseran Volume
Jika kamu mencari peluang perdagangan, disarankan untuk memperhatikan perubahan volume. Untuk cup and handle, volume biasanya berada di sisi bawah untuk bagian “cup” dan akhirnya bertambah tinggi setelah “handle” mulai terbentuk. Pergeseran volume yang jelas ini membuat pola ini lebih andal dan kredibel.
Posisi Masuk dan Keluar yang Jelas
Sebagai pola yang terdefinisi dengan baik, pola cup and handle menawarkan titik masuk dan keluar yang jelas bagi para trader. Setelah kamu mengidentifikasi kedalaman cup — lebih disarankan dengan memastikan pergeseran volume — kamu bisa menentukan target harga dengan melacak berbagai level resistance. Selain itu, garis resistance yang dibentuk oleh handle bisa menunjukkan zona breakout untuk aset tersebut.
Rentang perdagangan yang digambarkan oleh handle sendiri dapat membantu trader yang menghindari risiko untuk membuat strategi manajemen risiko yang solid. Handle biasanya diperdagangkan di dalam sebuah channel dan oleh karena itu dilengkapi dengan titik keluar stop-loss yang jelas jika formasinya berbelok dari jalur normal. Dengan kata lain, jika formasi cup and handle menjadi tidak valid, kita akan dengan mudah mengenalinya.
Agnostik Timeframe (Tidak Terikat Waktu)
Terakhir, formasi cup and handle relevan di seluruh time frame. Misalnya, jika kamu sedang mencari pergerakan harga jangka pendek, kamu bisa melihat pola grafik ini dalam jangka waktu 1 jam atau 4 jam. Untuk analisis jangka menengah, pola grafik harian dan penurunan harganya cukup masuk akal. Dan untuk menentukan strategi perdagangan yang lebih luas, formasi grafik pada grafik mingguan juga dapat menawarkan wawasan yang penting.
Jadi, bisa dikatakan bahwa pembentukan grafik ini — cup and handle — dapat mengidentifikasi level breakout utama sekaligus kondisi psikologi pasar. Semua ini menjadikannya sebagai salah satu pola yang lebih mudah diakses dan dipahami dalam analisis teknikal.
Anatomi Pola Cup and Handle
Pemahaman anatomi dari formasi cup and handle sangat penting karena hal ini memungkinkanmu untuk mengenali formasi grafik dan merencanakan strategi perdagangan dengan tepat. Selain itu, pembahasan tentang anatomi ini menganggap bahwa suatu formasi sudah terbentuk. Kita tinggal membongkar komponen-komponennya untuk mempelajari arti dari setiap elemennya.
Sisi-sisi Cup
Bagian cup punya dua sisi — sisi kiri merepresentasikan penurunan harga yang lebih awal, dan sisi kanan merepresentasikan pemulihan harga selanjutnya. Agar sisi-sisi ini mematuhi fisiologi cup and handle, mereka harus relatif simetris. Sisi-sisi cangkir harus bertemu untuk membentuk “U” atau “V” yang melebar. Tapi, perlu dicatat bahwa “V” yang tajam bukanlah yang sesuai dalam konteks ini.
Kedalaman Cup
Sisi kiri dari pola cup terlihat seperti penurunan tajam dari titik tertinggi, karena menunjukkan penurunan harga. Area di mana pembentukan sisi kiri berakhir dan pembentukan sisi kanan dimulai ditandai sebagai kedalaman cup. Ini adalah titik di mana keadaan berbalik, dengan tekanan jual dan weak hand menurun. Mampu mengukur kedalaman cup sangat penting karena karena memungkinkan trader agresif untuk mengidentifikasi potensi keuntungan maksimal.
Idealnya, kedalaman cup — jarak dari titik tertinggi ke titik bottom cup — harus kurang dari 50% dari lonjakan harga sebelumnya yang dibuat oleh aset sebelum pembentukan cup and handle dimulai. Cara terbaik untuk menemukan hal ini adalah dengan mengidentifikasi contoh terakhir dari tren naik dan melihat seberapa banyak harganya bergerak, dari harga terendah sebelumnya ke awal sisi kiri cup. Anggaplah langkah ini sebagai patokan dan pastikan kedalamannya kurang dari 50%.
Cup yang lebih dalam mungkin akan membatalkan formasi bullish dan mungkin mengindikasikan semacam reversal. Jika kamu tidak yakin dengan kedalamannya saat pola sedang berlangsung, carilah pola reversal candlestick dan lanjutkan dari situ. Jika tidak ada reversal candlesticks bullish yang dapat digunakan, mungkin ada dua skenario yang berlaku:
- Kamu mungkin sedang melihat falling knife dengan titik bottom atau titik terendah yang masih belum terbentuk.
- Kedalaman yang lebih tinggi dari 50% dari lonjakan harga sebelumnya mungkin memulai formasi bullish reversal seperti double bottom atau head and shoulder terbalik.
Oleh karena itu, penting untuk mengikuti aturan 50% ini demi keamanan.
Bagian Dasar Cup
Bagian dasar cup adalah titik terdalam pada cup. Ini adalah titik balik yang tepat; kamu dapat memvalidasinya dengan menarik grafik volume. Untuk pembentukan pola cup and handle yang sukses dan jelas, volumenya akan mulai lebih ramah pembeli pada saat ini. Pola grafik yang andal selalu memiliki bagian dasar yang lebih bulat. Sesuatu yang tajam atau mendadak mungkin bukan pertanda baik.
Garis Resistance dan Level Resistance
Seperti yang disebutkan, elemen penting dari formasi grafik pola cup ini mencakup garis resistance yang jelas. Garis resistance awal berada di kiri atas grafik, di mana koreksi awal dimulai, hingga memanjang ke bagian bawah. Dalam konteks tren naik sebelumnya, garis resistance ini berfungsi sebagai level support, dan begitu aset mulai merosot (membentuk sisi kiri cup), weak hand akan mulai keluar.
Selanjutnya, bisa kita perhatikan bahwa Garis resistance ini dimulai dari kiri dan dapat diperpanjang ke sisi kanan grafik. Hal ini memberikan petunjuk bagi para trader untuk mengidentifikasi peluang kenaikan harga dari titik terendah. Jika harganya berhasil menembus garis resistance ini, ada kemungkinan tren bullish akan berlanjut.
Formasi Handle
Formasi handle merepresentasikan upaya terakhir dari segelintir penjual untuk menekan harganya agar turun. Atau kamu bisa menganggap ini sebagai periode istirahat yang diambil oleh pembeli untuk mengguncang weak hand. Handle adalah konsolidasi miring yang seharusnya dibatasi pada setengah bagian atas grafik.
Handle seharusnya tidak jatuh melebihi sepertiga dari kedalaman cup agar formasinya terlihat kredibel. Adapun bentuk handle-nya, bisa berbentuk apa saja, mulai dari descending channel hingga wedge, hingga flag dapat berfungsi dengan baik. Kamu harus selalu mencocokkan formasi handle dengan indikator volume. Harap dicatat bahwa pola tersebut biasanya diikuti dengan penurunan volume, dan hanya breakout yang mendorong volumenya naik.
Rentang Perdagangan
Rentang perdagangan yang sesuai dengan formasi cup and handle muncul dalam dua fase. Salah satunya adalah garis resistance dan bagian dasar dari formasi cup, dan satu lagi di antara garis resistance dan support, membatasi formasi handle dari pola tersebut. Dalam kedua kasus itu, rentangnya adalah tempat terjadinya konsolidasi. Rentang perdagangan seperti ini memungkinkan masuknya trader, yang kemudian dapat membuat garis resistance dan support sekunder untuk melakukan aksi strategis.
Secara keseluruhan, berdasarkan anatominya, setiap formasi cup and handle punya empat tahap sebelum terjadinya breakout:
- Setup: Melibatkan tren naik dari titik terendah sebelumnya. Harus bergerak tinggi setidaknya 30% untuk memenuhi syarat.
- Penurunan: Di sinilah dasar cup terbentuk.
- Pemulihan: Pada titik ini, para weak hand mulai menghilang, harganya mulai bergerak menuju titik terakhir dari tren naik sebelumnya.
- Konsolidasi: Pada titik ini, harga yang meningkat berputar dan mengalami konsolidasi, yang tidak boleh jatuh lebih dari sepertiga dari kedalaman pola.
Harap dicatat bahwa indikator volume juga harus membentuk bagian dasar agar selaras dengan dasar cup.
Mengidentifikasi Pola Cup and Handle
Sekarang, setelah kita mengetahui ciri-ciri dan anatomi formasi grafiknya, mari kita beralih ke identifikasi dengan metrik-metrik relevan pada grafik.
Pertimbangan Time Frame
Seperti yang disebutkan sebelumnya, pola cup and handle berfungsi dengan hampir setiap time frame. Namun, pola ini lebih akurat bila dilihat pada time frame yang lebih tinggi — seperti grafik harian, mingguan, atau bahkan bulanan.
Kalau kamu adalah trader posisi, kamu perlu mencari pola grafik ini pada time frame mingguan atau bahkan bulanan. Swing trader dapat melihat time frame harian atau mingguan untuk membuat keputusan yang akurat. Dan meskipun pola itu juga bisa berfungsi untuk scalping — melalui grafik menit dan jam — keandalannya menurun di sini.
Pergerakan dan Level Harga
Strategi yang baik untuk mengidentifikasi pola grafik adalah dengan cermat melihat pergerakan harga di berbagai zona. Berikut adalah petunjuk yang bisa kamu cek:
- Adanya tren naik sebelum pembentukan cup
- Mengukur jarak antara titik tertinggi terakhir dan kedalaman cup
- Formasi handle terbatas pada zona atas formasi cup
Validasi Pola Grafik
Seperti halnya aspek analisis teknikal lainnya, pola cup and handle juga bisa memberikan sinyal yang menyesatkan. Untuk memvalidasi bahwa formasinya benar, periksa hal-hal berikut ini:
- Simetri antara sisi kiri dan kanan grafik
- Bagian dasarnya bulat dan bukan formasi “V” yang curam
- Level resistance handle yang jelas, siap untuk breakout
- Skenario pasar yang lebih luas dalam hal pasar saham dan kripto
- Indeks Fear-and-Greed untuk lebih lanjut memvalidasi kekuatan breakout, jika itu terjadi
Indikator Pelengkap untuk Konfirmasi Pola
Hingga sekarang, kita kebanyakan berfokus pada metrik identifikasi visual. Tapi indikator lain dapat mengetahui apakah pola kripto atau grafik saham benar-benar memberikan sinyal yang benar. Namun, ada indikator lain yang bisa memberi tahu apakah pola grafik kripto atau saham sebenarnya memberikan sinyal yang benar. Indikator ini menawarkan bukti tambahan dan memperkuat hipotesis terkait kelanjutan bullish (bullish continuation):
Volume
Sekali lagi, zona pola cup and handle yang berbeda seharusnya menunjukkan metrik volume yang berbeda. Pembentukan formasi cup harus diikuti oleh volume yang turun. Ketika pola handle terbentuk, volume seharusnya turun lebih rendah lagi sebelum berusaha keluar atau melonjak guna memvalidasi breakout harga.
Moving Average
Cara yang baik untuk memvalidasi kekuatan formasi cup and handle adalah dengan memeriksa secara cermat level harga yang terkait dengan moving average utama. Ini dapat membantu kamu menilai tren pasar secara keseluruhan, sehingga bisa mengetahui apakah pembentukan polanya berjalan ke arah yang benar atau tidak. Jika kamu melihat pola pada grafik harian, pastikan bahwa saat pola cup and handle terbentuk, level harga selalu di atas moving average 50 hari atau 200 hari. Terjadinya penurunan mungkin dapat membatalkan pembentukan pola tersebut.
Selain itu, jika kamu melihat golden cross terjadi — moving average yang lebih kecil melintas di atas moving average yang lebih tinggi — ini mungkin bisa memvalidasi potensi breakout dari formasi cup and handle.
RSI (Relative Strength Index)
Momentum bullish dalam hal relative strength index adalah ketika levelnya sekitar 50. Jika kamu ingin mengidentifikasi dan memvalidasi pola cup and handle kripto atau saham, pastikan indikator RSI berada di zona netral 50 atau sedikit di bawahnya selama pembentukan sisi kanan atau bahkan pembentukan handle. Jika RSI dengan cepat bergerak ke angka 70 atau bahkan 80 bahkan sebelum breakout terjadi, formasi handle mungkin akan melihat konsolidasi lebih lanjut.
MACD (Moving Average Convergence Divergence)
Kita semua ingin melihat breakout yang bullish. Tapi, sudah ada beberapa kasus breakout palsu yang menjebak investor yang tidak tahu. Jika kamu khawatir tentang hal yang sama terkait dengan formasi cup and handle, crossover MACD — ketika garis MACD melewati di atas garis sinyal — adalah indikasi yang baik.
Sekarang, setelah kita siap dengan indikator dan validasinya, mari kita coba dan lakukan perdagangan dengan pola tersebut.
Perdagangan dengan Pola Cup and Handle
Sebelum kita benar-benar melihat contoh aset nyata, berikut adalah beberapa pola perdagangan teoritis untuk memastikan pemanfaatan cup and handle dapat dilakukan dengan mudah:
Mengukur Jarak dan Target Profit Potensial
Karena proyeksi ini menawarkan target perkiraan, trader dapat masuk ke aset di mana saja di dalam rentang perdagangan ini, asalkan indikator lain memvalidasi pembentukan polanya.
Penurunan dan Breakout Harga
Pada akhirnya, ini semua tentang breakout. Dan dalam kasus pola kita, breakout harus terjadi setelah konsolidasi yang khususnya ada pada formasi handle. Triknya di sini adalah dengan tetap memperhatikan garis tren bagian atas (miring ke bawah) dari formasi handle dan terus memvalidasi hal yang sama dengan indikasi bullish momentum atau moving average.
Strategi Perdagangan dan Manajemen Risiko
Sekarang mari kita lihat modul perdagangannya:
Titik Masuk atau Entri
Pembeli yang lebih agresif dapat masuk ketika bagian dasar cup terbentuk — asalkan aset tersebut bertahan dengan kuat pada level support utama di dekat bagian dasar. Strategi yang bagus di sini adalah memeriksa bullish divergence pada RSI atau golden cross untuk memastikan bahwa bagian dasar atau titik terendahnya sudah terbentuk dan formasi cup akan bergerak ke kanan.
Sementara itu, trader yang ingin menghindari risiko dapat masuk begitu aset menembus level resistance formasi cup. Peningkatan volume pada titik ini bisa menjadi indikasi yang baik. Dan akhirnya, jika manajemen risiko kamu solid, kamu mungkin ingin menunggu retest level setelah breakout untuk mendapatkan konfirmasi yang jelas.
Penempatan Stop-loss
Seperti kebanyakan trader lainnya, kamu perlu tahu di mana harus menempatkan stop-loss jika situasi berubah menjadi buruk. Kalau kamu punya pendekatan konservatif terhadap perdagangan, pertimbangkan untuk menempatkan stop-loss di bawah garis tren yang lebih rendah dari formasi handle cup. Jika kamu bersedia mengambil risiko di tempat yang lebih volatil, kamu bisa menempatkannya di bawah dasar formasi cup.
Fokus kamu harus selalu pada membatasi erosi modal. Kamu harus menempatkan stop-loss dengan tepat sesuai kebutuhan.
Target Profit
Memanfaatkan momentum bullish pastinya jadi hal yang menggoda. Namun, titik keluar yang tepat dengan membukukan profit sangatlah penting. Kamu harus mengukur jarak antara dasar dan garis resistance untuk menentukan level yang tepat. Setelah breakout terjadi, idealnya proyeksikan jarak yang sama sebagai target take profit.
Perlu diingat bahwa semua titik ini, termasuk entri, target profit, dan stop-loss, didasarkan pada pedoman umum dan tidak mutlak. Kamu harus melakukan uji tuntas sebelum melangkah lebih jauh.
Banyak trader profesional yang menekankan pentingnya strategi keluar.
“Saya tahu di mana saya akan keluar sebelum saya masuk.”
Bruce Kovner, Pendiri: Caxton Associates (dari “Market Wizards: Interviews with Top Traders, oleh Jack D.Schwager)
Breakout palsu dan cara menghindarinya
Seperti pola bullish lainnya, formasi cup and handle pun bisa mengalami false breakout. Dengan cara ini, resistance bisa terlepas dari handle-nya, dan menjebak investor sebelum kembali ke dasar cup atau bahkan lebih rendah. Inilah sebabnya mengapa masuk setelah retest menjadi sangat penting.
Meskipun tidak ada cara yang pasti untuk menghindari false breakout, kamu dapat berfokus pada indikator pelengkap, penurunan harga yang jelas, dan pemantauan aksi harga untuk mengurangi risiko.
Studi Kasus dan Contoh di Dunia Nyata
Sekarang, mari kita gunakan semua informasi yang kita punya tentang pola cup and handle untuk melihat contoh dunia nyata dari pasar kripto dan saham.
Contoh Pola Perdagangan Cup and Handle yang Sukses di Pasar Saham
Di bawah ini adalah grafik Amazon (AMZN) antara November 2017 hingga Februari 2018. Perhatikan bagaimana jalur yang melengkung menampilkan formasi cup, sedangkan handle yang miring ke bawah mempersiapkan saham untuk breakout. Pasca breakout tersebut, harga AMZN melonjak hampir 26% dalam waktu 23 hari.
Contoh Pola Perdagangan Cup and Handle yang Sukses di Pasar Kripto
Berikut adalah grafik ETH dari akhir tahun 2020, dengan level US$483 berfungsi sebagai resistance kuat untuk pola cup and handle yang tergambar. Formasi handle-nya terbentuk pada level US$427. Breakout dari handle membutuhkan waktu, dan ada retest yang jelas pada 26 November 2020. Setelah retest, harga ETH mengalami lonjakan besar, naik menjadi US$2116 dalam beberapa bulan.
Analisis Perdagangan Cup and Handle yang Gagal
Mari kita ambil contoh grafik General Electric (GE) dari tahun 2016, dengan formasi cup and handle yang jelas. Setelah menembus resistance di US$193,08, GE tidak bisa naik lebih tinggi dan bergerak turun, ditandai dengan tanda panah. Harganya bahkan jatuh lebih rendah dari dasar cup, dan ini mengisyaratkan false breakout.
Namun, jika kamu memperhatikan grafik volumenya, breakout dari resistance itu tidak didukung oleh peningkatan volume — dan kemungkinan menjadi alasan untuk kegagalan pola tersebut.
Konsep Lanjutan untuk Trader Pro
Jalan menuju analisis teknikal yang efektif tidak berakhir dengan pola cup and handle saja. Pasalnya, trader pro juga harus tahu bahwa mungkin ada beberapa variasi.
Variasi Pola Cup and Handle
Idealnya, pola tersebut memiliki dasar berbentuk cangkir dan pegangan yang miring ke bawah. Namun, dalam kebanyakan kasus, formasi grafiknya mungkin menunjukkan bentuk “V” yang tajam dan pegangan yang agak miring ke bawah yang bisa berupa pola pennant atau bahkan wedge. Selama bagian dasarnya terbentuk kurang dari 50% dari tren naik sebelumnya dan handle tidak mundur kembali lebih dari sepertiga kedalaman cup, seharusnya masih aman.
Pola Cup and Handle Terbalik
Pola cup and handle adalah pola continuation pattern, namun kebalikannya juga benar. Seperti gelas terbalik dengan channel atau wedge yang miring ke atas sebagai handle. Dalam kebanyakan kasus, ada penembusan level support, dan membuat pola terbalik itu sebagai pola kelanjutan yang relevan.
Peran Sentimen Pasar dan Faktor Eksternal
Faktor-faktor lainnya mungkin memastikan bahwa breakout tidak terjadi segera atau meredup meski ada beberapa indikator yang bagus. Hal ini termasuk:
- Laporan pendapatan yang sebagian besar valid untuk saham.
- Fear and Greed Index untuk kripto karena banyak ketakutan dapat membuat pembeli menjauh.
- Peristiwa geopolitik
- Faktor makroekonomi seperti kenaikan suku bunga, menyuntikkan likuiditas ke ekonomi, dan banyak lagi.
Seorang trader pro berpengalaman harus memasukkan elemen fundamental ini ke dalam prosesnya sebelum melanjutkan analisis mereka.
Menggabungkan Pola Cup and Handle dengan Alat Analisis Teknikal Lainnya
Kita memang berbicara tentang beberapa indikator yang dapat melengkapi pergerakan harga dan level harga yang berkaitan dengan formasi cup and handle. Namun, trader pro mungkin memilih untuk menggunakan beberapa yang lain, seperti:
Garis Tren
Meskipun pola cup and handle adalah entitas yang cukup berbeda, kamu dapat memetakan garis tren untuk menemukan level kunci lainnya dalam rentang perdagangan. Dengan begitu, kamu bisa masuk di tengah jalan meski melewatkan lonjakan dari titik terendah.
Bollinger Band
Pasar kripto dan saham bisa sangat fluktuatif. Namun, trader pro dapat mengandalkan Bollinger Band dan standar deviasi untuk menilai volatilitas dan kemungkinan breakout yang berkaitan dengan grafik tertentu.
Retracement Fibonacci
Trader pro dapat menggunakan level fibo sejak awal untuk menempatkan stop-loss pada level tertentu. Pendekatan ini bermanfaat jika kamu ingin memeriksa di mana handle dapat terbentuk tanpa membatalkan tren bullish.
Sumber daya perdagangan pro ini dapat membuat analisis pola cup and handle kamu semakin konkret.
Cup and Handle adalah Analisis Teknikal yang Unggul
Pola cup and handle bisa menjadi analisis teknikal yang unggul. Ini didasarkan pada psikologi yang terdefinisi dengan baik, tidak membebani pengguna, dan dilengkapi dengan titik masuk dan keluar yang jelas. Namun, menggunakannya bukan tanpa kekurangan, termasuk subjektivitas, interpretasi yang bias, kemungkinan false breakout, dan ketergantungan yang berlebihan pada aspek global.
Terlepas dari semua itu, formasi Cup and Handle selaras sempurna dengan beberapa indikator khusus grafik lainnya seperti moving average, RSI, MACD, Bollinger Band, dan lainnya. Alasan inilah yang menjadikannya sebagai salah satu alat paling tepercaya dalam amunisi para trader.
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Apakah pola cup and handle adalah sinyal bullish?
Apa indikasi yang pola cup and handle berikan?
Seberapa sukses pola cup and handle?
Pola cup and handle itu bullish atau bearish?
Pola mana yang terbaik untuk prediksi bullish?
Bisakah cup and handle menjadi bearish?
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.