Menurut sejumlah metrik pasar terbaru, waktu bagi altcoin untuk bersinar, yang juga kerap disebut sebagai ‘altseason‘, mungkin sudah di depan mata.
Bitcoin (BTC) tengah meroket di tahun 2023, sukses mengukir kenaikan fantastis lebih dari 80% sejak awal tahun. Namun sebaliknya, altcoin belum berhasil menarik banyak perhatian, dan hanya mengalami serangkaian kenaikan kecil jika dibandingkan Bitcoin.
Biasanya, altseason akan terjadi setelah Bitcoin mengalami reli harga, sehingga para analis memperkirakan bahwa altseason mungkin akan segera tiba dalam waktu dekat.
Pada tanggal 16 April, trader dan pegiat kripto dengan pseudonim “Skew” menyoroti beberapa hasil pengamatannya mengenai pasar dan altcoin.
Dalam temuannya itu, dia mencatat bahwa altcoin dan Ethereum (ETH) berhasil memimpin dalam volume selama 24 jam terakhir. Selain itu, ia menambahkan bahwa terjadi “pergeseran OI [open interest] besar ke altcoin di sini.”
Sebagai informasi, OI (open interest) sendiri adalah ukuran dari jumlah kontrak derivatif kripto yang masih aktif dan belum diselesaikan.
Altseason Sudah di Depan Mata?
Kemudian, Skew juga mengamati bahwa Bitcoin Dominance mulai menurun. Menurut TradingView, BTC Dominance telah turun hampir 4% dalam waktu kurang dari seminggu terakhir. Penurunan ini disebabkan oleh naiknya harga Ethereum setelah upgrade Shapella yang sukses terlaksana pada tanggal 12 April lalu.
Angka Bitcoin Dominance saat ini adalah sebesar 47,06%. Ini menandai tahun kedua dominasinya gagal mencapai level 50%, yang terakhir kali terjadi pada bulan April 2021.
“”Ketika BTC Dominance turun, itu mengindikasikan [adanya potensi] apresiasi altcoin dalam waktu dekat. Namun, ketika BTC Dominance meningkat, [artinya] terdapat kecenderungan untuk beralih ke instrumen yang lebih aman di pasar,” tulis Skew.
Selain itu, ada juga perbandingan dengan siklus sebelumnya. Skew menyatakan bahwa terdapat “beberapa kesamaan antara konsolidasi bottom tahun 2021 ketika BTC menunjukkan kekuatan terlebih dahulu sebelum reli pasar yang lebih besar [terjadi].”
Di sisi lain, Ethereum tampaknya berhasil memimpin altcoin seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
“Jika ETH benar-benar menunjukkan kekuatan di sini, [artinya] beberapa altcoin masih undervalued,” katanya.
Mengomentari kenaikan Ethereum tersebut, mantan CEO BitMEX, Arthur Hayes, memberikan isyarat mengenai potensi terjadinya altcoin season pada akhir pekan lalu.
Kinerja yang Masih Kurang Memukau
Pasar kripto sendiri terpantau cenderung sepi selama akhir pekan. Dalam 24 jam terakhir saja, total kapitalisasi pasar kripto stabil bertengger di angka US$1,32 triliun.
Altcoin saat ini terlihat mengalami pergerakan harga yang beragam, dengan beberapa tengah berada di zona merah dan beberapa lainnya di zona hijau. Selain itu, hanya sedikit saja altcoin yang mengalami pergerakan harga yang signifikan, seperti Binance Coin (BNB) yang mencatatkan kenaikan 5% dalam sehari dan sukses merebut level US$350 untuk pertama kalinya sejak awal November.
Di samping itu, harga Solana (SOL) juga berhasil membukukan kenaikan sebesar 6% menjadi US$25,81 pada saat publikasi. Tidak hanya itu, ada juga Avalanche (AVAX) yang tampil mengesankan, dengan kenaikan sebesar 8,8% dalam sehari ke level US$20,83.
Namun, sebagian besar altcoin faktanya belum menunjukkan kenaikan harga yang signifikan, sehingga altcoin season mungkin harus menunggu sedikit lebih lama lagi untuk bisa terwujud.
Bagaimana pendapat Anda tentang potensi kedatangan altcoin season? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.