Di tengah penurunan pasar, Argo Blockchain, perusahaan Bitcoin miner asal Inggris, tengah berjuang untuk bisa tetap selamat dalam menapaki bisnisnya. Sebagai salah satu strateginya, Argo Blockchain melakukan pemangkasan nilai utang sebesar 47,55% di Juni tahun ini.
Dalam laporan keuangannya, terungkap bahwa nilai utang Argo Blockchain di 6 bulan pertama tahun ini berhasil susut ke level US$75 juta. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dari posisi sebelumnya di pertengahan tahun lalu yang masih mencapai US$143 juta.
Dengan hilangnya beban utang sebesar US$68 juta, Argo Blockchain mengeklaim bisa lebih leluasa untuk menggunakan dananya guna menggenjot produksi.
Setelah berjuang menghindari jurang kebangkrutan di Desember kemarin, Argo Blockchain mengakui bahwa bantuan likuiditas yang diberikan oleh Galaxy Digital mampu memperkuat neraca keuangannya.
Dalam skema tersebut, Argo Blockchain sepakat untuk menjual fasilitas mining kepunyaannya yang berada di Helios dan aset properti riil di Dickens County kepada Galaxy Digital senilai US$65 juta. Sebagai kompensasinya, Argo Blockchain mendapatkan dana pinjaman berbasis aset baru senilai US$35 juta dari Galaxy.
“Transaksi tersebut mengurangi total utang Argo sebesar US$41 juta dan memungkinkan perusahaan menyederhanakan struktur operasi,” jelas manajemen Argo Blockchain.
Selanjutnya, pihak Argo Blockchain mengatakan bahwa penjualan fasilitas Helios juga mengubah profil operasi perusahaan. Di samping itu, transaksi tersebut memberikan peluang untuk menurunkan beban operasional secara signifikan.
Selama tiga bulan pertama di tahun ini, Argo Blockchain sendiri sudah memangkas biaya operasional non-pertambangan sebesar 68% dibandingkan dengan tingkat operasional di tengah tahun lalu.
Argo Blockchain Jual ETH untuk Bayar Utang
Tidak hanya itu, Argo Blockchain juga melepas kepemilikan aset kriptonya demi memperkuat posisi kas. Mereka mengaku pada kuartal dua tahun ini, sudah menjual token Ether (ETH) senilai US$1 juta. Kemudian, Argo Blockchain menggunakan dananya untuk membayar utang pada Galaxy.
Ketua Dewan Argo Blockchain, Matthew Shaw, menambahkan bahwa penghematan merupakan hal vital bagi perusahaan dalam kondisi ekonomi seperti sekarang. Di kuartal dua ini, Shaw juga mengaku berhasil memangkas biaya operasional non-pertambangan sebesar 21% dan bakal tetap dipertahankan pada level itu.
Dengan segala upaya yang dilakukan oleh Argo Blockchain, perusahaan masih menanggung rugi sebesar US$18,8 juta. Meski demikian, jumlah itu turun 52,52% dari posisi rugi bersih di semester pertama tahun lalu yang mencapai US$39,6 juta.
Turunnya angka pendapatan perusahaan menjadi US$24 juta dari sebelumnya yang mencapai US$34,64 dituduh menjadi biang keladi atas meronanya rapor keuangan Argo Blockchain.
Shaw mengungkapkan bahwa selain permasalahan keuangan, Argo Blockchain juga menderita akibat penurunan harga Bitcoin, serta menghadapi peningkatan hash rate global dan kesulitan jaringan.
“Jumlah Bitcoin (BTC) yang berhasil ditambang selama semester satu masih meningkat 1% menjadi 947 BTC dibanding periode yang sama tahun lalu. Hal itu terjadi di tengah peningkatan hash rate global sebesar 78%,” tutur Shaw.
Pacu Kapasitas Produksi
Di tengah tekanan keuangan, Argo Blockchain masih berjuang untuk menggenjot bisnis intinya, yaitu Bitcoin mining.
Dalam beberapa bulan ke depan, perusahaan bertekad untuk mencapai laju hash rate menjadi 2,8 EH/s dari posisi saat ini yang sebesar 2,6 EH/s. Oleh karena itu, Argo Blockchain bakal mengerahkan 1.628 block miner tambahan di fasilitas yang berada di wilayah Quebec.
Selain itu, Argo juga tetap mempertahankan kepemilikan armada mining miliknya di wilayah Helios. Terdapat lebih dari 27 ribu mining machine, yang mana 23.600 unit di antaranya masih terus beroperasi di fasilitas tersebut berdasarkan perjanjian hosting dengan Galaxy.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.