Lido Finance, liquid staking provider, baru-baru ini menjadi protokol DeFi terbesar dalam hal total value locked (TVL) di tengah upaya blockchain Ethereum yang mencoba beralih dari sistem validasi Proof-of-Work (PoW) menjadi Proof-of-Stake (PoS).
TVL merupakan metrik yang melacak jumlah aset kripto yang disimpan di berbagai proyek DeFi. Menurut DeFiLlama pada 5 Mei 2022, Lido Finance sempat memimpin dengan torehan US$19,39 miliar atau setara Rp280,3 triliun dalam TVL.
Sementara Curve, decentralized exchange (DEX) yang berfokus pada stablecoin, hanya memiliki US$19,32 miliar atau setara Rp279,3 triliun dalam TVL. Curve diketahui telah memimpin selama sekitar 6 bulan dalam market protokol DeFi.
Proyek DeFi terkemuka lainnya termasuk Anchor Protocol, MakerDAO, dan Convex Finance, diketahui memiliki TVL berkisar antara US$11 miliar dan US$17 miliar.
Namun, tidak berselang lama pada 6 Mei 2022, Curve kembali memimpin dengan US$19,76 miliar TVL, sementara Lido Finance terpaut tipis hanya memiliki US$18,18 miliar TVL. Meski demikian, Lido Finance dinilai menjadi pengganggu serius bagi Curve.
Sebagai catatan, komposisi TVL Lido Finance yang berasal dari Ethereum lebih dari 60% dan Terra di atas 37%, sementara sisanya berada di Solana dan lain sebagainya.
Saat ini, Curve menguasai porsi 9,06% dalam market protokol DeFi dengan total mencapai US$218,47 miliar atau setara Rp3.158 triliun dalam TVL.
Liquid Staking Kian Populer
Gerak-gerik Lido Finance mengindikasikan bahwa adopsi penggunaan protokol DeFi ini terus berkembang sebagai jalan utama dalam liquid staking di sejumlah blockchain seperti Ethereum, Terra, Solana, Kusama, dan Polygon.
Liquid staking merupakan proses ketika para pengguna dapat mendelegasikan aset kripto mereka ke staking service tetapi tetap memegang nilai yang mendasarinya melalui token turunan.
Co-founder Lido Finance, Konstantin Lomashuk, menjelaskan kepada TechCrunch bahwa merilis produk finansial derivatif asli Ethereum semacam ini dapat dibilang seperti ‘jenis obligasi baru’.
Sistem semacam ini menjadi populer karena membebaskan likuiditas para pengguna, yang selanjutnya dapat digunakan dalam protokol DeFi lainnya untuk mendapatkan hasil tambahan.
Contohnya, seorang pengguna Lido Finance di Ethereum dapat menyetor ETH mereka untuk mendapatkan Staked ETH (stETH) yang merupakan token turunan mewakili aset yang dipertaruhkan dengan nilai yang setara.
Adapun Ethereum hanyalah salah satu dari blockchain yang tersedia di Lido Finance. Mereka juga menawarkan liquid staking untuk Staked Terra (stLUNA) hingga Staked Solana (stSOL).
Pada Februari 2022, The Defiant melaporkan bahwa Lido Finance mewakili hampir 86% dalam market share yang berkaitan dengan liquid staking.
Merujuk situs lido.fi, sejauh ini sudah ada US$418,2 miliar dalam total staking assets di Lido Finance, dengan total rewards yang telah dibayarkan mencapai US$434,3 juta dan memiliki 105.410 stakers.
ETH 2.0 Dorong Popularitas Lido Finance
Blockchain Ethereum yang konon kabarnya berencana untuk beralih dari sistem validasi proof-of-work (PoW) menjadi proof-of-stake (PoS) pada musim panas ini dinilai menjadi salah satu pendorong popularitas Lido Finance.
Pasalnya, Lido Finance memecahkan insentif kompetitif antara staking dan mencari yield dari proyek DeFi dengan cara menggunakan token turunan.
Lido Finance pada Maret 2022 menerima kucuran investasi senilai US$70 juta dari Andreessen Horowitz (a16z). Bagi a16z, Lido Finance memecahkan hambatan untuk staking ETH yang sebelumnya memerlukan minimal 32 ETH serta mengakui nilai kompetitifnya sebagai decentralized staking platform.
Berdasarkan catatan Crunchbase, Lido Finance telah melaksanakan 3 putaran pendanaan dengan meraup total dana segar hingga US$143 juta. Para jajaran investor Lido Finance termasuk Paradigm, Coinbase Ventrues, hingga a16z.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.