Lihat lebih banyak

Apa Bedanya Proof of Work (PoW) dan Proof of Stake (PoS)? Simak Penjelasannya

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Proof of work dan proof of stake adalah dua cara untuk mencapai konsensus yang trustless dan terdistribusi di blockchain.

Banyak aset kripto yang memanfaatkan mekanisme suatu konsensus untuk memverifikasi validitas informasi yang ditambahkan ke buku besar atau ‘ledger‘. Upaya itu bisa mencegah pengeluaran ganda (mengirim dua transaksi dengan token yang sama). Selain itu, konsensus juga bisa mencegah data yang tidak valid ditambahkan ke blockchain. Ada banyak mekanisme konsensus yang berbeda; mereka semua memiliki tujuan yang sama tetapi berbeda dalam hal metode masing-masing, terutama dalam cara mereka menetapkan dan memberikan reward pada tiap verifikasi. Dua dari mekanisme konsensus yang paling populer adalah Proof of Work dan Proof of Stake. Akan tetapi, sebenarnya apa saja perbedaan keduanya?

Penjelasan Konsep Proof of Work (PoW)

proof of work
  • Proof of Work sebenarnya sudah lahir jauh sebelum kedatangan Bitcoin. Konsep ini awalnya diterbitkan oleh Cynthia Dwork dan Moni Naor pada tahun 1993. Mereka menggambarkannya sebagai cara untuk mencegah spam. Namun, istilah ‘proof of work‘ baru muncul di era selanjutnya.
  • Proof of Work sekarang lebih terkenal penggunaannya dengan cryptocurrency. Untuk menghasilkan keping Bitcoin yang baru, para penambang bersaing untuk memecahkan teka-teki matematika yang rumit. Jika berhasil memecahkan teka-teki tersebut, maka penambang dinyatakan telah menyelesaikan satu blok dan diberi hadiah dengan koin yang baru dicetak. Teka-teki ini adalah apa yang kita sebut sebagai ‘Proof of Work‘.
  • Satu-satunya cara untuk meningkatkan peluang agar berhasil memecahkan teka-teki pada konsensus Proof of Work adalah dengan menggunakan lebih banyak daya komputasi. Pada dasarnya, peluang yang kamu miliki untuk memvalidasi blok sama dengan berapa banyak siklus komputasi yang dapat dilalui perangkat keras yang kamu miliki.
  • Proof of Work adalah mekanisme konsensus yang digunakan oleh sebagian besar cryptocurrency, termasuk Bitcoin, Ethereum, dan Litecoin. Namun, pada kuartal pertama tahun 2020, Ethereum telah meningkatkan jaringannya dan memutuskan berpindah ke mekanisme Proof of Stake.

Penjelasan Konsep Proof of Stake (PoS)

DeFi Value
  • Proof of stake tidak menggunakan teka-teki matematika. Sebaliknya, konsensus ini akan bergantung pada probabilitas deterministik yang dipengaruhi oleh jumlah stake koin yang dimiliki pada waktu tertentu. Dengan kata lain, peluang yang dimiliki untuk membuat blok yang valid akan sebanding dengan jumlah koin yang kamu “kunci” atau stake. Misalnya, seseorang dengan 30 koin akan tiga kali lebih berpotensi menjadi validator blok berikutnya daripada seseorang yang hanya memiliki 10 koin.
  • Dengan konsensus PoS, tidak ada koin baru yang dibuat; semua koin telah dibuat sejak awal peluncuran. Validator akan mendapatkan reward dengan biaya transaksi yang berlawanan dengan koin yang baru dicetak.

PoW vs. PoS

1. Jumlah Listrik yang Digunakan

Salah satu kelemahan utama dari PoW adalah penggunaan energi yang besar. Menurut Digiconomist, penambangan Bitcoin membutuhkan konsumsi energi tahunan sebesar 66,7 TWh. Angka tersebut setara dengan konsumsi energi seluruh Republik Ceko, yang notabene merupakan negara berpenduduk 10,6 juta orang.

Di sisi lain, PoS memiliki konsumsi energi yang jauh lebih minimal dan efisien, karena penambang tidak perlu bersaing ketat melalui listrik untuk memenangkan blok.

  • Biaya energi yang lebih rendah ini juga mengindikasikan bahwa peran validasi lebih mudah diakses oleh siapa saja, karena kamu tidak memerlukan komputer penambangan yang kuat untuk bisa berpartisipasi. Namun, sebagian orang merasa PoS kurang demokratis. Mereka yang telah mengumpulkan banyak koin berkonsensus PoS akan memiliki peluang lebih tinggi untuk memenangkan blok. Alhasil, konsensus ini dinilai memberikan wadah bagi orang kaya agar semakin kaya.

2. Keamanan

Kemunculan PoS masih relatif baru jika dibandingkan dengan sistem PoW. Oleh sebab itu, tidak heran jika PoS belum diuji secara ketat. Secara bawaan, PoW mencegah blockchain dari percabangan atau fork. Apabila blockchain bercabang, penambang harus memutuskan rantai mana yang akan didukung. Pasalnya, jika penambang tetap mendukung kedua blockchain, maka mereka harus membagi sumber daya komputasi mereka.

Sementara itu, pada konsensus PoS, ketika blockchain mengalami fork, validator dapat memvalidasi transaksi di kedua jaringan dan mengklaim dua kali lipat biaya transaksi. Masalah ini dikenal sebagai ‘tidak ada staking koin yang sedang berlangsung.’

Bitcoin Security

3. Desentralisasi

Seperti penjelasan di atas, tingginya konsumsi energi dan perangkat keras yang dibutuhkan menyebabkan mining cryptocurrency menjadi semakin terbatas pada operator dengan skala besar saja. Hal ini mengancam sifat jaringan yang seharusnya bersifat terdesentralisasi. Padahal, aspek desentralisasi sangat penting bagi etos aset kripto. Namun, mengingat perangkat keras komoditas diizinkan untuk digunakan pada konsensus PoS, desentralisasi yang lebih besar kemungkinan bisa dicapai.

4. Distribusi Pasokan

Dengan konsensus PoW, biaya memiliki kaitan dengan validasi. Biasanya penambang akan memilih untuk menjual koin mereka daripada menyimpannya. Aksi ini bisa menciptakan likuiditas pasar yang lebih merata. Sedangkan, konsensus PoS akan mendorong terjadinya penimbunan, karena setiap individu akan mendapatkan reward yang lebih jika memiliki lebih banyak koin.

5. Peluang serangan ‘51% attack

Serangan 51% terjadi jika miner atau pool mengontrol lebih dari setengah kekuatan komputer di jaringan. Pada titik ini, mereka dapat membuat blok transaksi penipuan dan membatalkan miner yang lain. Dengan konsensus proof-of-stake, skenario ini tidak akan menguntungkan bagi penambang. Faktanya, memiliki 51% kepemilikan dalam staking koin dan menyerang jaringan di mana kamu memiliki bagian terbesar bukanlah suatu keputusan yang baik. Jika nilai cryptocurrency menurun, nilai kepemilikan kamu juga secara otomatis menurun. Oleh karena itu, mayoritas stakeholder mendapatkan insentif untuk memelihara jaringan yang aman.

Bagaimana dengan Algoritma Konsensus yang Lain?

Ada beberapa jenis algoritma konsensus lain yang tidak mungkin kami sebutkan satu per satu di sini. Faktanya, setiap konsensus memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Beberapa koin, seperti PPC Peercoin, bahkan menggunakan sistem konsensus campuran. Pada tujuan yang sama, semua konsensus berusaha mencapai kombinasi sempurna antara fungsionalitas dan keamanan dengan kemampuan maksimal untuk menskalakan.

Semoga saja sekarang kamu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan antara Proof of Work dan Proof of Stake, ya!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

d066a0e4d6f7e8aa3250a2a4aa7ef31f?s=120&d=wp_user_avatar&r=g
Jessica Lloyd
Jess graduated in the United Kingdom with a Biology degree and then spent several years managing communications for companies in the United Arab Emirates, Africa and South East Asia. She believes that bridging the education gap is a vital step in mainstream understanding of what emerging technologies can offer societies worldwide.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori