DeFiSafety, organisasi pemeringkat independen, memberikan beberapa masukan kepada Solana, usai jaringan tersebut beberapa kali mengalami pemadaman di tahun ini.
Perusahaan yang membuat Process Quality Review (PQR) untuk platform kripto dan decentralized finance (DeFi) ini telah merilis laporan yang sangat kritis mengenai Solana.
“Karena downtime berulang, Solana memiliki skor risiko teknis final terburuk kedua dari 15 chain yang sudah kami kaji sejauh ini,” ujarnya.
DeFiSafety bukanlah perusahaan audit keamanan atau kode. Mereka mengkaji kualitas proses dan dokumentasi di balik kode. Perusahaan asal Kanada ini memberikan skor kepada chain yang sudah mereka kaji berdasarkan berbagai faktor, seperti smart contract dan tim, dokumentasi, pengujian, kontrol admin, serta oracle.
DeFiSafety Berikan Kritik Keras untuk Solana
Solana acap kali digadang-gadang sebagai “Ethereum killer“. Namun, sayangnya mereka gagal untuk memenuhi klaim itu. Dari sejak awal tahun ini, setidaknya jaringan Solana telah mengalami lima kali pemadaman penuh atau parsial, bahkan gangguan layanan. Mereka juga sempat menghadapi kendala serupa beberapa kali di 2021.
Pemadaman besar Solana baru-baru ini terjadi pada tanggal 1 Juni pekan lalu. Saat itu, ada sebuah bug yang mencegah consensus achievement, sehingga berdampak pada produksi blok.
“Skor dasar Solana rendah. Terlepas dari repositori perangkat lunak publik dan beberapa dokumentasi yang baik, infrastruktur mereka yang terkait node di bawah standar,” ungkap DeFiSafety.
DeFiSafety menambahkan pula bahwa hanya ada satu implementasi node dan pembaruan yang “ditangani secara sembarangan”, tanpa proses untuk arsip node. Masih belum jelas di mana Solana menyimpan menyimpan riwayatnya tanpa pembaruan terdokumentasi di bridge Solar setelah arsip diabaikan.
Block Explorer Solana Bukan Tandingan Etherscan
Selain itu, Solscan, block explorer milik Solana, bukanlah tandingan Etherscan dari segi utilitas, menurut DeFiSafety. Para peneliti dari organisasi tersebut melaporkan sering kali terjadi kegagalan pencarian dan “404 error”, ketika pengguna berusaha untuk mengecek transaksi lama.
“Ini menimbulkan pertanyaan tentang sifat Solana sebagai blockchain, jika tidak mudah diverifikasi,” jelas DeFiSafety.
Mereka juga melaporkan bahwa perangkat lunak node Solana belum diaudit. Chain Solana hanya menjalani audit yang berfokus pada arsitekturnya saja pada tahun 2019 silam.
“Ini mengkhawatirkan mengingat kurangnya proses formal terkait peningkatan bagian mana pun dari Solana — versi produksi dari chain tersebut sesuai keinginan kontributor inti mana saja yang melihat push request,” kata DeFiSafety.
Kemudian, laporan tersebut membahas perihal downtime Solana dan kebijakan penghidupan kembalinya, yang ternyata hanya dilakukan oleh 25 validator dan dikoordinasi melalui Google Docs. Mereka menyatakan bahwa potensi manipulasi chain pun tinggi, karena dikendalikan oleh sekelompok kecil orang.
“Secara keseluruhan, Solana menghadirkan risiko teknis yang sistemik. Tidak ada keraguan tentang hal itu. Dana pengguna, di mata kami, berada dalam risiko. Kami menyatakan mereka sangat bersalah atas downtime, karena pengguna tidak bisa mengakses dana mereka ketika chain down,” pungkas DeFiSafety.
Harga SOL Anjlok
Sebagai salah satu proyek yang sempat jadi primadona di dunia kripto, kini Solana terpaksa harus mengalami penderitaan. SOL, native token Solana, kehilangan seluruh kenaikannya yang telah dicapai selama 12 bulan terakhir. Di bulan lalu, SOL kehilangan hampir 50% dari nilainya. Timbul penjualan besar-besaran yang makin dipercepat oleh isu keandalan di bulan April, Mei, dan Juni.
Saat ini, harga SOL sudah turun 85% dari posisi all-time high di level US$260 saat November tahun lalu. SOL juga terancam bakal terdepak dari jajaran 10 besar aset kripto dengan kapitalisasi pasar teratas. Berdasarkan data dari CoinGecko, SOL dibanderol seharga US$34,83 pada waktu penulisan.
Di samping itu, jumlah total value locked (TVL) Solana juga turun 75% selama 6 bulan terakhir, menurut data DefiLlama.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.