Bank Indonesia (BI) selaku otoritas moneter tertinggi di Indonesia mengaku akan melanjutkan pengembangan Rupiah Digital di tahun 2025. Melalui keterangan resminya, BI menjelaskan bahwa salah satu inisiatif dalam kebijakan sistem pembayaran di tahun mendatang adalah eksperimentasi lanjutan Rupiah Digital sebagai satu-satunya alat pembayaran digital di Indonesia.
Aksi itu memberi kelegaan tersendiri bagi para pegiat teknologi. Karena artinya, niatan BI untuk mengembangkan mata uang digital Bank Sentral alias central bank digital currency (CBDC) tidak terhenti.
Meski demikian, belum bisa tergambar lebih jauh bentuk konkret dari uji coba lanjutan tersebut. Namun yang jelas berdasarkan data Atlantic Council, Indonesia tengah memulai pilot project untuk wholesale dan juga retail CBDC dengan menggunakan distributed ledger technology (DLT).
Status Indonesia sama dengan Singapura, Malaysia Thailand dan juga Australia yang masih dalam tahap pilot project. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030 mengatakan bahwa Rupiah Digital akan diimplementasikan secara bertahap dari tahun 2025 sampai tahun 2030.
Kebijakan itu masuk ke dalam 5 inisiatif untuk menciptakan sistem pembayaran yang berdaya tahan dalam struktur yang konsolidatif.
“Rupiah Digital akan berorientasi pada penguatan kapabilitas melalui eksperimental sekuritas digital untuk berbagai use cases pasar keuangan,” tulis laporan.
Pengembangan Fokus Pada Replikasi Fungsi Pasar
Mengacu pada Blueprint, pengembangan mata uang digital besutan Bank Sentral akan mengarah pada eksperimentasi lanjutan dengan fokus pada replikasi fungsi pasar wholesale dan pendalaman pasar keuangan. Melalui mekanisme itu, BI akan melakukan uji coba penerbitan w-Rupiah Digital, pemindahan dana dan juga penarikan.
Langkah tersebut masuk dalam tahap pertama pengembangan Rupiah Digital. Baru kemudian di tahap kedua, BI akan melakukan uji coba pemanfaatan sekuritas digital dalam use case operasi moneter dan transaksi keuangan lainnya.
“Bank Indonesia telah berhasil merampungkan pengembangan tahap pertama di tahun 2024. Tahap berikutnya, BI bakal bergerak maju pada eksperimentasi w-Rupiah Digital untuk use case yang mendukung transaksi di pasar keuangan,” tambah laporan.
Lebih jauh, aktiitas ini bakal bergerak ke arah pengembangan securities ledger. Uji coba tahap kedua ini bakal memanfaatkan akumulasi pengetahuan yang bersumber dari uji coba tahap pertama.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek implementasi Rupiah Digital ke depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.