Trusted

Binance Berhasil Pulihkan US$450 Ribu Dana yang Dicuri dari Curve

2 mins
Oleh
Diterjemahkan Shraddha Sharma
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pada hari Jumat (12/8), pihak Binance mengonfirmasi bahwa mereka telah berhasil memulihkan dan membekukan 83% dana yang dicuri dari Curve Finance.
  • Changpeng Zhao (CZ) menyatakan bahwa perusahaannya sudah membekukan dana senilai US$450.000 yang saat itu hendak dipindahkan oleh si peretas melalui platform Binance.
  • Binance berjanji akan segera mengembalikan dana tersebut kepada para korban. Namun, mereka belum menginformasikan kapan akan melakukannya.
  • promo

Binance sudah membekukan dan memulihkan dana hasil peretasan Curve Finance. Hal tersebut disampaikan oleh founder Binance, Changpeng Zhao (CZ), melalui sebuah cuitan pada tanggal 12 Agustus kemarin.

CZ menyatakan bahwa dana yang berhasil Binance pulihkan sebesar US$450 ribu. Sang CEO Binance menjelaskan bahwa nominal tersebut setara dengan lebih dari 83% dari nilai peretasan di Curve. Pihak Binance sudah membekukan dana tersebut, ketika si peretas hendak memindahkan dana ke crypto exchange terbesar skala global itu.

Dalam cuitan yang sama, CZ juga menertawakan aksi si peretas yang masih terus berupaya untuk mengirimkan dananya ke Binance dengan cara yang berbeda-beda. Selain itu, CZ pun mengonfirmasi bahwa platform Binance sedang berupaya untuk mengembalikan dana tersebut kepada para korban. Meski demikian, masih belum ada informasi lebih lanjut perihal durasi proses pengembalian dana itu.

Ada Peretasan di 13 Cross-Chain Bridge dengan Kerugian US$2 Miliar pada Tahun Ini

Pada hari Rabu kemarin (10/8), terungkap bahwa ada kendala DNS pada Curve Finance yang berujung pada eksploitasi front-end di protokol tersebut. Tim Curve mengira nameserver dari situs tersebut telah disusupi sebagai akibat dari bug.

Terkait hal tersebut, CZ menjelaskan melalui akun Twitter miliknya bahwa kontrak berbahaya itu dipasang pada halaman depan situs oleh si pelaku. Jika pengguna menyetujui kontrak tersebut, maka crypto wallet mereka pun akan langsung terkuras.

Tanpa memberikan rekomendasi DNS apa pun, sang founder Binance telah menyarankan agar tidak menggunakan GoDaddy untuk DNS. Ia merekomendasikan agar beralih ke pilihan yang lebih aman dari perusahaan, seperti Google, Apple, dan Microsoft.

Menurut data dari Chainalysis, penyusupan pada cross-chain bridge seperti ini telah menjadi ancaman keamanan siber dengan total kerugian terbesar sejauh ini. Salah satu insiden yang menelan kerugian terbanyak adalah peretasan Ronin bridge milik Axie Infinity. Adapun peretasan Ronin bridge sendiri telah menyebabkan kerugian senilai lebih dari US$610 juta.

Perusahaan analitik blockchain itu mengatakan, “Chainalysis mengestimasikan bahwa [dana] US$2 dalam cryptocurrency telah dicuri dari 13 peretasan cross-chain bridge yang berbeda, mayoritasnya dicuri tahun ini. Serangan terhadap bridge bertanggung jawab atas 69% dari total dana yang dicuri di [tahun] 2022 sejauh ini.”

Apakah Binance sedang Berurusan dengan Ancaman Keamanan Siber?

Di samping masalah peretasan, menurut laporan, Binance saat ini sedang berurusan dengan masalah regulasi di tingkat global.

Sebelumnya, Laporan Istimewa Reuters telah memberikan sinyal bahwa Binance menjadi pusat bagi hacker, penipu, dan penyelundup obat-obatan terlarang. Laporan yang terbit di bulan Juli itu juga menuduh bahwa “selama lima tahun, cryptocurrency exchange terbesar di dunia, Binance, berfungsi sebagai saluran untuk pencucian setidaknya US$2,35 miliar dana terlarang, menurut penyelidikan Reuters.”

Kemudian, laporan lainnya mengklaim bahwa ada dugaan crypto exchange tersebut mengizinkan pengguna di Iran untuk melakukan perdagangan aset kripto. Tindakan tersebut sama artinya dengan melanggar ketetapan sanksi dari Amerika Serikat.

Robert Auxt, co-founder Eterbas, memberitahukan kepada surat kabar itu bahwa “Binance tidak tahu siapa yang memindahkan uang melalui bursa mereka.”

Oleh karena itu, sebagai filter keamanan, platform crypto exchange ini telah memperkenalkan Project Shield. Bersama dengan CertiK dan PeckShield, proyek tersebut berguna untuk meninjau token proyek kripto yang terdaftar di centralized exchange milik Binance, sehingga dapat mengawasi penipuan dan rug pull.

Ingin baca analisis Bitcoin (BTC) terbaru dari Be[In]Crypto? Klik di sini!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

b9affb885df5498143f5abca759f7591.png
Shraddha Sharma
Shraddha adalah seorang jurnalis di India yang telah bekerja di berita bisnis dan finansial sebelum menyelami dunia kripto. Sebagai seorang penggemar investasi, dia juga memiliki ketertarikan dalam memahami kripto dari pendirian finansial pribadi.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori