Binance menjadi crypto exchange terdepan yang memblokir deposit FTX Token (FTT) pada hari Minggu (13/11) setelah token FTT bernilai sekitar US$400 juta dirilis di luar jadwal tanpa penjelasan resmi.
Sebagai informasi, FTT mengikuti jadwal pelepasan ketika sejumlah besar token kripto dirilis secara berkala. Namun, pada hari Minggu (13/11), token FTT dilepas di luar jadwal tanpa peringatan atau komunikasi dari FTX atau pihak terkait.
Menurut data blockchain, sekitar 195 juta token FTX telah dirilis dari alamat penyebar utama. Padahal, sebelumnya hanya ada sekitar 133 juta token FTT yang beredar. Adapun total pasokan maksimal token FTT mencapai sekitar 328 juta token.
Binance ‘Tendang’ Token FTT dari Sejumlah Produknya
Founder & CEO Binance, Changpeng ‘CZ’ Zhao, mengatakan, “Penyebar kontrak token FTT memindahkan semua pasokan FTT yang tersisa senilai US$400 juta, yang seharusnya dibuka secara berkala.”
CZ mengaku bahwa Binance telah menghentikan deposit FTT untuk mencegah potensi pasokan tambahan yang dapat mempengaruhi market. Dia mendesak agar crypto exchange lainnya turut melakukan hal serupa.
Dalam upaya untuk melindungi pengguna, Binance mengumumkan bahwa mereka akan menghapus dan delisting token FTT dari sejumlah produk.
Cross Margin Pairs FTT/BUSD dan FTT/USDT serta Isolated Margin Pairs FTT/BUSD, FTT/BTC, dan FTT/USDT, akan dihilangkan pada hari Minggu (13/11) pukul 11:30 UTC. Produk-produk seperti Simple Earn Flexible Products, Liquid Swap, dan Auto-Invest, bakal menghapus pair token FTT pada hari Senin (14/11).
Selain itu, Binance Futures akan menutup semua posisi dan pending order, dan melakukan penyelesaian otomatis kontrak perpetual USDⓈ-M FTTUSDT dan FTTBUSD pada hari Senin ini.
Sebagai informasi saja, CZ mengaku bahwa pihaknya tidak pernah memasang posisi short pada token FTT.
“Kami masih memiliki sekantong FTT karena kami berhenti menjual FTT setelah Sam Bankman-Fried (founder & CEO FTX) menelepon saya. Itu panggilan yang sangat mahal [merujuk dari harga token FTT saat ini],” terang CZ.
Justin Sun, tokoh utama di balik blockchain TRON serta terafilasi dengan crypto exchange Poloniex dan Huobi, mengikuti langkah Binance tidak lama kemudian.
“Huobi telah menggemakan saran CZ untuk menghentikan setoran token FTT dan akan memantau situasi dengan cermat,” tulis Justin Sun.
Harga FTT Jatuh Lebih dari 90% dalam Seminggu Terakhir
Berdasarkan pantauan di CoinGecko, harga token FTT telah bernilai US$1,5 pada penutupan market hari Minggu (13/11). Bila dibandingkan dengan penutupan market pada 6 November 2022 atau seminggu yang lalu, harga token FTT telah jatuh sedalam 93,2%.
Sebagai pengingat, token FTT sempat bernilai US$84,18 pada 9 September 2021. Menariknya lagi, setahun yang lalu market cap atau kapitalisasi pasar token FTT mencapai sekitar US$8 miliar. Namun, kini nilainya hanya sekitar US$281,7 juta.
Crypto Exchange Lain Ikut Delisting Token FTT
Tidak hanya Binance yang telah menunjukkan sikapnya secara tegas, sejumlah pihak turut mengambil langkah yang serupa.
KuCoin Futures mengumumkan menghapus kontrak perpetual FTT/USDT pada hari Senin. Tak mau ketinggalan, Bybit ikut mengumumkan bahwa penghapusan FTTUSDT telah diperbarui menjadi pada hari Minggu (13/11). Kemudian, BitMEX juga telah menyatakan menghapus perpetual swap untuk FTTUSD dan FTTUSDT pada hari Minggu.
Sementara itu, MEXC mengaku menghapuskan kontrak berjangka USDT-M dari FTT pada hari Senin. Bahkan, mereka telah menangguhkan layanan deposit token FTT pada hari Minggu kemarin.
Pintu, yang merupakan crypto exchange asal Indonesia, menutup fitur trading dan memulai rencana delisting token FTT pada hari Senin pukul 17:00 WIB.
Alameda Ventures, yang terafiliasi dengan Alameda Research dan FTX, merupakan salah satu investor minoritas yang ikut berpartisipasi dalam pendanaan Seri A dan Seri A+ Pintu pada tahun 2021. Alameda disebut hanya memiliki 1,05% kepemilikan saham di Pintu, sehingga diklaim tidak terlibat dalam operasional Pintu sehari-hari.
Tidak berhenti sampai di sana, pertukaran derivatif terdesentralisasi order-book di Arbitrum dan Avalanche, Aboard, menyatakan bahwa mereka menghapus perpetual pair token FTT. Selain itu, platform kripto yang namanya kurang terdengar, seperti BIKA, turut melakukan delisting sejumlah trading pair terkait token FTT.
ZebPay, yang mengaku telah beroparasi di Australia, Singapura, dan India, justru telah menghapus token FTT sejak hari Jumat (11/11) dengan alasan volatilitas ekstrem. Selain itu, BitOasis, yang melayani market Timur Tengah dan Afrika Utara, menyatakan token FTT tidak lagi dapat diperdagangkan di platform mereka mulai hari Rabu (16/11) mendatang.
Sedangkan Swftx, crypto exchange yang berbasis di Australia dan Selandia Baru, mengaku belum memutuskan untuk menghapus token FTT dari platform mereka. Namun, mereka akan terus memantau likuiditas FTT dan akan mengambil tindakan yang tepat jika aset tersebut tidak memenuhi kriteria listing mereka.
Bagaimana pendapat Anda tentang aksi delisting FTX Token (FTT) yang dilakukan oleh sejumlah crypto exchange ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.