Trusted

Binance Dituduh Fasilitasi Dana Keluar dari Nigeria Senilai US$26 Miliar

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Bank Sentral Nigeria (CBN) menuduh Binance ikut memfasilitasi menguapnya aliran modal senilai US$26 miliar ke luar negeri.
  • Menanggapi kabar ini, Binance mengeklaim bahwa pihaknya telah melakukan beberapa inisiatif untuk menyesuaikan perdagangan di platform Nigeria.
  • Sebelumnya, Binance dan beberapa crypto exchange lainnya juga sempat dituduh terlibat dalam penetapan harga dolar yang tidak mengacu pada harga naira Nigeria di bank sentral.
  • promo

Hubungan pemerintah Nigeria dengan crypto exchange Binance sepertinya bakal semakin runcing. Setelah melakukan pembatasan akses terhadap platform Binance, Bank Sentral Nigeria (CBN) kini menuduh crypto exchange tersebut ikut memfasilitasi menguapnya aliran modal senilai US$26 miliar ke luar negeri.

Laporan Business Insider Africa mengatakan Binance disebut telah memfasilitasi transaksi lebih dari US$26 miliar dari berbagai sumber yang tidak dikenal. Jumlah tersebut merupakan akumulasi selama periode 1 tahun.

Gubernur Bank Sentral Nigeria, Yemi Cardoso, mengungkapkan keprihatinannya atas banyaknya tindakan yang mendorong arus dana terlarang. Hal itu terjadi karena oknum tersebut terus mencari cara untuk melakukan spekulasi atas nilai mata uang.

Tuduhan ini muncul di tengah aksi CBN yang terus berupaya memerangi tindak spekulasi terhadap pertukaran valuta asing yang menjadi salah satu penyebab terus merosotnya mata uang naira Nigeria.

Sebelumnya, Binance dan beberapa crypto exchange lainnya juga sempat dituduh terlibat dalam penetapan harga dolar yang tidak mengacu pada harga naira Nigeria di bank sentral. Hal itu yang akhirnya membuat para spekulan mengambil celah dan menjadikan harga di crypto exchange sebagai standar harga yang digunakan untuk perdagangan valuta asing.

“Kami bertekad untuk melakukan apa pun agar bisa mengambil alih pasar mereka dan tidak membiarkan orang lain melakukan manipulasi pasar di Nigeria, yang pada akhirnya akan menimbulkan distorsi bagi seluruh masyarakat,” tegas Cardoso.

Klaim Tindakannya untuk Lindungi Pengguna dan Cegah Penyalahgunaan

Menanggapi kabar ini, Binance mengeklaim bahwa pihaknya telah melakukan beberapa inisiatif untuk menyesuaikan perdagangan di platform Nigeria.

Sejumlah langkah juga ditempuh guna bisa mengatasi apa yang disebut sebagai pergerakan mata uang yang tidak normal.

“Binance justru berupaya melindungi dan mencegah penyalahgunaan. Platform kami didorong oleh pasar dan tidak dimaksudkan untuk menjadi perwakilan dalan penetapan harga mata uang di Nigeria,” tutur Binance.

Entitas yang kini dipimpin oleh Richard Teng itu juga mengungkapkan bahwa pihaknya secara aktif terus terlibat dengan regulator. Mereka mengaku melibatkan diri dengan pembuat kebijakan maupun pemangku kepentingan lainnya untuk mendorong dialog terbuka dan transparan terkait pengelolaan lanskap mata uang kripto.

Di sisi lain, harus juga diakui bahwa banyak masyarakat Nigeria banyak mengeluh tentang sulitnya melakukan pembelian maupun penjualan stablecoin USDT sejak pembatasan dilakukan.

Dua Eksekutif Binance Ditangkap

Setelah tindakan keras yang dilakukan pemerintah Nigeria terhadap Binance, laporan lain menyebutkan bahwa dua eksekutif Binance telah ditahan oleh otoritas setempat.

Sumber yang mengetahui masalah tersebut menjelaskan kedua pejabat senior Binance terbang ke Nigeria sebagai bentuk respons atas keputusan pemerintah untuk melarang aktivitas Binance di sana. Namun, saat baru tiba di sana, keduanya malah ditahan oleh Kantor Penasihat Keamanan Nasional Nigeria dan dibarengi dengan penyitaan paspor.

Sampai saat ini, belum ada pernyataan dari Binance terhadap insiden terbaru yang dialami petingginya.

Sentimen terhadap Binance sepertinya memang sudah menumpuk sejak lama. Seiring dengan diumumkannya pembatasan terhadap beberapa crypto exchange; termasuk Binance, Coinbase, dan Kraken, hanya Binance yang mengakui hal tersebut.

Juru bicara perusahaan mengatakan bahwa beberapa penggunanya mengaku tidak bisa mengakses Binance.

Sementara itu, Brian Armstrong, pimpinan Coinbase, mengaku belum mendapatkan komunikasi apa pun dari pemerintah setempat. Armstrong menyebut pula bahwa produk Coinbase masih beroperasi dan tidak ada gangguan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori